Mohon tunggu...
Denata
Denata Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

perempuan cerdas tidak hanya harus berpendidikan namun juga mampu menggunakan logika dan rasionalitas dalam menyingkapi sebuah isu. Broaden knowledge and be critical

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mandiri Jogja Marathon Efektif Promosikan Kearifan Lokal

5 Mei 2019   14:18 Diperbarui: 5 Mei 2019   14:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Kemenpora bahwa olahraga saat ini adalah sport tourism atau sport industri. Tidak dapat dipungkiri bahwa olahraga sekarang tak bisa terlepas dari yang namanya pariwisata. Hingga saat ini tren wisata olahraga terus meningkat. Kedua aspek tersebut harus jalan beriringan dan diharapkan dapat berkembang bersama-sama, karena olahraga dan pariwisata adalah dua hal yang saling berkaitan erat. Setiap event olahraga yang diadakan di suatu daerah pasti dapat mendongkrak potensi pariwisata di daerah penyelenggara.

Seperti pesta olahraga Asean Games yang diadakan di Jakarta dan Palembang beberapa waktu silam, dimana Indonesia berhasil menjadi tuan rumah penyelenggara. Objek wisata DKI Jakarta dan Sumatera selatan menjadi sorotan bukan hanya dalam skala nasional  namun dunia. Hal ini membuktikan bahwa olahraga adalah satu event yang dapat mempromosikan potensi pariwisata lokal disekitar tempat penyelenggara.

Mengapa Lari Marathon?

Lomba lari marathon adalah salah satu event wisata olahraga yang sangat menarik dan banyak digemari. Olahraga lari telah menjamur bukan hanya di Indonesia tapi juga mancanegara. Semua negera bahkan berlomba-lomba memberikan event wisata lari terbaik untuk mendatangkan peserta lokal maunpun dari luar negeri. Lari sendiri merupakan suatu gaya hidup, selain itu lari juga merupakan olahraga yang fleksibel dan paling murah. Lari juga merupakan olahraga yang simple karena bisa dilakukan dimana saja, oleh siapa saja dan kapan saja.  Lari marathon dapat menjadi atraksi wisata guna meningkatkan popularitas objek wisata suatu daerah.

Keindahan Alam dan Keistimewaan Rute Lomba

Selama ini Jogya dikenal dengan warisan budaya yang luhur. Banyak potensi pariwisata yang ada di Jogya namun belum begitu dikenal publik. Masyarakat jika mendengar kata Jogya maka yang terlintas adalah kuliner gudeg, bakpia, pusat belanja Malioboro dan pantai Parangtritis. Kenyataanya banyak sekali objek wisata yang memiliki nilai edukasi yang dapat dikunjungi bersama keluarga. Disinilah kemudian peran Mandiri Jogya Marathon sebagai napak tilas sejarah, mengingat rute yang ditetapkan melewati beberapa objek wisata yang memiliki nilai sejarah tinggi dan saksi sejarah perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

  • Candi Plaosan 

sumber wisatago.com
sumber wisatago.com

Candi Plaosan lor dan candi Plaosan kidul dipisahkan oleh jalan perkampungan sehingga terkesan terpisah, padahal masih berada dalam satu kompleks. Dinamakan candi Plaosan Lor karena letaknya di utara, kata "lor" dalam bahasa jawa yang berarti utara. Sedangkan candi Plaosan kidul letaknya di selatan, kata "kidul" dalam bahasa jawa berarti selatan. Menurut sumber Wikipedia, candi plaosan memiliki kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara yang berbentuk stupa. Berdasarkan sejarahnya, candi plaosan dibangun oleh Raja Rakai Pikatan pada zaman kerajaan Mataram kuno. Candi plaosan merupakan candi peninggalan masa Hindu Budha. Candi plaosan merupakan candi budha namun secara arsitektur bangunan ini memiliki campuran candi Hindu. Hal inilah yang menjadi keistimewaan candi plaosan, candi ini menjadi simbol toleransi umat beragama yang menandakan bahwa perbedaan bukanlah suatu masalah bagi umat manusia.

  • Candi Bubrah

candi Bubrah setelah direnovasi/sumber tripadvisor.co.id
candi Bubrah setelah direnovasi/sumber tripadvisor.co.id

Candi Bubrah adalah salah satu candi Budha yang berada di kompleks taman wisata candi Prambanan. Sumber sejarah mengatakan candi ini dinamakan 'Bubrah' karena keadaan candi rusak sejak ditemukan. Menurut perkiraan, Candi ini dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun