Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Poros Ketiga, Mungkinkah?

5 Maret 2018   16:09 Diperbarui: 5 Maret 2018   16:14 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan hasil temuan lembaga survey kedaiKopi diatas, sudah dapat dipastikan akan menjadi lampu kuning bagi elektabilitas Jokowi , karena ada banyak hal yang harus diperbaiki Presiden Jokowi. Salah satunya yang terenting adalah persoalan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat. Tetapi masih ada waktu yang tersisa 1 tahunan lagi bagi Jokowi untuk memenuhi janjinya dalam perbaikan perekonomian.

Kembali kepada poros ketiga tadi ada suatu hal yang menarik, dimana ada dorongan dari partai yang selama ini konsisten menjadi partai oposisi bersama Gerindra dengan mengusung Prabowo sebagai capres. Yaitu PKS yang mendorong lahirnya poros ketiga yang akan dimotori oleh Demokrat-PAN-PKB.

Berdasarkan petikan pemberitaan yang saya kutip dari Detik.com Jumat (2/3/2018). PKS menggiring isu pembentukan poros baru di Pilpres 2019, yakni Demokrat-PAN-PKB. PKB pun akan membahas potensi terbentuknya poros ketiga di pilpres nanti.

"Semua masukan akan dibahas dalam muspimnas," ujar Wasekjen PKB Daniel Johan saat dimintai konfirmasi, Jumat (2/3/2018).

PKB akan menggelar musyawarah pimpinan nasional (muspimnas) pada akhir Juni mendatang. Agenda yang akan dibahas juga tentang strategi menjelang Pilpres 2019.

Jika meliha peta Kini, poros yang sudah terbentuk adalah poros partai pendukung Jokowi dengan kekuatan PDIP-Golkar-PPP-Nasdem-Hanura, Jika merujuk pada partai pendukung yang punya posisi kadernya diparlemen.

Sedangkan poros Prabowo sudah pasti akan diisi oleh Gerindra-PKS, menginggat kedekatan kedua partai ini sejak Pilpres 2014 silam. Jika dikalkulasikan secara jumlah kursi diparlemen, Gerindra dan PKS sudah memenuhi syarat minimum Presidential Threshold (PT) 20 persen. Dimana Gerindra memiliki 73 kursi (13 Persen) dan PKS 40 kursi (7,1 persen). Yang  jika ditotal  menjadi 20,1 persen.

Nah, jika poros ketiga memang benar akan terbentuk, maka akan jauh lebih dari cukup untuk syarat minimun PT. Dimana PKB memiliki 47 kursi (8,4 persen), PAN 48 kursi (8,6 persen). Serta Demokrat 61 kursi (10,9 persen). Yang jika ditotal kekuatan ketiga partai ini diparlemen adalah 27,9 persen, yang tentu saja lebih dari cukup dari syarat minimum mengajukan capres 20 persen PT.

Jika melihat history kedekatan antara SBY-Cak Imin selaku ketum PKB, peluang terbentuknya poros ketiga bisa saja terjadi, karena memang hingga kini hanya PKB yang belum memutuskan dukungan kedalam poros partai pendukung Jokowi maupun Prabowo.

Pada masa pemerintahan SBY dahulu, hubungan antara SBY-Cak Imin memang terjalin mesra pada masa pemerintahan SBY. Dimana PKB menjadi salah satu partai yang menyatakan dukungannya pada rezim SBY.

Apalagi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu terbukti PKB masuk sebagai salah satu partai pendukung Agus-Silvy. Dan tentu saja Demokrat memang bisa menjadi motor utama untuk melahirkan poros ketiga, serupa Pilkada DKI Jakarta 2017 yang melahirkan poros Agus-Silvy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun