Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prajurit

19 September 2021   14:44 Diperbarui: 19 September 2021   14:45 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayahmu rela dibenci anaknya sendiri dari pada menangis dalam pemakamannya nanti."

"Ayah..."

Dan ibu pun menceritakan semuanya tentang ayah. Aku pun terseguk menangisi penyesalan. Tak ada pertanyaan lagi untuk ibu. Aku tak patut membenci ayah. Ayahku seorang prajurit. Tegas dan bertanggung jawab. Benci pun melumer dari hatiku untuk ayah. Benci berubah warna menjadi cinta. Aku mengagumi ayah. Aku sangat menyayangi ayah.

"Pada perekrutan anggota satuan  Gegana* yang diadakan di Markas Brimob Indonesia ayahmu ikut daftar, ternyata ayah termasuk kriteria untuk menjadi seorang tentara Gegana. Yang akhirnya harus siap untuk ditugaskan ke mana pun dan kapan pun. Oleh sebab itu, ayah selalu pergi secara tiba-tiba dan pulangpun secara tiba-tiba pula." Ibu mengakhiri sambil memelukku.

Beberapa saat kemudian telepon berdering, mengabarkan bahwa ayah telah meninggal dunia dalam tugasnya di Irak. Prajurit Marko telah meninggal dunia dalam tugasnya. Aku dan ibu tak kuasa menahan tangis dalam pelukan untuk ayah.

"Biadab kau Amerika. Biadab kau Bush."

oooOOOooo

*Satuan Gegana adalah pasukan khusus di bawah institusi kepolisisan dan merupakan bagian dari brimob yang berfungsi sebagai bantuan tempur taktis baik dalam rangka operasi keamanan dalam negeri, operasi pertahanan, hingga berbagai operasi keamanan internasional.

(ADS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun