Mohon tunggu...
Delvi Tiara Sari
Delvi Tiara Sari Mohon Tunggu... -

Communication science'16 university of islamic syekh-yusuf tangerang "The future of television journalist" Tangerang, Indonesia 19 years old

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Ada Cinta di SMA

15 September 2017   19:59 Diperbarui: 15 September 2017   20:00 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

[Edisi 1]

Pagi itu matahari mulai menampakkan sinarnya, cahaya yang terang diantara keramaian orang-orang yang berkumpul di tengah lapangan yang saat ini kupijak.

Inilah awal hariku menjadi seorang wanita yang tumbuh dewasa, dimana saat aku berada pada tingkat yang lebih tinggi dari SMP (sekolah menengah pertama).

Aku tak suka keadaan ini, dimana aku harus bertemu dengan orang-orang yang tak kukenal bahkan tak pernah ku lihat sebelumnya.

Namaku Naura Salsabilla, aku adalah seorang siswi yang baru saja menginjakan kaki di sekolah menengah atas . Aku dan keluargaku baru saja pindah dari kota ke desa, kami terpaksa pindah ke desa dikarnakan ayah dan ibu ku berpindah tugas ke desa untuk beberapa tahun.

hari itu aku mulai bersekolah,

"ma aku berangkat sekolah dulu ya" ujarku kepada mama seraya mengambil sepotong roti diatas meja.

"sarapan dulu nak," ujar mama .

"aku udah hampir telat nih ma, ayo pak kita berangkat" ujarku sambil menarik tangan papa.

"kamu gak sarapan dulu?" ujar papa

"aku udah bawa rotinya pa, ayo pak nanti telat.. bye mama" sambil melambaikan tangan kepada mama.

Setibanya disekolah, aku hanya terdiam memandangi keramaian orang-orang yang berkumpul bagaikan pasar yang sedang diskon besar-besaran.

namun, saat itu pula aku tersadar bahwa hanya akulah satu-satunya orang yang kesepian tanpa ada seorang teman yang dapat diajak berbicara. aku sendiri berjalan kesana kemari, tak ada yang kukenali disini . sampai akhirnya aku hanya berdiam diri didepan ruang guru, terlihat seseorang yang melintas tepat didepanku . Seorang lelaki dengan tatapan tak biasa sukses membuat ku penasaran, karena lelaki itu berjalan seorang diri maka kuputuskan untuk mengikutinya dari kejauhan. ternyata dia juga merupakan murid baru yang tengah mencari kelas, kudekati dia dengan harapan dapat berkenalan dan berteman dengannya. 

"permisi, kelas X ipa 1 dimana ya?" ujarku 

"kamu X ipa 1 juga?" ujar lelaki yang belum kuketahui namanya.

"iya,memangnya kamu X ipa 1 ya?" ujarku

"iya,kalau gitu kita satu kelas dong. oh ya nama kamu siapa?"

"hah, namaku naura". ujarku.

"oh naura, aku rizah. yaudah kita masuk yuk" ujar rizah, akhirnya aku tau namanya.

Setelah berkenalan dengan rizah aku sangat senang karena aku telah memiliki teman, selain itu rizah adalah lelaki yang tampan dan sangat ramah, yang membuatku mulai jatuh cinta padanya. Karena kami berteman aku pun mengajak rizah untuk duduk bersama denganku, walaupun aku ragu namun akhirnya aku memberanikan diri untuk mengatakannya kepada rizah karena aku yakin rizah pasti menyetujuinya.

Namun yang terjadi sebaliknya, rizah menolak ajakanku didepan banyak orang. Semua orang menertawakanku dan hal itu membuatku sangat malu, dihari pertama sekolahku hal memalukan terjadi kepadaku.

kenapa dia bisa dengan teganya menolak ajakan ku setelah ia memperlihatkan sisi ramahnya kepada ku ???

Ternyata alasanmu....

bersambung...

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun