Mohon tunggu...
Dendi Pratama
Dendi Pratama Mohon Tunggu... -

Dendi Andi Pratama, seorang pemuda dari pulau Borneo yang memiliki jiwa humoris. Oleh karena itu, tertawa orang lain adalah suatu hal yang bahagia buat ku

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ikhlas dalam Menerima Takdir dari Tuhan?

22 Februari 2018   14:28 Diperbarui: 22 Februari 2018   14:32 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Dia tertawa kecil saat melihatku dan Dede sudah berdiri rapi menunggu di depan rumah kardus kami" (Hal. 9 PDF)

"Dede masih sibuk mematut sepatunya di depan kami. Berlari ke sana kemari. Ibu sibuk meneriakinya kalau tidak, rumah kardus kami bisa roboh" (Hal. 13 PDF)

"Tiga tahun lamanya aku dan Dede menjalani kehidupan di rumah kardus itu" (Hal.15 PDF)

 "Ribuan larik cahaya kota Singapura cantik menimpa jalanan" (Hal.110 PDF)

ketika Ibu sakit di rawat di sana dan meninggal di rumah sakit itu.

"Maka setelah terisak beberapa saat aku mengalah duduk mendeprok di lantai lorong rumah sakit" (Hal. 29 PDF)

"Aku terduduk di lantai keramik rumah sakit" (Hal.33 PDF)

Latar waktu dalam novel ini ada pada waktu pagi, siang, dan malam hari. Dimana kita bisa menemukannya dari dialog si tokoh dalam novel ini.

Pada waktu pagi ketika Ibu mengganti perban kaki Tania yang tertusuk paku, "Besok pagi-pagi Ibu mengganti perban itu dengan lap dapur, saputangan itu dicuci" (Hal. 12 PDF)

Ibu mengatakan sesuatu hal kepada Tania dan Dede pada waktu pagi, "Esok pagi selesai subuh, Ibu mengatakan beberapa hal kepadaku dan Dede" (Hal.13 PDF)

 Tania, Danar, Dede, Ratna, dan Adi mengunjungi pusara Ibu pada siang hari, "Siang itu kami mengunjungi pusara Ibu" (Hal.44 PDF)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun