Contoh Sintesis A Posteriori
1. Audit Pajak: Dalam audit pajak, auditor mengumpulkan data dan bukti dari laporan keuangan, transaksi, dan dokumen lainnya. Berdasarkan data ini, auditor membuat kesimpulan tentang kepatuhan pajak perusahaan.
2. Penelitian Ilmiah: Seorang ilmuwan mengumpulkan data dari eksperimen dan observasi, lalu menganalisis data tersebut untuk membentuk hipotesis atau teori.
3. Pengambilan Keputusan Bisnis: Manajer mengumpulkan informasi pasar, tren konsumen, dan data keuangan untuk membuat keputusan bisnis yang informatif.
 Ciri-ciri Sintesis A Posteriori
- Empiris: Berdasarkan data dan bukti yang nyata dan dapat diamati.
- Induktif: Melibatkan penarikan kesimpulan umum dari kasus-kasus atau data khusus.
- Evidensial: Memerlukan bukti atau pengamatan untuk membentuk pengetahuan atau kesimpulan.
 Pentingnya Sintesis A Posteriori
- Keakuratan: Menghasilkan pengetahuan yang lebih akurat karena didasarkan pada bukti nyata.
- Fleksibilitas: Dapat diterapkan dalam berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan hingga bisnis dan audit.