Fakta tersebut cukup membuktikan bahwa lapangan migas di Indonesia masih didominasi oleh pihak asing. Pada masa lampau, masa transisi dimana produksi aset migas ini bisa berlangsung cukup lama.Â
Nasionalisasi ladang-ladang minyak Bolivia dari tangan perusahaan Amerika Serikat, Standard Oil padatahun 1938 berkibat pada penurunan produksi minyak Bolivia secara drastis yang baru kembali terkejar di tahun 1952 setelah pemerintah Bolivia berinvestasi besar-besaran di bidang pendidikan teknik perminyakan (Andersen et al. 2006).
Perjuangan untuk nasionalisasi aset energi akan terus dilakukan oleh mahasiswa, dewan energi mahasiswa berdiri untuk saling bahu membahu tercapai cita-cita bangsa ini.Â
Pada 75 tahun kita merdeka ini, sudah saatnya kita tegas dengan cita-cita luhur bangsa. Bangkitnya bangsa dimulai dari bangkitnya mahasiswa dan pemuda serta berteriak keras tentang masa depan bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H