Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hobi: Rindu Berekspresi dalam Dunia Teater

8 Desember 2021   13:25 Diperbarui: 8 Desember 2021   13:46 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu dalam kehidupan sehari-hari kita bersentuhan dengan lingkungan sekitarnya, tapi kita terkadang dapat bersikap masa bodoh dengan apa yang terjadi. 

Cobalah kita dapat mengenal orang-orang di sekitar, segala kegiatannya, seperti bagaimana sikap seorang penjual sayur bila dia ditawar bertubi-tubi oleh calon pembeli yang mayoritas ibu-ibu. Kita juga dapat mengetahui suasana-suasana yang terjadi, seperti sewaktu-waktu harga minyak tanah menjadi mahal dan sulit dicari, sehingga warga berbondong mengantri untuk mendapatkannya. Kita juga mengenal bagaimana suasana di saat pagi, siang maupun malam.

  1. Imajinasi (lingkungan-benda-suasana-waktu-peristiwa-kenangan)

Imajinasi merupakan daya khayal yang dimiliki setiap manusia tetapi kemampuan ini terkadang dipendam atau jarang disadari, dengan imajinasi JK Rowling dapat melahirkan karya besar seperti Harry Potter. Imajinasi dapat timbul bila kita mempunyai pengalaman tentang lingkungan, benda, suasana, waktu, peristiwa maupun kenangan.

  1. Penghayatan (bentuk, irama, ritme, tempo, rasa)

Menghayati sesuatu bukan seperti mengimajinasikan sesuatu. Kita dapat saja mengeluarkan air mata bila kita mendengarkan musik yang mengalun, mungkin saat itu kita sedang mengalami sesuatu yang membuat kita sensitive atau peka. Tanpa kita sadari kita sebenarnya sudah menghayati sesuatu, dalam hal ini; musik yang mengalun yang disebabkan kita sedang peka. 

Kepekaan itu dapat dirasakan jika kita mempunyai empati dengan sesuatu. Penghayatan dapat dibantu bila kita mempunyai kepekaan dengan bentuk, irama, ritme, tempo dan rasa.

  1. Improvisasi (pemahaman. Berkisah dengan cara berbeda)

Kata "improvisasi" sebenarnya berarti spontanitas. Banyak pertunjukan; seperti ketoprak atau lenong yang mengandalkan kemampuan berimprovisasi, penyebabnya karena pertunjukan tersebut tidak memakai naskah yang menjadi acuan. Cerita yang akan dipertunjukkan biasanya hasil dari kesepakatan, atau otoritas sutradara. Improvisasi biasanya digunakan untuk melatih kepekaan. Improvisasi sangat dibutuhkan untuk mengatasi suasana yang secara tiba-tiba berubah.

Beragam bahan latihan untuk mengasah olah sukma:

  1. Konsentrasi:

Salah satu peserta membaca suatu teks dengan dikelilingi peserta yang lain, mereka berbicara keras-keras mencoba menganggu konsentrasi si pembaca.

Peserta mendengarkan suara yang terjauh juga suara yang terdekat.

  1. Observasi:

    • Peserta mencari barang atau benda yang mempunyai keistimewaan, kemudian satu persatu peserta, mempresentasikan barang atau benda tersebut.
  1. Imajinasi:

    • Peserta memejamkan mata, dan membayangkan sesuatu yang diberikan melalui instruksi dari pelatih.
  2. Penghayatan:

    • Peserta mendengarkan musik yang mengalun, membebaskan nalurinya untuk menyikapinya.
  3. Improvisasi:

    • Peserta mengeluarkan kalimat-kalimat secara spontan yang sambung menyambung dan akan menjadi satu cerita.

Berperan dalam dunia teater sangat mengasyikkan, latiha olah vokal ataupun olah tubuh menjadi bagian yang menyenangkan. Kita dapat berkumpul dan memerankan karakater yang kita inginkan. Teater merupakan salah satu hobi yang pernah saya tekuni, tetapi seiring waktu dan tak bisa mengatur waktu dengan baik, saya pun meninggalkan komunitas dan hobi ini.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun