Mohon tunggu...
Deni Arisandy
Deni Arisandy Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Penulis lepas, penyuka kopi hitam asli Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenikmatan, Tradisi dan Manfaat Adukan Bubuk Hitam

27 Juli 2022   20:45 Diperbarui: 29 Juli 2022   10:18 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kopi hitam (foto: Pratama Media News)

Demikian juga malamnya. Sepulang rekan saya dari tempat kerjanya, dia langsung mengajak saya ke warung kopi. Kali ini ngopinya di Banda Aceh, karena memang lokasi kunjungan saya di perbatasan antara Aceh Besar dan Bandar Aceh.  

Kali ini tempatnya lebih luas dan berkumpul beragam masyarakat. Mulai dari rombongan keluarga, muda-mudi, dan rombongan lain yang mungkin juga membicarakan soal bisnis di sana.

Teman saya ini mengatakan, keluarganya sudah paham soal kebiasaan mereka pulang kerja yang mampir dulu ke warung kopi. Tak salah memang, ngopi atau nongkrong di warung kopi memang sebuah tradisi bagi masyarakat di sana. Mungkin istilahnya---maaf kalau salah mengasumsikan, "Pantang Pulang Sebelum Nongkrong di Warung Kopi."

Karena itu menjadi tradisi, sudah lumrah kalau banyak pekerja yang sebelum sampai di rumah pulang kerja. Nongkrong dulu di warung kopi. Atau, pulang dulu ke rumah dan kemudian nongkrong di warung kopi.

Pun demikian paginya. Saya penasaran, apakah setelah sholat shubuh sudah ada pengunjung di warung kopi? Kebetulan lokasi menginap di sekitar Kutaraja, Banda Aceh. Jadi setelah sholat shubuh di masjid dekat tempat menginap, beberapa kali saya mampir ke warung kopi yang memang gampang ditemui di sana. Tempat duduk di warung kopi sederhana itu, sesudah sholat shubuh, ternyata sudah penuh dengan orang-orang ngopi.

Ada dua jenis kopi yang ditawarkan, kopi hitam dan kopi sanger atau kopi susu. Keduanya saya coba di waktu yang berbeda. Kopi saring Aceh ini memang mantap. Rasanya sesuai selera saya, penyuka kopi kental dan ditambah cemilan khas Aceh. Dan saat membayar, saya pun kaget. Satu gelas kopi nikmat tersebut hanya saya bayar Rp3 ribu segelas.

Woow. Kopi itu menurut saya tak kalah dengan racikan coffee shop terkenal di Jakarta atau Jabodetabek. Malah buat saya, lebih "nendang". Tapi harganya, jauh lebih murah. Saya membayangkan, kalau warung kopi seperti ini banyak ada di Jabodetabek, mungkin masyarakat akan lebih memilih nongkrong di sana.

Saya yakin, di beberapa daerah lain, ada juga tradisi ngopi seperti di Aceh. Kompas.com (17/9/2017) pernah menulis soal "9 Tradisi Unik Ngopi di Indonesia".  Ternyata selain di Aceh, beberapa daerah lain di Indonesia punya tradisi ngopi. Mulai dari Flores, Sumatera Barat, Medan, serta Yogyakarta ada tradisi ngopi yang unik. Andrea Hirata dalam salah satu novelnya juga pernah menceritakan tradisi ngopi di warung pada masyarakat Belitung.

Konsumsi Kopi Di Indonesia

Soal saya dan sebagian besar masyarakat kita yang senang minum kopi, didukung dengan jumlah konsumsi kopi masyarakat kita. Melansir dataindonesia.id, berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi di Indonesia pada periode 2020/2021, tercatat sebanyak 5 juta kantong berukuran 60 kilogram.  

Artinya, dalam periode tersebut, konsumsi kopi di Indonesia mencapai 300 juta kilogram atau setara 300 ribu ton. Dan berdasarkan analisa katadata(31/7/2018), setiap tahunnya, diperkirakan konsumsi kopi di Indonesia periode 2016-2021 tumbuh 8,22% per tahun.

Jadi, jumlah peminum kopi di Indonesia setiap tahunnya berdasarkan data tersebut cenderung meningkat. Gaya hidup kaum muda urban, dan kaum pekerja mungkin ikut memengaruhi kenaikan konsumsi kopi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun