Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres 2019 adalah Akhir dari Dominasi Politisi Lama?

6 Desember 2017   21:32 Diperbarui: 7 Desember 2017   09:05 3777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Prabowo (TRIBUNNEWS / DANY PERMANA)

Pilpres 2019 adalah pertarungan terakhir politisi lama

Mencuatnya nama Anies, AHY dan Jenderal Gatot tentu seakan menjadi bukti, bahwa pertarungan pilpres 2019 mendatang masih menjadi milik Jokowi dan Prabowo. Karena ketiga nama diatas, sepertinya akan menjadi penentu kemenangan dari Jokowi dan Prabowo. Dalam hal ini ketiga tokoh tersebut memang cocok menjadi pendamping Jokowi maupun Prabowo.

Karena jika memang MK tidak membatalkan Presidential Threshold 20%, maka peta politik Pilpres 2019 memang akan tetap didominasi oleh Jokowi dan Prabowo. Apalagi dalam keempat Survey diatas, hanya Prabowo yang elektabilitasnya mampu menyangi Jokowi pada Pilpres 2019.

Meskipun ketiga nama, seperti AHY, Anies, dan Jenderal Gatot selalu masuk radar capres 2019. Tetapi jauhnya elektabilitas ketiga nama tokoh diatas, seakan menujukkan, bahwa tetap hanya Prabowo yang mampu menyaingi elektabilitas Jokowi.

Sepertinya Polarisasi antara pendukung Jokowi dan Prabowo yang terjadi semenjak pilpres 2014, akan berulang pada Pilpres 2019. Karena basis masa Prabowo dan Jokowi memang terkenal militan dan fanatik hingga saat ini. Ini mungkin adalah faktor yang menyebabkan suara pada Pilpres 2019 masih mengerucut pada Jokowi dan Prabowo.

Atau jika saya mau berucap, pilpres 2019 adalah pertarungan final antara Jokowi dan Prabowo. Sebagai kedua tokoh yang dianggap Politisi senior, tentu Pilpres 2019 adalah penentuan bagi kedua tokoh senior ini. Mengapa? Karena jika ditengah sengitnya persaingan elektabilitas antara keduanya sejak pilpres 2014, tentu 2019 adalah pertarungan terakhir bagi rivalitas Jokowi dan Prabowo.

Sehingga ketiga tokoh altenatif seperti Anies, AHY, dan Jenderal Gatot tentu juga akan jadi penentu kemenangan kedua politisi senior tersebut,. Karena ketiga tokoh tersebut dinilai layak menjadi pendamping Jokowi maupun Prabowo.

Karena Pilpres 2019 berbeda dengan Pilpres 2009. Dimana pada Pilpres 2009, siapapun Cawapres SBY. Semua pihak sudah tahu SBY sudah diastikan akan keluar sebagai pemenang pilpres 2009, karena elektabilitasnya diatas 60 persen. Sehinga calon wakil Presiden adalah penentu kemenangan baik Jokowi maupun Prabowo sebagai Politisi senior.

Jokowi dan Prabowo yang saat ini dominan secara elektablitas, seakan menunjukkan bahwa Pilpres 2019 adalah akhir daripada era dominasi Politikus lama. Dimana selain Pilpres 2019 adalah pertarungan terakhir bagi Jokowi dan Prabowo sebagai Politikus lama yang mendominasi Pilpres 2019.

Berdasarkan hasil survey dari keempat lembaga survey kredibel diatas adalah bukti, dengan mengekornya ketika nama capres alternatif seperti AHY, Anies dan Jenderal Gatot. Seakan adalah bukti, bawah tokoh-tkoh baru diprediksi akan menjadi nama-nama yang akan mengisi Pilpres 2024.

hingga saat, hanya Jokowi dan Prabowo yang masih besar peluangnya memenangkan PILPRES 2019. Hal itu jika kita merujuk pada hasil survey pada saat ini, memang dominasi Jokowi dan Prabowo masih terasa. Meskipun peta ini masih bisa berubah, tetapi hingga saat ini Jokowi dan Prabowo masih mendominasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun