Beberapa hari ini, laporan investigasi Indonesialeaks membuat geger instansi kepolisian. Pasalnya, dalam laporan itu nama Kapolri Tito Karnavian diseret dalam kasus suap impor daging yang melibatkan pengusaha Basuki Hariman dan Patrialis Akbar.
Meski telah dibantah oleh beberapa pihak dari kepolisian, dan juga pengusaha yang terlibat, namun para pembuat laporan investigasi itu masih sangat yakin bahwa Tito Karnavian terseret di dalam kasus tersebut.
Atas munculnya hasil investigasi ini, mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pun angkat bicara. Dia mengkritik sikap KPK.
Bambang menyatakan kejahatan yang paling hakiki dengan derajat luar biasa terjadi di depan mata, hidung dan telinga mereka. Tapi pimpinan KPK 'tinggal diam', 'mati', akal nurani keadilannya dan 'mati suri'.
Komentar Bambang ini bila diamati secara serius agak berlebihan. Dengan mengkritik komisioner KPK, dia seakan sudah sangat yakin bahwa kasus yang diunggah Indonesialeaks itu pasti benar. Kita tahu sejauh ini banyak pihak yang membantahnya.
Bambang Widjojanto sendiri sebagai mantan komisoner KPK juga tak bersih-bersih amat. Dia pernah tersangkut kasus hukum dengan sangkaan mengarahkan kesaksian palsu saat dirinya menjadi pengacara Bupati Kotawaringin Barat yaitu Ujang Iskandar.
Dalam kasus itu, Bambang diduga telah menggiring opini transaksi uang dalam kampanye Pilkada melalui saksi bernama Ratna Mutiara saat bersengketa di MK. Dalam logika yang sama, kasus pengarahan opini publik tentang dugaan korupsi Kapolri Tito Karnavian saat menjabat Kapolda Metro Jaya ini sama seperti saat Bambang mengarahkan kesaksian palsu di MK
Selain itu, keluarga Bambang juga memiliki rekam jejak yang buruk terkait pelanggaran hukum. Adik Bambang Widjajanto yaitu mantan Direktur Teknik Pelindo II Haryadi Budi Kuncoro juga terlibat kasus korupsi mobile crane di PT. Pelindo II.
Lantas dengan rekam jejak kasus dan latar belakang keluarga Bambang Widjajanto yang terjerat kasus hukum maka kredibilitas pernyataannya patut dipertanyakan.
Kemudian, secara politik, posisi Bambang ini tak pernah netral. Seperti diketahui, Bambang Widjajanto adalah bagian dari Anies-Sandiaga saat keduanya masih menjabat Gubernur dan Wagub DKI Jakarta.
Sehingga, pernyataan Bambang di atas patut dicurigai sebagai bagian dari strateginya untuk menyudutkan posisi pemerintahan sekarang. Dengan menuduh Kapolri terlibat dalam kasus korupsi, nanti akan menjadi bahan bagi pihak oposisi untuk menyebutkan pemerintahan Presiden Jokowi korup. Â