Kesenjangan ekonomi adalah pemandangan yang biasa di Jakarta, sehingga jurang antara si miskin dan sikaya sangat kental terasa. Sebagai kota dengan pendapatan perkapita terbesar di Indonesia, yaitu USD.11.000 Pertahun. Tentu saja secara pendapatan perkapita Jakarta bisa dikatakan menyamai negara Malaysia.
Tetapi, sebagai kota yang berada di negara berkembang seperti Indonesia, Jakarta tentu saja masih menghadapi yang namanya kesenjangan sosial. Disribusi kekayaan di Jakarta belumlah merata.
Seperti yang pernah Gubenur Anies kemukakan pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Dimana ada 49 persen anak yang putus sekolah di Jakarta Utara. Hal itu tentu menandakan kesenjangan di Jakarta sangat begitu ketara.
Mahalnya harga sembako, tentu adalah permasalahan utama warga Jakarta yang tergolong tidak mampu, karena Jakarta adalah kota dengan biaya hidup tertinggi di Indonesia.
Program sembako murah adalah salah satu program unggulan Anies-Sandi semenjak masa kampaye. Karena memang masalah mahalnya harga sembako di Jakarta adalah hal yang vital dirasakan rakyat miskin.
Wagub Sandi pada masa kampanye pernah berkata, dengan mengatur jalur distribusi serta memberikan subsidi yang tepat kepada rakyat berpenghasilan memengah ke bawah. Maka harga bahan-bahan pokok yang terus melonjak di Jakarta dapat ditekan bahkan bisa diturunkan.
Berdasarkan keterangan Wagub Sandi tersebut, tentu saja menyiratkan adanya monopoli harga bahan pangan, yang tentu saja adalah salah satu faktor yang menyebabkan tingginya harga bahan kebutuhan pokok di Jakarta.
Monopoli kerap dilakukan oleh tengkulak, sehingga dapat menyebabkan tingginya harga bahan pokok di Jakarta. Sehingga Anies-Sandi melihat hal ini dan menjadi perhatian serius pada programnya 5 tahun kedepan.
Revolusi Putih
 Program ini sebenarnya bukan sepenuhnya milik Anies-Sandi, karena program ini adalah usulannya Prabowo. "Revolusi Putih" adalah program dimana gerakan minum susu sejak dini diterapkan, agar bangsa Indonesia bisa mencetak generasi emas dimasa yang akan datang.
Revolusi putih itu sendiri lahir semenjak tahun 2008 silam, ketika Prabowo mendirikan partai Gerindra. Selain itu, pada Pilpres 2014, Revolusi Putih juga sempat menggelora, ketika menjadi program kampanye pasangan Prabowo-Hatta.