Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak adalah langkah yang diambil oleh otoritas pajak untuk memastikan bahwa wajib pajak telah memenuhi kewajiban mereka dengan benar dan tepat waktu. Proses ini melibatkan persiapan, pelaksanaan, penilaian hasil, penerbitan SKP, dan tindakan penagihan jika diperlukan. Melalui pemeriksaan ini, otoritas pajak dapat mengidentifikasi dan mengatasi ketidakpatuhan, mengamankan penerimaan negara, dan menegakkan hukum perpajakan. Wajib pajak juga memiliki hak untuk mengajukan keberatan dan banding jika tidak setuju dengan hasil pemeriksaan, yang memastikan adanya mekanisme keadilan dalam proses perpajakan.
Sebagaimana kita ketahui, Aristotle, seorang filsuf Yunani kuno, memperkenalkan sebuah sistem klasifikasi yang dikenal sebagai "kategori" untuk membantu memahami berbagai aspek realitas. Kategori-kategori ini merupakan cara untuk mengelompokkan segala sesuatu yang ada dan segala sesuatu yang bisa dibicarakan dalam dunia ini. Dalam karyanya "Categories" (Kategori). Berikut adalah cara memahami sembilan kategori Aristotle:
Â
1. Substansi (Substance)
Definisi: Substansi adalah entitas atau sesuatu yang ada secara mandiri dan merupakan dasar dari segala sesuatu. Contoh substansi adalah manusia, kuda, pohon, atau rumah.
Cara Memahami: Substansi adalah dasar utama yang tidak tergantung pada yang lain untuk eksistensinya. Misalnya, manusia bisa eksis tanpa atribut tertentu seperti warna kulit, tetapi warna kulit tidak bisa eksis tanpa ada manusia atau substansi lainnya.
 2. Kuantitas (Quantity)
Definisi: Kuantitas merujuk pada aspek numerik atau ukuran dari suatu substansi. Contoh kuantitas adalah panjang, berat, tinggi, atau jumlah.
Cara Memahami: Kuantitas menjawab pertanyaan "Berapa banyak?" atau "Seberapa besar?" Misalnya, panjang sebuah meja (2 meter), jumlah siswa di kelas (30 orang), atau berat sebuah apel (150 gram).
 3. Kualitas (Quality)
Definisi: Kualitas adalah sifat atau ciri yang menjelaskan bagaimana sesuatu itu. Contoh kualitas adalah warna, bentuk, atau kecerdasan.