n: Jumlah atau nilai sampel yang diperlukan
Z: Skor ini sesuai dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan, yang berkaitan dengan interval kepercayaan dan ditemukan pada tabel distribusi normal standar(misalnya, Z-score 1.96 untuk tingkat kepercayaan 95%).
p: Proporsi populasi yang diinginkan mempunyai karakteristik tertentu. Proporsi ini bisa diestimasi sebelumnya.
E: Margin of error (margin kesalahan) yang diizinkan. Margin kesalahan menunjukkan perkiraan sampel dengan parameter populasi yang sebenarnya.
Rumus Sample Size Cochran, peneliti perlu mengetahui proporsi populasi (p) untuk menghitung jumlah sampel yang dibutuhkan. Namun, apabila jumlah popolasi transaksi klien PT Pandawa Korawa tidak diketahui, rasanya sulit mengestimasikan proporsi populasi tersebut. Jika jumlah popolasi tidak diketahui, maka dapat menggunakan perkiraan proporsi populasi yang paling konservatif, yakni 0.5. Dengan nilai 0.5, akan mendapatkan jumlah sampel yang paling besar, sehingga keakuratan dapat dipastikan. Perlu dicatat bahwa memakai perkiraan proporsi populasi 0.5 akan menghasilkan ukuran sampel yang lebih besar daripada jika mengetahui proporsi populasi yang sebenarnya. Upaya yang lebih baik adalah mencoba memperoleh informasi atau bahkan mengestimasikan proporsi populasi yang akurat sebelum menghitung jumlah sampel.
Contoh menghitung jumlah sampling Rumus Sample Size Cochran apabila diketahui proporsi populasi 0.5, tingkat kepercayaan 95% (Z = 1.96) dan tingkat kesalahan sebesar 5% (E = 0.05). Jika menggunakan nilai proporsi populasi 0.5, dapat menggantikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:
n = (1,96) Â 0,5 (1 -- 0,5)
     (0,05)
n = 384,16
Dengan menggunakan formula Cochran, ukuran sampel yang diperlukan adalah sekitar 384 transaksi untuk mencapai tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error 5%. Sehingga jumlah sampel yang diharapkan menggunakan formula ukuran sampel Cochran kurang lebih 384 sampel. Selain itu pertimbangan materialitas oleh auditor terhadap auditee didasarkan pada beberapa faktor, termasuk ukuran dan kompleksitas subjek yang akan diperiksa, Lingkungan industri dan peraturan, Kepentingan pemangku kepentingan, Riwayat keuangan subjek, Risiko Audit yang Teridentifikasi:
SA 320 (Revisi 2021): seusai Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk menerapkan konsep materialitas dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan.