Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Waktu, Sahabatku

24 Desember 2021   06:00 Diperbarui: 24 Desember 2021   06:12 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WAKTU, Sahabatku

Tunjukanlah bahwa kau akan mampu menjalaninya

Setiap langkah selalu bermakna dengan tujuan yang berbeda,

birokrasi kehidupan akan terhapus dengan jiwa yang dirangkai pikiran yang dewasa

Waktu adalah sahabat yang setia

mengulurkan usianya yang tak pernah berhenti.

Akankah pernah siang menjadi malam,

malam menjadi lenyap

karena sifat manusia yang biasa mengubah jalur atau

jalan suatu aturan yang sudah ada

Jika matahari itu hancur,

bulan pun tak berkutik melepas kesempurnaannya

di malam purnama atau bumi tak lagi mengurusi kekeringannya

maka semua yang ada akan mengalami kematian.

Tetap saja waktu akan berlanjut

Waktu tak akan tersisa

Sejumlah kata tetap terucap

Tak akan pernah mengalami kelelahan

kemudian beristirahat dan membiarkan manusia kembali mengulangi dan memperbaiki kesalahannya atau mencari cahaya yang hilang

Cinta pun tak berkembang

Menguncup bagai ketakutan

akan kegelapan tak berarah

Karena waktu pun tak memberi kesempatan

Melompati sedetikpun tak dihiraukan

Untuk mencicipi kesenangan

Tetap saja waktu terus berjalan

Dan Tuhan pun menambahkan permasalahannya kepada manusia

Akankah proses belajar manusia selama kehidupannya menuntun dan menjadikan waktu sebagai budaknya

Tidak akan mampu mencoreti keistimewaan waktu yang diatur dengan baik Segalanya akan berbeda

Maka, bersahabatlah dengan waktu

Jangan menyia-nyiakannya

Atau bergulatlah dengan waktu

Bertanyalah apa yang belum diketahui pada waktu

Karena waktu akan memberikan segalanya untukku

Tak dapat dipungkiri, waktu tak pernah berhenti melaju, tak bisa berputar kembali untuk memperbaiki diri. Sebagai manusia yang diciptakan dari tanah dan akan kembali ke dalam tanah, maka menjalani kehidupan dengan memperhatikan peraturan di dunia sebagai makhluk Tuhan. Ketika manusia dilahirkan, semua dianggap sama seperti kertas putih polos yang belum memiliki warna kehidupan. Alangkah baiknya dalam memberikan warna yang elegan namun sederhana, warna yang mentereng namun tak sombong, harus menjadi pegangan untuk orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Manusia melangkahkan kaki untuk satu tujuan, menuju-Nya. Manusia beranjak dari fase sat uke fase lainnya, dari bayi hingga dewasa, melakukan pembelajaran kehidupan yang harus dicerna dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Manusia diciptakan ke dunia ini dengan tujuan yaitu membawa rahmat bagi makhluk seisi bumi. Dengan demikian setiap manusia memiliki tugas yang amat berat. Oleh karena itu, manusia diberikan kebebasan memilih antara hal-hal yang baik dan yang buruk, benar dan salah, dan sebagainya.

Agar dapat menjalankan tugas-tugasnya, manusia harus mengerti terlebih dahulu hak-hak dasar yang melekat pada dirinya, seperti kebebasan, persamaan, perlindungan, dan sebagainya. Hak-hak tersebut adalah hak manusia yang telah dibawanya sejak lahir ke dunia ini, yang sering disebut sebagai HAM (Hak Asasi Manusia). Oleh karena itu, tanpa memahami hak-hak tersebut adalah yang mustahil bila manusia dapat menjalankan tugas serta kewajibannya sebagai khalifah Tuhan. Hak-hak yang terdapat pada dirinya diyakini hanya sebagai "pinjaman" dari Tuhan. Oleh karena itu, pertanggungjawabannya selain kepada sesama manusia juga kepada Tuhan sebagai pemberi hak tersebut.

Untuk itu, mari bersahabat dengan waktu dalam mengisi keseharian dalam perjalanan hidup. Bawalah diri ini melakukan hal-hal yang baik, hal-hal yang lurus, tak melanggar aturan yang ada. Manusia bisa saling menghormati, menghargai, bertoleransi, saling membantu, bahkan saling mendoakan. WAKTU, hal yang tak bisa kita kendalikan, maka jangan pernah ada rasa penyesalan di kemudian hari untuk mengembalikan waktu yang ada. Jadilah manusia seutuhnya, yang diingginkan oleh sang pencipta.

24 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun