Mohon tunggu...
Deden Firdaus
Deden Firdaus Mohon Tunggu... Buruh - pecinta kearifan

Sang Rajawali..Pengarung Kesunyian..Pecinta Kehampaan...!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta Real dan Cinta Metafora

23 Maret 2018   00:14 Diperbarui: 23 Maret 2018   00:39 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhan berada di puncak rantai eksistensi ini . Tuhan adalah eksisten wajib dengan ketuhanan yang mutlak. Eksistensinya berasal dari essensi Nya.Karena dia adalah sumber kebaikan dan kesempurnaan maka tingkatan tingkatan eksistensi yang lain menunjukkan cara berbeda  menerima penampakkan (tajalli ) Tuhan dan semuanya bergerak menuju Tuhan.

Ibn Sina dalam Rislat Al isq4)juga memiliki pendapat yang sejalan, Ia membagi sifat sifat manusia dan kesempurnaan untuk masing masing tingkatan:Ketika sifat unggul dan mulia menyertai salah satu sifat jiwa manusia maka sifat sifat manusia itu akan terpengaruh oleh kemuliaan dan kesucian dari sifat yang lebih tinggi. Misalnya sifat binatang dan hasrat seksual mengimbangi sifat tumbuh, Di sisi lain sifat yang lebih tinggi mempekerjakan sifat yang lebih rendah. Pada gilirannya kemampuan ini mengarah kepada penyucian dan penyempurnaan sifat sifat rendah tadi.

Karena itu dalam realitas sosial kita akan melihat bahwa relasi sosial, perang dan konflik, emosi, imajinasi, hubungan badani dan lain sebagainya adalah berasal dari watak binatang yang ada pada manusia.Sesekali kecenderungan tadi kalah oleh kemampuan rasional yang dalam hal ini adalah nilai nilai moral.Hal ini tidak terjadi pada binatang atau tumbuhan.Hanya ada pada manusia. Shadra menyatakan bahwa:Pertama, dorongan menuju kesempurnaan (Al kamal Al laiq) ada dalam diri manusia. Kedua, seluruh Ciptaan karena mereka diciptakan Tuhan, adalah bagus, indah dan mengagumkan, oleh karenanya semua tahap kesempurnaan manusia pada tahapannya sendiri, adalah bagus, indah dan mengagumkan.Sebagai contoh Keganasan Singa adalah sesuatu yang mengagumkan pada dirinya, namun jika hal ini mewujud dalam diri manusia maka dianggap bukan kesempurnaan, karena penilaian etis hanya berlaku pada manusia.

Sadra menjelaskan tentang alur tingkatan jiwa manusia dan kesempurnaannya: Tingkatan pertama jiwa manusia adalah sensualitas (nash'at al hiss) dan kesempurnaan bagi tingkat ini adalah mengambil manfaat secara layak dari hasrat jasmani ah dan seksual. Ketika dia bergerak ke tingkat yang lebih tinggi kemampuan akal praktis dan imajinasinya tercipta dalam jiwanya, pada tahap ini kesepurnaan jiwa berupa pencarian urusan akhirat, menjalani kebijakan moral, melakukan tindakan religius dan perbuatan positif lainnya.

Tingkatan yang lebih rendah selalu jatuh cinta kepada tingkat yang lebih tinggi dan tingkat yang lebih tinggi mendominasi dan mengatur tingkat yang lebih rendah. Demikian dan seterusnya sehingga hirarki ini sampai kepada eksistensi Wajib.Kesempurnaan materi adalah wujud alamiahnya, sehingga ia pun mencari bentuk nya,Kesempurnaan bentuk alamiah adalah jiwa,sehingga diapun mencari bentuk jiwa, kesempurnaan jiwa adalah akal, sehingga diapun mencari pencapaian kesempurnaan akal dan seterusnya sehingga sampai kepada sumber segala kesempurnaan dan kebaikan yaitu Tuhan.

Sadra juga membagi cinta kepada dua bagian:cinta metafor dan cinta yang real.Cinta yang Real adalah Cinta kepada keindahan dan kesempurnaan mutlak yang dimiliki Tuhan,Ia bersikukuh bahwa cinta apapun yang ditujukan kepada selain Tuhan adalah Cinta metafor.

Ada Beberapa jenis cinta metafor menurutnya , yaitu: Pertama Cinta Seksual,Kedua Cinta manusia terhadap politik dan kekuasaan,Ketiga cinta manusia terhadap kepemilikan harta  dan aktivitas ekonomi, Keempat Cinta manusia kepada ilmu pengetahuan dan kelima cinta manusia  kepada seni dan budaya .Semua jenis cinta metafor ini adalah kelaziman yang ada. Kita tentu jangan berhenti pada jenis cinta, namun harus beranjak jenis cinta yang derajatnya lebih tinggi yaitu cinta real.

Sadra menjelaskan kegunaan cinta Ia berkata : "Waspadalah bahwa tujuan akhir dan tertinggi dibalik eksistensi cinta di jiwa yang baik ini , dibalik rasa sayang mereka terhadap keindahan jasmaniah dan dibalik kekaguman mereka pada benda benda, semuanya berfugsi untuk membangunkan jiwa yang terlelap dalam kebodohan,dan membawa mereka dari potensialitas menuju aktualitas, membuat mereka melangkah maju dari benda benda jasmaniah menuju spiritualitas dan dari sana melangkah ke wujud universal terbaik yang pernah ada dan untuk mendorong mereka agar berhasrat mencari Allah dan mengalami kesenangan akhirat"

Dari penjelasan Mull adr tersebut, kita melihat ada beberapa kegunaan cinta yaitu:
a. Membangunkan jiwa yang terlelap dalam kebodohan dan ketidakpedulian
b. Melatih manusia agar bergerak dari potensialitas menuju aktualitas
c. Melangkah maju dari benda benda jasmaniah menuju spriritualitas
d. Mendorong berhasrat bersatu dengan Tuhan dan mencari kesenangan akhirat.

Tuhan Muara Para Pecinta

Sebagaimana kita ketahui bahwa untuk mencapai kesempurnaan, jiwa manusia mengalami revolusi dan bergerak naik dari tingkatan rendah ke tingkat yang lebih tinggi.Selama mereka berada dalam jalur yang benar (shirat al mustaqim) dalam proses revolusi substansial jiwa menuju alam immaterial dan spiritual, maka tahap tersebut adalah kebaikan dan keindahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun