"Kalian tidak boleh mengganggu rencana besar ini," kata penyihir dengan suara yang menggelegar. "Kembali ke dunia kalian atau mati di sini!"
Algojo tidak membuang waktu lagi. Dengan gesit, dia melompat maju dengan kapaknya bersinar terang dalam sinar matahari yang menembus masuk gua. Vesparian mengikuti dengan panah di tangan, siap untuk melawan apa pun yang menantang mereka.
Pertempuran itu ganas. Penyihir itu menggunakan sihir gelapnya untuk melancarkan serangan sementara Algojo dan Vesparian bertahan dengan gigih. Setelah pertempuran yang panjang dan melelahkan, akhirnya, Algojo berhasil menundukkan penyihir itu dengan pukulan keras dari kapaknya. Sementara itu, Vesparian berhasil membebaskan perawan Vestal dari belenggu yang mengikatnya.
Kebaikan dalam Balas Dendam
Ketika Algojo mengangkat kapaknya untuk mengakhiri nyawa penyihir itu, tiba-tiba dia berhenti. Matanya bertemu dengan mata penyihir yang lemah, yang sekarang tidak lagi menyimpan kebencian atau kejahatan, tetapi hanya penyesalan dan kehampaan.
"Jangan," kata perawan Vestal dengan lembut. "Kematian tidak akan membawa perdamaian bagi hatimu yang terluka."
Kata-kata perawan itu seperti sinar cahaya di tengah kegelapan hati Algojo. Dia merasa beban dendam yang begitu berat di pundaknya tiba-tiba menjadi ringan. Dia menurunkan kapaknya, merasa lega, dan menyadari bahwa kekuatan yang sebenarnya bukanlah di dalam membalas dendam, tetapi dalam memaafkan dan memilih kebaikan.
Dengan bantuan Vesparian, mereka membawa penyihir itu ke hadapan Raja, yang kemudian memutuskan untuk memberikan hukuman yang adil dan melindungi perawan Vestal dari bahaya masa depan.
Akhir Kisah: Penebusan dan Kebaikan
Setelah misi penyelamatan itu, Algojo dan Vesparian kembali ke desa mereka sebagai pahlawan yang dihormati. Algojo menyadari bahwa dia telah menemukan kedamaian yang selama ini dicari-cari. Dia mengabdikan sisa hidupnya untuk melatih generasi berikutnya, termasuk Vesparian, untuk menjadi pejuang yang berani dan bijaksana.
Vesparian, yang dulunya adalah musuh tetapi sekarang sahabat sejati, mewarisi kapak Algojo setelah Algojo mengumumkan pensiunnya. Dia mengikuti jejak guru lamanya, memimpin desa dengan bijak dan menggunakan kekuatannya untuk melindungi yang lemah.