Bullying dapat menyebabkan cedera fisik pada korban, baik secara langsung melalui pelecehan fisik atau secara tidak langsung melalui stres kronis. Cedera fisik dapat berkisar dari lebam, memar, hingga luka yang lebih serius. Selain itu, stres yang berkepanjangan dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit fisik.
* Performa Akademik yang Menurun
Korban bullying seringkali mengalami kesulitan dalam fokus, belajar, dan berpartisipasi dalam lingkungan akademik. Hal ini dapat menyebabkan penurunan performa akademik, absensi yang tinggi, dan penurunan minat terhadap pendidikan.
* Gangguan Hubungan dan Sosial
Bullying dapat merusak hubungan sosial korban. Mereka mungkin kesulitan mempercayai orang lain, mengembangkan persahabatan, atau berinteraksi secara sosial. Hal ini dapat berdampak jangka panjang terhadap kualitas hubungan dan interaksi sosial mereka di masa depan.
Jenis Bullying
Ada beberapa jenis dari bullying. Namun, secara umum praktik dari bullying dikelompokkan ke dalam kategori:
1. Bullying Fisik
Bullying fisik merupakan jenis bullying yang kasat mata. Perilaku ini bisa dilihat karena terjadi sentuhan fisik antara pelaku bullying dan juga korbannya. Contoh dari bullying fisik adalah memukul, menarik baju, menyenggol dengan bahu, menjewer, menjambak, menampar, memalak, melempar dengan barang, menendang hingga meludahi.
2. Bullying Verbal
Bullying verbal dapat terdengar oleh telinga kita. Contoh dari bullying verbal adalah menghina, memaki, meledek, mencela, meneriaki, menyoraki, mempermalukan di depan umum, menyebar gosip, menuduh, menjuluki hingga memfitnah.