Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Godaan Dunia Politik Jenderal Gatot Nurmantyo

11 Desember 2017   15:09 Diperbarui: 11 Desember 2017   15:19 2659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gatot Nurmantyo bertemu prajurit Kopassus. handout/Puspen TNI/Merdeka.com

Pada 8 Desember 2017 lalu, Presiden Jokowi telah melantik Marsekal Hadi Thajanto sebagai Panglima TNI, menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada Maret 2018 mendatang.

Sehingga tentu saja perlahan tetapi pasti peluang Jenderal Gatot memasuki arena Politik Pilpres 2019 akan sedikit terbuka lebar. Meskipun Jenderal Gatot masih akan pensiun pada Maret 2018. Tetapi partai politik dan tokoh nasional mulai "Merayu" sang Jenderal untuk memasuki gelangggang Pilpres 2019.

Peluang Jenderal Gatot untuk memasuki Pilpres 2019 sepertinya akan benar-benar terbuka lebar setelah dirinya pensiun dari TNI pada Maret 2018 mendatang. Jenderal Gatot adalah salah satu dari 3 calon alternatif selain Jokowi dan Prabowo. Yaitu bertengger bersama Nama AHY dan Anies Baswedan dalam survey calon alternatif. Tetapi sebagai Cawapres peluang dan elektabilitas Jenderal Gatot cukup tinggi dibandingkan Capres.

Setelah dirinya secara resmi telah meletakkan jabatannya sebagai panglima TNI pada tanggal 9 Desember 2017 lalu di Mabes TNI Cilangkap. Maka dari situlah Jenderal Gatot tidak lagi menyandang status panglima TNI dan berubah dengan sebutan Jenderal Gatot saja. Itu berarti Jenderal Gatot resmi menjadi bahawan Marsekal Hadi sebelum pensiun ada Maret 2018.

Selepas dirinya menjadi panglima TNI tentu godaan semakin kuat menarik Jenderal Gatot untuk memasuki dunia politik. Ketika menjabat Panglima TNI, Godaan awal datang dari partai Nasdem yang sangat menginginkan Jenderal Gatot menjadi Cawapres Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.

Tetapi Jenderal Gatot hanya menanggapi secara diplomatis, beliau beralasan masih memegang amanah sebagai Panglima TNI. Begitu juga setelah dirinya tidak lagi menjabat panglima TNI, godaan untuk Jenderal Gatot memasuki dunia politik semakin menguat.

Hal itu terlihat usai serah terima jabatan panglima TNI pada 9 desember 2017 lalu. Dimana Prabowo sebagai ketua Umum Gerindra memberikan pernyataan bahwa kita perlu tokoh seperti Jenderal Gatot. Kalau dirinya berminat kita tentunya terimakasih. Ujar Prabowo di kediamannya di bukit hambalang, Bogor.

Ucapan Prabowo tersebut tentu secara tak langsung mengisyaratkan Jenderal Gatot untuk bergabung dengan Gerindra. Dan semua orang sudah pasti mengetahuinya bahwa Gerindra telah dari awal  menginginkan Jenderal Gatot mendampingi sang Ketua Umumnya Prabowo Subianto, yang diprediksi akan maju pada Pilpres 2019.

Ketertarikan Gerindra terhadap Jenderal Gatot memang sudah lama terlihat, yang paling jelas terlihat adalah ketika Jenderal Gatot menuai Pro dan Kontra di publik tentang pemutaran Film G-30S/PKI.

Ditengah Pro dan kontra perihal pemutaran film tersebut terhadap Jenderal Gatot, Gerindra mendukung penuh kebijakan Jenderal Gatot untuk menginstrusikan terhadap seluruh prajuritnya diseluruh Komando Distrik Militer (Kodim) untuk memutar film hasil karya pemerintah orde baru tersebut.

Tak hanya itu, kedekatan Jenderal Gatot dan Prabowo juga terlihat pada acara silaturahmi keluarga besar TNI yang berlangsung di Mabes TNI cilangkap pada 22 sptember 2017 lalu. Prabowo dan gatot Nurmantyo tampak begitu akrab pada acara silaturahmi terhadap pensiunan perwira tinggi TNI tersebut.

Ditengah menguatnya wacana Prabowo-Gatot, tentu kehadiran Prabowo dan akrabnya kedua sosok tokoh militer tersebut seakan membuat para basis pendukung Prabowo bersorak-sorai. Karena memang sudah lama basis massa pendukung Prabowo menginginkan Prabowo Subianto dan Gatot Nurmantyo bersanding.

Tetapi, ternyata tak hanya basis massa Pendukung Prabowo saja yang menginginkan Jenderal Gatot. Basis massa pendukung Jokowi juga menginginkan Jenderal Gatot berada dalam kubu Jokowi, yaitu menjadi Cawapres Jokowi.

Tarik menarik antara kedua basis massa Jokowi dan Prabowo seolah semakin memperkuat peluang Jenderal Gatot untuk masuk dalam dunia Politik nasional. Jika merujuk basis massa, memang terdapat kesamaan antara basis massa Prabowo dan Gatot Nurmantyo. Sehingga memang Jenderal Gatot bagaikan aroma baru, atau idola baru selain Prabowo pada basis massa akar rumput Prabowo.

Meskipun secara elektabilitas jauh dengan Jokowi dan Prabowo, tetapi entah mengapa Jenderal gatot selalu menarik untuk menjadi kuda hitam Pilres 2019, dimata para kedua basis massa pendukung tokoh populer Jokowi dan Prabowo.

Berdasarkan kesimpulan saya pada beberapa hasil survey elektabilitas Capres, Jokowi berada pada angka elektabilitas 30-50 persen. Sedangkan prabowo 20-35 persen. Dan tentu saja berdasarkan hasil survey tersebut, Jokowi masih yang terkuat. Bahkan ada hasil survey yang menempatkan Jokowi unggul dengan selisih hingga 20 persen ketimbang Prabowo.

Tetapi itu tentu bukanlah hasil akhir, karena Prabowo yang hingga saat ini belum ada sosialisasi yang begitu berarti untuk pilpres 2019 sudah berada di angka 20-35 persen. Tentu angka tersebut adalah modal yang cukup kuat untuk Prabowo maju Pilpres 2019.

Karena secara modal politik dan panggung politik, Jokowi sebagai Capres pertahana memiliki kekuatan yang jauh lebih besar untuk menaikkan elektabilitas dan popularitas, ketimbang Prabowo yang tidak memiliki panggung.

Tentu angka elektabilitas Prabowo yang sudah berada pada kisaran tersebut sebuah angka yang perlu diwaspadai oleh Jokowi. Karena belum sosialisasi saja Prabowo sudah berada pada angka elektabilitas 20-35 persen.

Sepertinya Gerindra bertekad akan mengumumkan Prabowo sebagai capres atau tidaknya pada februari 2018 mendatang. Dan tentu saja pernyataan Prabowo tersebut seperti menyiratkan dirinya akan senang sekali jika Jenderal Gatot bersama dirinya, dan semua sudah mengetahui pastinya sebagai Cawapres Prabowo.

Jenderal Gatot memang selalu tak menampik bahwa dirinya akan memasuki dunia politik, karena tak ada jawaban penolakan dari Jenderal Gatot. Pusaran Politik pilpres 2019 tentu seakan memberikan "Karpet Merah" untuk Jenderal Gatot memasukinya. Dan Prabowo memang tak ingin ketinggalan dengan yang lain, yang juga ingin mempersunting Jenderal Gatot.

Apalagi basis massa pendukung Jenderal Gatot dan Prabowo memiliki karakteristik sama, bahkan basis massa pendukung Prabowo itu sendiri menginginkan duet Prabowo-Gatot Nurmantyo tercipta.

Pemberhentian Jenderal Gatot sebelum memasuki masa usia pensiun sepertinya memberikan waktu untuk Jenderal Gatot untuk berpikir. Kemanakah ia akan bermuara, dan Gerindra menjadi yang paling awal menginginkan Jenderal Gatot berada dalam satu perahu bersama Prabowo, setelah Jenderal Gatot tak lagi menjadi Panglima TNI.

Apapun itu, "Karpet Merah" istimewa seakan siap untuk menyambut Jenderal Gatot memasuki dunia Politik Pilpres 2019.

Referensi berita : 1 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun