Mohon tunggu...
Edukasi Pilihan

Tragedi Mei 1998 Part 1

20 Mei 2018   10:53 Diperbarui: 20 Mei 2018   11:26 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat itu, tidak jelas dari mana saja tembakan berasal karena seluruh sisi sudah dijaga aparat bersenjata. Dari sejumlah saksi mata, dapat diketahui aparat yang berada di atas jembatan layang mengarahkan senjata mereka ke dalam kampus.

Rombongan pasukan bermotor yang kemudian datang juga mengambil posisi di atas jembatan layang yang dan mengarahkan tembakan ke dalam kampus. Sementara, sebagian aparat yang ada di bawah menyerbu dan merapat ke pintu gerbang kampus serta mengambil posisi siap menembak. 

Tembakan dan lemparan gas air mata yang mengarah ke dalam kampus Trisakti itu baru mereda pada pukul 19;00 WIB. Sejumlah mahasiswa tergeletak bersimbah darah. Ceceran darah serta pecahan kaca terlihat jelas. Tangisan ketakutan juga masih terdengar dari sejumlah sudut kampus pada malam itu.

Dalam situasi yang masih tak menentu itu, para mahasiswa nekad membantu serta mengevakuasi rekan -rekannya yang terluka ke Rumah Sakit Sumber Waras yang tak begitu jauh dari lokasi kampus.

Ketika itulah diketahui, tiga orang mahasiswa yang tewas di tempat (satu orang lagi dinyatakan tewas di rumah sakit) dan 15 orang terluka serta cedera.

Mereka yang tewas adalah Elang Mulya Lesmana, mahasiswa jurusan arsitektur kelahiran 5 Juli 1978. Hafidin Royan atau Idhin, mahasiswa jurusan teknik sipil kelahiran Bandung, 28 September 1976. Hendriawan Sie, mahasiswa jurusan manajemen asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Kemudian Hery Hartanto, mahasiswa jurusan teknik mesin angkatan 1995.

Dekan Fakultas Hukum Trisakti Adi Andojo Soetjipto dalam jumpa pers pada Selasa malam itu menegaskan Universitas Trisakti mengajukan protes keras kepada Kapolri dan Menhamkam/Pangab atas insiden tersebut.

Sedangkan Wakil Ketua Komnas HAM Marzuki Darusman dan anggota komnas HAM Albert Hasibuan yang mendatangi kampus Trisakti tak lama usai kejadian menegaskan, bukti yang terlihat di dalam insiden itu terjadi serangan terhadap kemanusiaan.

Sementara, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Hamami Nata dalam jumpa pers pada Rabu dini hari mengatakan, kematian empat mahasiswa tengah diteliti dan membantah sangkaan kalau aparatnya melakukan penembakan. "Polisi hanya menggunakan tongkat pemukul, peluru kosong, pluru karet, dan gas air mata," jelas dia.

Meskipun aparat keamanan membantah, hasil aotopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam.

Kabar ini langsung menyebar dan insiden di Kampu Trisakti seolah menjadi pemicu kerusuhan massa dalam skala luas yang terjadi keesokan harinya hingga beberapa hari kemudian. Kejatuhan rezim Soeharto tinggal menunggu waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun