Mohon tunggu...
Dendi Pribadi Pratama
Dendi Pribadi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi/Mahasiswa

Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Saya adalah seorang pengamat politik dan penikmat produk pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Generasi Z dan Pendidikan: Tantangan Menteri Pendidikan (Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.) dalam Mengatasi Kasus Aksebilitas Sekolah di Tahun 2024

24 Juli 2024   12:42 Diperbarui: 31 Juli 2024   18:41 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/imgres?q=nadiem%20makarim&imgurl=https%3A%2F%2Fkaltimtoday.co%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fnadiem-makarim-kaltim-today.

Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu program yang ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Program ini memberikan bantuan langsung berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan.

Implementasi di Daerah Terpencil:

  • Kecamatan Boti, Nusa Tenggara Timur: Di salah satu daerah terpencil ini, program PIP berhasil meningkatkan angka partisipasi sekolah. Siswa yang sebelumnya harus bekerja untuk membantu keluarga kini dapat melanjutkan pendidikan karena adanya dukungan finansial dari program ini.
  • Kabupaten Asmat, Papua: Tantangan geografis di daerah ini sangat besar. Namun, dengan adanya KIP, siswa dapat membeli peralatan sekolah dan buku, serta biaya transportasi untuk menuju sekolah yang jaraknya cukup jauh.

Mengatasi tantangan aksesibilitas sekolah di Indonesia bukanlah tugas yang mudah, terutama dengan kondisi geografis, kesenjangan ekonomi, dan masalah infrastruktur yang ada. Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., melalui berbagai inisiatif dan program, berusaha untuk menjawab tantangan ini dan memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Upaya ini memerlukan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas, untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan merata bagi seluruh generasi Z di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun