Adapun sekuel berikutnya sekaligus film terakhir yang disutradarai Avildsen, yakni The Karate Kid Part III (1989) tidak mengecap sukses, meski terdapat karakter antagonis yang lebih intimidatif yakni Terry Silver dan si brutal Mike Barns, serta kembalinya John Kreese (Kove) pelatih Cobra Kai Dojo.
Berikutnya di tahun 1994, aktris Hillary Swank membintangi sekuel berjudul The Next Karate Kid beserta kembalinya Pat Morita sebagai Mr. Miyagi, tanpa karakter Daniel LaRusso. Maka film itu pun sepertinya segera terlupakan oleh audiens.
Sebuah remake di tahun 2010 dengan memakai judul yang sama, malah mengeksploitasi ilmu beladiri Kungfu bukannya Karate. Selain lima film lepas tadi, terdapat pula serial animasi yang mengudara melalui jaringan CBS di tahun 1989.
Serial 'Cobra Kai' Merupakan Sekuel yang Tampak sebagai Spin-Off 'The Karate Kid'
Nama "Cobra Kai Dojo" memang ikonik dan terkesan keren sejak film The Karate Kid diluncurkan. Tipikal film era 80'an memang cenderung terkesan cheesy dan sederhana dalam menyajikan konflik antara protagonis dengan antagonis, tanpa perlu mengeksploitasi sisi psikologis mendalam.
Sosok protagonis Daniel LaRusso adalah seorang remaja dengan fisik cenderung lemah dan mudah di-bully. Ia tinggal bersama ibunya yang menjadi single parent, dan harus berpindah tempat karena pekerjaan.
Pertemuan LaRusso dengan Mr. Miyagi menjadi berkah dalam melawan kesewenangan dan pembelaan diri terhadap tindakan kelompok Johnny Lawrence (Zabka), terlebih keterlibatan Ali Mills (Shue) yang mengakibatkan cinta segitiga remaja.
Sosok antagonis yang mempengaruhi peringai Lawrence jelas terdapat dalam diri John Kreese (Kove), seorang eks prajurit Perang Vietnam dengan moto-nya: "Strike First. Strike Hard. No Mercy". Lebih dari 30 tahun berlalu, manusia seharusnya berubah. Kali ini serial Cobra Kai sebenarnya lebih fokus kepada karakter Lawrence, mantan anak didik terbaik dari Cobra Kai Dojo yang mengalami krisis finansial dan keluarga di usia paruh baya-nya.
Pertemuan insidental dengan Miguel Diaz (Xolo Mariduena) kembali membangkitkan memori lamanya sekaligus menunjukkan jati diri sebenarnya melalui pengaktifan kembali Cobra Kai Dojo yang membesarkan namanya itu.
Namun sebuah kekalahan masa lalu selalu menghantuinya, terlebih saat LaRusso kini sukses memiliki showroom mobil dan keluarga yang harmonis. Kedinamisan diantara mereka berdua terkadang menggelikan, saat mereka akrab mengobrol tentang masa lalu atau bahkan berkelahi hanya gara-gara tensi meningkat akibat salah paham diantara keduanya.