Mohon tunggu...
DENI HARYADI
DENI HARYADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi

NIM : 55522120022 | Program Studi : Magister Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi Perpajakan | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 14 - Arete: Sintesis Aposteriori Untuk Audit Pajak Usaha Pertambangan

3 Juli 2024   11:00 Diperbarui: 3 Juli 2024   11:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Relevansi: Memberikan hasil yang relevan dengan situasi atau kondisi saat ini karena didasarkan pada data aktual.

 Kesimpulan:

Penggunaan konsep sintesis retrospektif memberikan perusahaan rekomendasi audit yang rinci dan berguna. Auditor dapat memberikan saran yang lebih rinci untuk memperbaiki prosedur internal perusahaan atau kebijakan perpajakan berdasarkan pengalaman lapangan dan analisis data yang dikumpulkan. Dari sudut pandang wajib pajak, penggunaan sintesis retrospektif dalam pemeriksaan pajak dapat memberikan banyak keuntungan. Konsep ini memungkinkan akuntan pajak untuk menggunakan bukti nyata dan pengalaman industri dalam melakukan pemeriksaan pajak. Hal ini dapat meningkatkan transparansi proses audit dan memastikan bahwa keputusan audit didasarkan pada informasi yang benar dan obyektif, sehingga menjamin keadilan bagi wajib pajakSintesis a posteriori adalah metode pengetahuan yang bergantung pada pengalaman dan pengamatan. Ini sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu dan praktik karena memastikan bahwa kesimpulan yang diambil didasarkan pada bukti yang nyata dan dapat diverifikasi. Dalam konteks audit pajak, misalnya, sintesis a posteriori membantu auditor untuk membuat penilaian yang akurat dan informatif tentang kepatuhan pajak perusahaan berdasarkan data dan bukti yang dikumpulkan.

Mengintegrasikan konsep-konsep ini kedalam audit pajak pertambangan memungkinkan auditor untuk lebih memahami kompleksitas pertambangan dan risiko pajak yang terkait. Dengan pengalaman dari luar dan analisis berbasis bukti, auditor dapat mengidentifikasi potensi kesalahan atau kekurangan dalam pelaporan pajak dengan lebih baik dan membuat rekomendasi untuk meningkatkan kepatuhan di masa depan.

Terakhir, penerapan konsep tersebut menekankan pentingnya integritas dalam proses pemeriksaan dan pentingnya pembelajaran berkelanjutan bagi auditor dan wajib pajak.

Referensi

Brian Johnson (2023) Arete; Activate Your Heroic Potential

Professor Apollo (2022) Apa itu Arete; "Apa Itu Arete? Halaman 1 - Kompasiana.com"

Dinata, S. (2021). Epistimologi Kritisisme Immanuel Kant. Kanz Philosophia

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak SE-06/PJ/2016 tentang Kebijakan Pemeriksaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun