Mohon tunggu...
Demitri
Demitri Mohon Tunggu... Freelancer - Biarkan kata bicara

- Ibu rumah tangga. Suka utak-atik kata -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karena Engkau Mencintainya

23 Desember 2021   08:59 Diperbarui: 23 Desember 2021   09:14 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kapan kau memberi jawaban? Tiga minggu yang kau minta telah lewat. Jawablah!" pintamu sore ini.

Aku hanya menunduk, tak berkata apa-apa. Kudengar denting gelas beradu dengan sendok cukup keras. Engkau berkali-kali mengaduk es jeruk yang tinggal separuh. Jari telunjuk kirimu mengetuk-ngetuk meja, kadang pelan kadang cepat tanpa irama yang jelas.

"Nik, lihat aku!" bentakmu. 

Bentakan yang selalu muncul saat aku tak segera menjawab pertanyaan atau karena sesuatu yang tak sesuai keinginanmu. Aku mencoba berkata-kata namun suaraku tercekat. Aku tahu tak ada gunanya menunda jawaban, tapi aku takut.

Engkau mengulang kembali bahwa kita telah empat tahun pacaran. Suaramu lantang, nada bicaramu kian tinggi. Wajahmu memerah, tanganmu mengepal. Tiba-tiba kau gebrak meja. Aku terlonjak. Bulan ini entah berapa kali kau pukul meja tak bersalah.

Tak ada lagi yang perlu kuragukan. Aku sudah yakin.

"Tenanglah, aku akan memberi jawaban," kataku gemetar. 

"Maaf membuatmu menunggu lama. Aku...tak dapat hidup bersamamu," lanjutku perlahan.

"Mengapa?!" tanyamu lantang.

"Karena engkau mencintai dia," jawabku.

Engkau bersikeras tak mencintai siapa pun selain diriku. Sekali lagi kukatakan bahwa engkau lebih mencintai dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun