Hambalang Bogor Rabu 13 Desember 2017, Prabowo telah secara resmi mengusung Sudirman Said sebagai Calon Gubernur yang akan di usung Gerindra pada Pilgub Jawa Tengah 2018. Mencuatnya nama Sudirman Said memang tidak mengejutkan. Seperti munculnya sosok Mayjen TNI (Purn) Sudjarat pada Pilgub Jawa Barat, yang mana merupakan jagoan Prabowo di Jawa Barat.
Nama Sudirman Said telah lama populer, dimana peran sudirman said dalam bidang pemberantasan anti korupsi memang tak bisa di anggap remeh. Maka Sudirman Said bisa dikatakan adalah aktivisis anti korupsi yang memang pernah menjabat sebagai ketua MTI (Masyarakat Transparansi Indonesia).
Apalagi ketika menjabat sebagai Menteri ESDM dan terbaru ketua Tim Sinkronisasi Anies-sandi, Nama Sudirman kian populer. Sudirman Said sama dengan Anies Baswedan yang sama-sama merupakan menteri yang terkena resuflle di kabinet kerja Jokowi.
Kemenangan Anies di DKI Jakarta, tentu menginspirasi Sudirman Said, apalagi semenjak kemenangan Anies di DKI Jakarta. Gerindra memang akan semakin membuka peluang untuk tokoh diluar kadernya untuk diusung dalam pemilihan kepala daerah.
Melihat Sosok Sudirman Said, seperti melihat sosok Anies kedua, mengapa? Karena rekam jejak keduanya yang sama-sama masih besih dan tak pernah terlibat kasus apapun. Tentu adalah nilai tambah bagi kedua tokoh yang dahulu menjadi orang kepercayaan Jokowi tetapi kini menjadi kedua tokoh penting Gerindra.
Jawa tengah dan pilpres 2019
Sebagai partai yang kini berada diluar pemerintahan tentu Gerindra memiliki perbedaan pandangan politik dengan partai pendukung pemerintah. Jawa Tengah itu sendiri adalah basis terkuat PDIP dan tentu saja bagi Gerindra, merebut suara dibasis rival adalah hal terpenting untuk menyongsong Pipres 2019.
Ketokohan Sudirman Said dan Prabowo Subianto akan dipertaruhkan disini, dimana sudah dapat dipastikan jika memang Prabowo dengan sosok Sudirman Said ingin merebut basis PDIP, tentu membutuhkan kerja keras yang ekstra. Meskipun ada peluang Sudirman Said untuk mengalahkan kubu pertahana yaitu Ganjar Pranowo. Tetapi ada yang perlu digaris bawahi disini, Sudirman Said harus bisa memudarkan pengaruh PDIP di Jawa Tengah yang sudah cukup mengakar selama ini.
Adu program adalah jalan terbaik bagi Sudirman Said karena tingkat kepuasan rakyat Jateng yang diatas 50 persen adalah tantangan bagi Sudirman Said. Tetapi, jika adu program mungkin Sudirman Said ahlinya, dengan pengalaman yang mumpuni dalam bidang birokrasi. Hal itu terbukti ketika anies menunjuk  Sudirman Said sebagai ketua tim sinkronisasi pemerintahan Anies-Sandi.
Kepercayaan yang Anies berikan kepada Sudirman Said ketika memimpin tim transisi tersebut, adalah contoh betapa kuatnya integritas dan kemampuan Sudirman Said. Mungkin hal inilah yang pada akhirnya membuat Prabowo memilih Sudirman Said ketimbang memilih Ferry Juliantono yang merupakan kader dari Gerindra itu sendiri. Dan tentu saja secara elektabilitas Ferry Juliantono lebih tinggi dibandingkan Sudirman Said pada hasil survey.
Secara peluang, memang Sudirman Said bisa saja mengalahkan Ganjar Pranowo, karena berdasarkan Pilgub Jateng 2013 lalu, calon pertahana seperti Bibit Waluyo saja bisa dikalahkan Ganjar Pranowo. Tetapi seperti yang saya bilang diawal, pada Pilgub jateng 2013 lalu Ganjar Pranowo menang karena dukungan PDIP.