Jika diberikan kesempatan untuk berpendapat, fenomena pemilih yang menginginkan capres alternatif tersebut hingga kini menjadi pertimbangan tersendiri bagi Prabowo. Dan tentu saja perkembangan elektabilitasnya akan terus menjadi pertimbangan Prabowo untuk maju, hingga batas pendaftaran capres berakhir pada 10 agustus 2018 mendatang.
Tetapi tak bisa juga dikatakan Prabowo sulit mengalahkan Jokowi karena basis massa pendukung capres alternatif tersebut cukup besar, karena basis massa pendukung capres alternatif dan basis massa pendukung Prabowo sangat beririsan. Sehingga Prabowo masih bisa menggerus basis massa ini untuk mengarahkan dukungan kepadanya.
Ketimbang menggerus basis massa pendukung Jokowi, Prabowo lebih berpotensi menggerus basis massa pemilih capres alternatif tersebut, jika memang dirinya maju sebagai capres pada 10 Agustus 2018 mendatang.
Mungkin peluang menggerus basis massa capres alternatif tersebut tengah menjadi pertimbangan Prabowo selama 3 bulan kedepan, sebelum batas pendaftaran capres ditutup pada 10 agustus 2018 mendatang.
Antara elektabilitas Gerindra dan dorongan Prabowo "King Maker"
Ada dua dorongan yang kuat saat ini, baik dorongan untuk kembali menjagokan Prabowo sebagai capres dan dorongan untuk mendukung Prabowo menjadi king maker saja.
Dorongan yang pertama yaitu kembali menjagokan Prabowo sebagai capres, tentu saja datang dari internal partai Gerindra. Bagi gerindra, majunya Prabowo sebagai capres tentu akan menaikkan elektabilitas partai. Apalagi Gerindra adalah partai yang sangat bergantung terhadap ketokohan Prabowo.
Dan dorongan yang kedua adalah mendukung Prabowo menjadi king maker saja, dorongan yang kedua datang dari basis massa pendukung capres alternatif. Beberapa waktu belakangan ini capres alternatif tersebut yang menguat adalah nama Jenderal Gatot Nurmantyo.
Kedua opsi ini mungkin menjadi pertimbangan Prabowo kini, karena bagaimanapun sebagai seorang negarawan Prabowo sudah pasti akan memikirkan dengan matang apapun keputusannya kelak.
Karena elektabilitas Gerindra dan suara-suara kader Gerindra yang menginginkan dirinya kembali maju sebagai capres juga menjadi pertimbangan Prabowo kelak.
Peluang kedua opsi tersebut untuk terwujud sama besarnya, karena memang basis massa pemilih Prabowo dan capres alternatif memiliki karakter yang sama. Apalagi sebagai seorang negarawan Prabowo sudah pasti akan memilih sebuah keputusan yang terbaik untuk bangsa ini kedepannya.