Mohon tunggu...
Dendi Torowitan
Dendi Torowitan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pop Culture Geek

Blogger (duniasinema.com, nujunulis.wordpress.com), Marketing Communication

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Lucasfilm Menodai Dirinya Sendiri, saat Serial 'The Mandalorian' Mempersatukan Para Penggemar 'Star Wars'

3 Januari 2021   21:02 Diperbarui: 3 Januari 2021   21:14 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERINGATAN! Tulisan ini mengandung spoiler (bocoran) akan serial The Mandalorian Season 2. Jika ingin lanjut baca, segera tonton terlebih dahulu atau resiko tanggung sendiri.

Tak lama setelah saya menulis betapa terbuktinya serial The Mandalorian terutama dalam Season 2 yang baru saja rampung di bulan Desember 2020 kemarin dalam menyatukan semua penggemar Star Wars, tiba-tiba ternodai oleh salah satu eksekutif Lucasfilm yang mengejek seorang penggemar Star Wars berpengaruh dalam media sosial Youtube.

Bagi para penggemar Star Wars di seluruh dunia, nama Kathleen Kennedy, Pablo Hidalgo serta saluran Star Wars Theory di Youtube, seharusnya tidak asing lagi. Kennedy adalah pimpinan Lucasfilm yang –ironisnya- direferensikan sendiri oleh sang kreator George Lucas, sejak ia menjual waralaba Star Wars kepada Disney.

Hidalgo adalah figur kreatif dalam tim Kennedy di era trilogi sekuel Star Wars yang kontroversial itu. Sedangkan Star Wars Theory adalah sebuah saluran yang dibuat oleh seorang Youtuber muda asal Kanada dengan jumlah subscriber (pengikut) sebanyak 2,8 juta orang, serta semua video-nya telah ditonton oleh sekitar 780 juta orang.

Pablo Hidalgo, sosok pembela trilogi sekuel Star Wars. Sumber: Vanity Fair/Lucasfilm
Pablo Hidalgo, sosok pembela trilogi sekuel Star Wars. Sumber: Vanity Fair/Lucasfilm

Seperti yang ramai dalam dunia maya dan media sosial, semua itu gara-gara munculnya figur paling heroik dan legendaris dalam semesta Star Wars, yakni Luke Skywalker dalam episode final menjelang akhir cerita.

Saluran Mixed Reactions di Youtube, merangkum sejumlah reaksi para penggemar Star Wars yang direkam saat mereka menonton langsung serial The Mandalorian episode terakhir yang berjudul “The Rescue”. Reaksi yang sangat emosional dan heboh, membangkitkan kembali masa kecil mereka, tak peduli pria dewasa hingga menangis haru bercampur girang!

Dalam video-nya yang saat ini telah ditonton lebih dari 1,7 juta orang, memang memberikan efek kejut dan elemen syok bagi para penggemar Star Wars di seluruh dunia, termasuk saya yang bukan seorang penggemar namun sungguh terpuaskan mengikuti The Mandalorian Season 2.

Bahkan sang pemeran Luke Skywalker, yakni Mark Hamill sendiri membagikan Tweet terhadap video reaksi tersebut dalam akun resminya @HamillHimself yang disukai oleh lebih dari 100 ribu orang.

Serial The Mandalorian Season 2 memang penuh dengan kejutan. Alih-alih memberikan ‘Fan Service’ semata, serial tersebut memiliki keunggulan akan narasi dan penceritaan, serta karakterisasi yang kuat. Terbukti kesuksesan perdana dalam Season 1, disukai oleh para penggemar Star Wars secara global, tentu saja figur Baby Yoda saat itu menjadi tren di internet.

Sementara dalam Season 2, rentetan kejutan kian terjadi yang malah dimulai sejak episode awal akan kemunculan jubah dan helm Boba Fett hingga dalam Episode 14, figur yang sesungguhnya yang diperankan Temuera Morrison kembali muncul, setelah ia memerankan Jango Fett dalam trilogi prekuel Star Wars.

Selain itu, figur Bo-Katan dari serial animasi Star Wars: The Clone Wars muncul mulai dari Episode 11. Kejutan lebih besar adalah sosok Jedi yang banyak disukai oleh para penggemar, siapa lagi kalau bukan Ashoka Tano di Episode 13.

Bagaimanapun juga, kehadiran Luke Skywalker adalah yang terbesar sejak dalam detik adegan saat kemunculan pesawat X-Wing melintas dalam jendela, sementara keadaan genting harus dihadapi oleh para protagonis dalam menghadapi ancaman kuat musuh.

Uforia semua penggemar –mungkin baik yang pro maupun anti terhadap trilogi sekuel Star Wars- hanya fokus pada kehadiran Luke Skywalker. Maka serial The Mandalorian adalah bukti kesuksesan sejati Lucasfilm di era Disney dalam mempertemukan keinginan para penggemar, bukan malah memecah-belah mereka.

Mungkin jutaan penggemar girang, tersenyum lebar dan puas, bahkan tidak sedikit yang menangis haru dan gembira, meski figur pujaannya muncul dalam polesan CGI, situasinya mirip dengan film Rogue One: A Star Wars Story (2016).

Sangat disayangkan, dalam jarak 10 hari setelah para penggemar mengucap syukur dan terima kasih kepada Lucasfilm –terutama duet Jon Favreau dan Dave Filoni- atas hadirnya karakter pujaan mereka, perwakilan Lucasfilm sendiri yang menodai sekaligus menegaskan hal negatif terhadap salah satu penggemarnya sendiri.

Momen emosional Star Wars Theory  menyaksikan Luke Skywalker. Sumber: Variety/Lucasfilm/Star Wars Theory
Momen emosional Star Wars Theory  menyaksikan Luke Skywalker. Sumber: Variety/Lucasfilm/Star Wars Theory

Hidalgo membuat ulah dengan memberikan komentar berupa ejekan kepada Star Wars Theory atas reaksi emosionalnya yang terekam langsung di Youtube saat menyaksikan kehadiran Luke Skywalker yang mengejutkan itu.

Mungkin karena takut dihajar oleh para netizen, Hidalgo lalu menghapus komentar negatifnya tersebut sembari mengunci profilnya tertutup dari publik, lalu mengatakan dalam Tweet-nya bahwa “Emotion is not for sharing” (Emosi bukan untuk dibagikan).

Bahkan media besar seperti Variety mengulasnya dalam sebuah artikel, dan lebih menariknya memberikan opini akan terbukanya kembali ‘luka lama’ dari film Star Wars: The Last Jedi (2017) yang berhasil memecah-belah para penggemar.

Hipokritnya seorang Hidalgo yang segera meminta maaf atas penyataannya itu, dengan dalih klasik yakni ungkapan sarkastik terhadap dirinya sendiri. Ah, sudahlah … kerusakan dan bobroknya manajemen ala Kennedy sudah terjadi dan tidak bisa diperbaiki sejak film The Last Jedi.

Serial The Mandalorian yang kini telah melewati dua season, tentu saja menjadi sempalan dalam semesta Star Wars yang tetap setia memegang teguh tradisi akan mitologinya, tanpa harus diracuni dengan politik identitas yang disesuaikan terhadap konteks sosial-politik modern saat ini yang terjadi di Amerika.

Pada akhirnya mayoritas para penggemar-lah yang berbicara, bukan para eksekutif studio atau kritikus, dalam menentukan keberlangsungan sebuah waralaba film populer seperti Star Wars yang telah eksis selama enam dekade lamanya.

Bukan masalah kesuksesan finansial atau diterima oleh para kritikus yang notabene para pelaku media hipokrit demi mendapatkan akses ekslusif, namun para penggemar yang berhak menentukan apakah sebuah film bakal dikenang atau malah terlupakan.

Lucasfilm kembali menodai dirinya sendiri melalui kriminalitas Hidalgo yang menyasar kepada salah satu penggemar yang memang tidak menyukai trilogi sekuel. Tampaknya “Perang Saudara” mungkin saja bakal terjadi dalam tubuh Lucasfilm.

Jon Favreau dan Dave Filoni kini bisa dikatakan sebagai suksesor sejati George Lucas, sehingga pantaskah Kennedy dilengserkan dari Lucasfilm?

This is the Way!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun