Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Prabowo dan Misteri Calon Alternatif

14 April 2018   15:08 Diperbarui: 18 April 2018   04:31 3158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

11 april 2018 lalu, Prabowo menerima mandat dari partai Gerindra yang menghendakinya untuk kembali maju sebagai capres pada Pilpres 2019 mendatang. Tetapi ada yang janggal dari deklarasi Prabowo sebagai capres dari partai Gerindra di kediaman Prabowo dihambalang tersebut.

Apa yang janggal? Suasana meriah dan riuhnya kurang terasa, apalagi rapat konsolidasi nasional Partai Gerindra tersebut tertutup untuk media massa. Suasana riuh terjadi ketika perhelatan usai, dengan Prabowo bertelanjang dada dengan dipanggul oleh ratusan kader Gerindra.

Dalam tradisi militer, dipanggulnya sang komandan adalah bukti solidaritas sekaligus tak berjaraknya antara komandan dan prajurit. Dan tentu saja sebagai orang nomor satu di partai Gerindra, Prabowo telah mengajarkan para kadernya tentang tradisi militer mengenai hubungan langsung antara pimpinan dan para bawahan.

Meskipun diakhir acara ada riuh dipanggulnya Prabowo oleh para kader Gerindra, tetapi kok rasanya ada yang kurang dari deklarasi capres Prabowo yang diberikan mandat oleh Gerindra tersebut?

Secara logika tentu saja Gerindra sangat menginginkan sang ketua umum panutannya tersebut untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2019 mendatang. Karena jika Prabowo maju, biarpun menang atau kalah, imbas melonjaknya elektabilitas Gerindra akan sangat terasa pada pemilu nasional 2019 mendatang. Minimal posisi partai terbesar kedua akan ada ditangan partai Gerindra.

Tetapi ada makna tengah menggantungnya siapa capres Gerindra kedepannya, serta tentu saja tak menutup kemungkinan Gerindra akan mengusung capres lain selain Prabowo. Karena meskipun Prabowo menyatakan kesanggupannya sebagai capres dari Gerindra, ditengah kerumunan para kader yang berhadap dirinya maju, tetapi seakan ada yang menggantung dari deklarasi tersebut.

Antara basis massa pendukung Prabowo dan basis massa pendukung capres alternatif

Dalam kutub basis massa yang tidak memilih Jokowi, saat ini terbagi atas dua kelompok, yaitu basis massa pendukung Prabowo dan basis massa pendukung capres alternatif selain Jokowi dan Prabowo.

Berdasarkan survey dari Median yang dilakukan pada 1-9 Februari 2018, responden yang memilih Jokowi sebesar 35 persen. Sedangkan yang memilih Prabowo 21 persen. Jika digabungkan elektabilitas Jokowi-Prabowo adalah 56 persen. Itu berarti ada massa mengambang yang cukup besar yaitu 46 persen yang ingin memilih calon diluar dari Jokowi dan Prabowo.

Nah, dari 46 persen yang ditemukan oleh Median tersebut yang ternyata menginginkan calon diluar Jokowi-Prabowo. Ada 3 nama potensial yang akan menjadi kuda hitam, yaitu Gatot Nurmantyo, Anies, dan AHY.

Itu berarti distribusi suara yang 46 persen tersebut terbagi kepada ketiga calon alternatif tersebut, belum lagi nama Tuan Guru Bajang atau Gubernur NTB dua periode tersebut juga tengah naik daun namanya.

Jika diberikan kesempatan untuk berpendapat, fenomena pemilih yang menginginkan capres alternatif tersebut hingga kini menjadi pertimbangan tersendiri bagi Prabowo. Dan tentu saja perkembangan elektabilitasnya akan terus menjadi pertimbangan Prabowo untuk maju, hingga batas pendaftaran capres berakhir pada 10 agustus 2018 mendatang.

Tetapi tak bisa juga dikatakan Prabowo sulit mengalahkan Jokowi karena basis massa pendukung capres alternatif tersebut cukup besar, karena basis massa pendukung capres alternatif dan basis massa pendukung Prabowo sangat beririsan. Sehingga Prabowo masih bisa menggerus basis massa ini untuk mengarahkan dukungan kepadanya.

Ketimbang menggerus basis massa pendukung Jokowi, Prabowo lebih berpotensi menggerus basis massa pemilih capres alternatif tersebut, jika memang dirinya maju sebagai capres pada 10 Agustus 2018 mendatang.

Mungkin peluang menggerus basis massa capres alternatif tersebut tengah menjadi pertimbangan Prabowo selama 3 bulan kedepan, sebelum batas pendaftaran capres ditutup pada 10 agustus 2018 mendatang.

Antara elektabilitas Gerindra dan dorongan Prabowo "King Maker"

Ada dua dorongan yang kuat saat ini, baik dorongan untuk kembali menjagokan Prabowo sebagai capres dan dorongan untuk mendukung Prabowo menjadi king maker saja.

Dorongan yang pertama yaitu kembali menjagokan Prabowo sebagai capres, tentu saja datang dari internal partai Gerindra. Bagi gerindra, majunya Prabowo sebagai capres tentu akan menaikkan elektabilitas partai. Apalagi Gerindra adalah partai yang sangat bergantung terhadap ketokohan Prabowo.

Dan dorongan yang kedua adalah mendukung Prabowo menjadi king maker saja, dorongan yang kedua datang dari basis massa pendukung capres alternatif. Beberapa waktu belakangan ini capres alternatif tersebut yang menguat adalah nama Jenderal Gatot Nurmantyo.

Kedua opsi ini mungkin menjadi pertimbangan Prabowo kini, karena bagaimanapun sebagai seorang negarawan Prabowo sudah pasti akan memikirkan dengan matang apapun keputusannya kelak.

Karena elektabilitas Gerindra dan suara-suara kader Gerindra yang menginginkan dirinya kembali maju sebagai capres juga menjadi pertimbangan Prabowo kelak.

Peluang kedua opsi tersebut untuk terwujud sama besarnya, karena memang basis massa pemilih Prabowo dan capres alternatif memiliki karakter yang sama. Apalagi sebagai seorang negarawan Prabowo sudah pasti akan memilih sebuah keputusan yang terbaik untuk bangsa ini kedepannya.

Karena logikanya begini, jika Prabowo maju tugasnya adalah bagaimana merangkul basis massa pemilih capres alternatif untuk mengarahkan dukunganya terhadapnya. Sedangkan jika Prabowo king maker, sudah dapat dipastikan basis massa pemilih Prabowo akan mengarahkan dukungannya pada capres alternatif tersebut. 

Salam Damai Selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun