Ini sungguh perjalanan yang cukup mendebarkan ketika mendengar kata hutan. Maka untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Saya segera mencari bengkel terlebih dulu. Mengecek kondisi kendaraan dan mengganti beberapa onderdil yang sudah aus.Â
Setelah dari bengkel, perasaan saya sedikit lega. Andai pun terjadi apa-apa di tengah hutan. Itu sudah takdir Illahi. Setidaknya secara teknis saya sudah memperhatikan kondisi kendaraan. Dan benar saja. Melintasi daerah Ngimbang saya menjumpai pengendara motor yang pecah ban. Sehingga harus menuntut kendaraannya menuju desa terdekat. Saya pun tergerak untuk membantunya. Dengan cara membonceng si istri dan anaknya yang masih balita. Kasihan kalau harus ikut berjalan puluhan kilometer.
Setelah selesai dengan urusan di daerah Ngimbang. Saya segera meluncur menuju Mojokerto. Dan tak lama saya memang tiba di sana. Betapa senangnya hati ini karena akhirnya menjejakkan kaki di bumi Majapahit. Yeaaaahhh....!!!
Akhirnya Tiba di Surabaya
Setelah menyambangi teman di Mojokerto, malam itu saya kembali melanjutkan perjalanan. Perkiraan waktu 2 jam akan tiba di Surabaya ternyata hanya wacana. Saya merasa terlalu malam jika dipaksakan untuk tiba malam itu juga. Tak nyaman bertamu malam-malam.
Akhirnya saya putuskan bermalam di daerah Krian. Ada teman juga di daerah sini. Alhamdulillah niat baik saya keliling Jawa untuk silaturahmi diberi kemudahan oleh Allah SWT. Â Esok harinya tepat pukul 08.00 WIB juga saya pun memasuki Kota Surabaya. Ini pengalaman yang tak terlupakan. Tidak mudik tapi menikmati suasana mudik. Dan menyenangkan. Sepertinya ini akan menjadi pilihan jika lebaran tidak mudik lagi.(EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H