4. Konflik Masuk Akal
Dunia sastra adalah dunia rekaan, tetapi unsur cerita yang dimasukkan harus ada sisi rasionalnya, termasuk pembuatan konflik cerita. Jangan masukkan konflik yang irasional, mengada-ada hingga membuat konflik terkesan basi dan omong kosong. Hal ini akan menurunkan feel cerita dan tidak lagi menjadi daya Tarik untuk dibaca.
Yuks, kita simak contoh cerita fiksi yang mengandung konflik!
Sayembara di Istana Kucing
(A. Deni Saputra)
Istana tua yang menjulang tinggi tampak ramai dengan ribuan kucing dari berbagai pelosok negeri. Mereka berasal dari berbagai jenis ras dengan warna bulu dan penampilan yang berbeda. Kucing persia, angora, berwarna hitam, putih, cokelat, bahkan yang berwarna belang berkumpul di depan istana. Kemeriahan pada hari itu menunggu perlombaan menyanyi sebagai tanda sayembara pemilihan penyanyi istana.
"Pasti aku yang akan menjadi penyanyi istana. Suaraku paling bagus." Seekor kucing hitam dengan sombongnya bergaya di depan kucing-kucing lainnya.
"Pasti akulah. Sudah terbukti di daerahku, aku adalah penyanyi terkenal," ucap kucing beras persia.
Para kucing berunjuk gigi di depan Raja Kucing dan penghuni istana lainnya. Pihak istana menginginkan jika yang menghibur penghuni istananya adalah penyanyi yang sangat merdu. Tepuk tangan riuh setiap penampilan kucing di depan raja.
"Giliranku." Kucing angora bersiap untuk bernyanyi.
Sekelompok kucing mendengar suara kucing domestik  yang berwarna cokelat memiliki suara sangat merdu. Kucing persia dan kucing beras siam merencanakan sesuatu agar si kucing domestik tidak tampil di depan raja.