Mohon tunggu...
DELPI SUSANTI
DELPI SUSANTI Mohon Tunggu... Penulis - Riseacher of Doctoral Universitas Riau

Baca Diskusi Aksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Urgensi Dinamika Kongres HMI XXXIII Bekasi

10 Februari 2023   00:43 Diperbarui: 10 Februari 2023   00:44 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

OLEH 

DELPI SUSANTI

DEMISIONER SEKRETARIS NASIONAL KOHATI 2020-2022

Forum kongres HmI yang dimulai sejak 30 Januari – 6 Februari 2023 di Islamic Center Bekasi. Akhirnya menemukan titik terang dan arah yang jelas dengan bersatunya para peserta kongres yang sempat mengalami dinamika yang hebat dan sangat luarbiasa. Tentu inilah prestasi yang sesungguhnya yang membuktikan kepada khalayak se Indonesia raya yang awalnya sempat membuat gundah gulana atau arab arab cemas Bahasa sipilnya, yang kemudian kekhawatiran itu ditepis dengan sikap cerdas para peserta kongres sejatinya sungguh sangat terlihat ketika para peserta kongres mampu menurunkan egonya secara emotsional quotiont, untuk memperlihatkan intelligent quotiontnya yang tanpa disadari disitu pulalah tegambar kader yang mempunyai kecerdasan secara spiritualnya.

               Suatu pemandangan dan pandangan yang lumrah yang akan selalu tergambar, terdengan dan terfahamkan di setiap peristiwa pelaksanaan kongres HmI. Tidak dapat kita pungkiri perbedaan pendapat, persamaan pendapat akan selalu terlihat sebagai bukti citra diri kader HmI yang cerdas secara IQ, sebab dalam tatanan Mahasiswa sejatinya sebagai penuntut ilmu itu memang wajib skeptis, dan disitu jugalah akan timbul proses pencaharian kebenaran yang sesungguhnya tanpa melakukan pembenaran.

               Bukan kader HmI kalau tidak terdapat perbedaan pandangan didalam memutuskan suatu peristiwa apapun itu. Disitu jugalah proses pendewasaan dimulai, arah pandang dimulai, cara menyerap mengaplikasikan secara tindakan akan terlihat dengan sendirinya ketika kader terbaik peserta kongres mampu dari yang berbeda akhirnya bisa menyamakan persepsi untuk tujuan kemuliaan Himpunan, bukan tidak berat dalam mengesampingkan ego pribadi hingga bisa 1 pola pikir meski dengan cara yang berbeda dalam penyerapan penyamaan persepsinya. Yang lebih penting daripada itu kader HmI akan tau porsinya sejauh mana iya akan mengedepankan antara adab dan ilmunya meski dari berbagai wilayah dan latar belakang yang berbeda se Indonesia. Al hasil peserta kongreslah yang akan menerima hasil dari pada buah pikir yang di aplikasikan dalam forum kongres tersebut, kesepakatan yang dicapai adalah kemenangan bersama yang mencirikan organisasi mulia yang tak pernah lepas dari dinamika yang selalu dianggap bahagian dari proses pendewasaa kader.

               Hemat saya tidak ada menang kalah dalam kongres namun penetapan keputusan mandataris kongres harus tetap akan dilaksanakan dengan memberikan mandat kepada kanda Mahfud Hanafi sebagai formatur Terpilih Mandataris Kongres HmI ke XXXIII ini. Dinamika keberpihakan dalam forum kongres bukanlah suatu kontestasi apalagi janagan sampai membuat hilangnya kebersamaan dalam berhimpun.

              

               Rekayasa-rekayasa yang bergerilya sebagai sebuah bentuk formasi yang dianalogikan permainan sepakbola,  tentu seluruh pemain akan dengan bijaknya menyusun formasi-formasi yang dibutuhkan dalam permainannya sebagai suatu yang dikatakan strategi dalam permainan, kelincahan pemain untuk menggoalskan bola itulah taktik yang dimiliki namun disini goalnya bukan pemenang dari 1 club namun apabila tercapai goals maka yang harus dipahami itulah kesepakatan keputusan kebutuhan seluruh kader yang berhimpun sehingga disini jugalah akan terlihat bijaksananya seluruh kader peserta kongres memutuskan forum yang berbeda pendapat menjadi 1 suara meski tak jarang proses pencapaiannya melalui voting tertinggi, namun ketahuilah voting dilakukan atas dasar kesepakatan bersama bahwasanya apabila tercapai voting suara tinggi itu jugalah keinginan keseluruhan kader dalam forum kongres yang akan membersamai keinginan bersama itu menjadi 1 keinginan dan tujuan bersama pula.

               Tinjauan secara ontologinya sudah barang tentu dilakukan dengan meneguhkan keyakinan bahwasanya organisasi ini adalah organisasi yang dibutuhkan ummat yang secara global tahapan keyakinannya sudah mumpuni dengan yakin atas dasar keimanan menuju Keridhoan Allah SWT. Lanjut daripada itu secara epistemologinya dinamika terbangun adalah untuk mencari kebenaran yaitu kebenaran dengan kesepakatan bersama dalam tahapan pencaharian itu pula lah peserta kongres atau kader yang terhimpun dalam forum kongres akan berolah pikir akan berolah daya sesuai kemampuan keilmuan yang mumpuni dari seluruh kader jadi wajar saja akan banyak pendapat sebanyak banyak yang sama maka akan banyak pula yang berbeda tergantung radius iya memandang, minus kacamata yang digunakan dan jika dia perempuan maka Bahasa kohatinya motif apa jilbab yang iya gunakan dalam olah pikirnya sebab pada dasarnya memang kita semua tidaklah sama dan pasti berbeda begitu juga pendapat pendapat akan sangat sulit disatukan kecuali dengan 1 kata yaitu pengertian. Pengertian arti kata disini iya akan tau menggunakan pengertiannya dengan keyakinan yang dipunya dengan keilmuan yang didapat dalam proses pencarian kebenaran maka iya tidak akan pernah melakukan pembenaran yang ada iya hanya akan memandang mana banyak manfaat dari pada mudhorat dari yang ia hasilkan baik perkataan maupun perbuatannya, yang disinyalirkan dengan kemanfaatan umat secara umum atau khalayak sebagai bentuk filsafat secara aksiologi.

               Insanul Khoto wan Nisyan, manusia itu sudah allah jelaskan tempatnya salah dan lupa, ditambahlagi didalam diri manusia terdapat sifat in abstac to jadi sudah jelas kalua tidak salah ya lupa, namun harus diingat Haqqul muslim ‘alal muslim sittun, yang salah satunya hak sesama muslim itu yaitu nasehat. Nasehat ini kalua diibaratkan keadaan kain yang robek maka nasehat ini adalah panumboknya Bahasa Rohul Pekanbaru Riau atau penambal, kalua kita tau benen yang bocor maka untuk memperbaikinya harus ditambal nah inilah nasehat itu, artinya hak sesame muslim disini adalah begini perumpamaannya didalam diri saya ada hak kawan-kawan dan didalam diri kawan-kawan semua ada hak saya artinya yang namanya hak kita harus kita ambil. Kalaulah begini cara memahaminya maka tidak akan pernah ada satu sama lain yang akan marah dija dinasehati karna dia tau kalua itu adalah hak yang musti dia ambil.

            Lanjut dari pada itu kita melihat kedepannya dengan adanya keterpilihan ketua umum PB HMI ini, maka  kita tidak lagi terlena dan terpaku kepada yang telah berlalu, yang musti diingat kejadian yang telah terjadi adalah pembelajaran pembelajaran beharga yang mendewasakan kita dalam berfikir secara benar. Maka untuk itu kedepannya kita melihat bahwa kepengurusan PB HmI ini musti lebih baik dari yang lebih baik kemaren. Sebab apa ketika keadaan kita sama dnegna hari kemarin allah bilang kita masih tergolong manusia yang merugi, apalagi menurun dari kemaren amat sangat merugi akan tetapi allah taalah sudah menggambarkan itu semua yang akan kita capai mesti harus lebih baik itulah baru manusia yang beruntung. Allah saja secara tidak langsung sudah menyuruh kita menjadi menusia yang beruntung, buktinya apa dalam shalat berjamaah sepanjang panjang nya diakhir sholat setelah salam doa yang panjang yang dinanti jamaah tetap rabbna atina fiddunya hasanah wa fil akhirotihasanah waqina ‘azabannar. Tidak ada manusia yang lebih beruntung dari pada manusia yang mendapati manfaat dan faedah keridoan dari doa ini. Allah saja menyuruh itu menjadi manusia beruntung dengan baiknya keadaan hari ini dari pada hari kemarin dengan mendapati syurganya allah, maka disini lah titik kumpul kita seharusnya dalam mencapai tujuan yang satu.

            Sedikit banyak kita harus merubah pola pikir kita dari yang dulunya berfikir kalau sholat Duha, Tahajjud, adalah sebagai pembuka pintu rizki sekrang kita harus berfikir bahwa ternyata dapat melaksanakan Sholat Dhuha dan Tahajjud itulah rezeki sesungguhnya masya Allah, maka kita dengan etos perjuangan bukan hasil nya apa namun lebih kepada bagaimana cara dan proses perjuangan itu dimulai, sebab yang maha baik akan tetap menilai kebaikan pada porsi kebaikan. Jadi persoalan ditrima tidak dtrima nya sholat bukan lagi alasan kita untuk tidak melaksanakan sholat, melainkan berprinsip dapat melaksanakannya itu adalah rezeki yang allah ridhoi seutuhnya. Persoalan menilai biarkan itu menjadi urusannya malaikat yang sudah allah tugaskan mencatatnya sesuai tupoksinya, ibarat kata yang bukan kerjaan kita jagnan kita pula yang mengambilnya kembalikan kepada ahlinya.

            Berkaitan dengan hal itu jugalah harusnya kepengurusan PB HMI kedepannya harus berpolakan tupoksi dan sesuai bidang keahliannya, jangan sampai amanah yang sejatinya menjadi ciri khas harga diri yang harus di junjung tinggi penyelesaiannya malah tak menentu dengan tidak meletakkan susuatu itu kepada ahlinya. Yakin dan percayalah allah katakana bahwasanya sesuatu yang tidak dikerjaan oleh ahlinya suatu saat allah janjikan kehancurannya.

            Kedepannya PB HMI harus ada inovasi baru dengan membuat pola pola baru yang terintegrasi dalam system perkembangan transparmasi globalisasi sebagai arus yang mau tidak mau harus dilewati sebab transpormasi digitalisasi tidak akan pernah mengikuti kita yang ada kita yang akan mengikuti perkembangannya agar tidak terjadi ketertinggalan arus. Namun setel kemudinya kita yang pegang mau dijalankan dan diarahkan bagaimana tergantung kepada kita.

            Tidak ada salahnya organisasi yang terlingkup dalam system kenegaraan mengikuti pula cara dan polanya meski terkadang kendalinya pengawasannya tetap harus kita control secara baik. Yang dimulai dari inovasi-inovasi baru :

  • Penyusunan kepengurusan yang menempatkan sesuai bidang keahlian dalam melaksanakan TUPOKSI kedepannya,
  • Membuat dan menyusun Rancangan  Peraturan HmI dan Peraturan Ketua Umum PB yang berimbas Kinerja Kepengurusan tanpa mengesamping RAPBN nya PBHMI yang nantinya akan dilingkupi seluruh cabang yang merupakan jantungnya HmI.
  • Mapping seluruh Renja dan Renstras Kementrian Indonesia dan Dinas Dinas mulai dari pusat sampai daerah yang disilalirkan ke HmI cabang. Agar ;
  • Jelas pembahasan, dan follow up pengawasan HmI kedepannya
    dan jelas juga standarisasi perjuangan kader kepada masyarakat sudah sampai mana,
  • Kemudian akan berlanjut juga untuk  kepengrusan berikutnya kementrian mana dan sinyalir dinas mana yang belum terkontrol sama HmI agar jelas juga garis perjalanan HmI untuk ummatnya.
  • Menghidupkan kembali  social keummatan meskipun sudah pernah namun barangkali disini menambah daripada rangkaian kegiatannya di hari hari besar islam yang melibat kan tokoh tokoh islam, nsional, pahlawan, adat istiadat  dll sebagainya banyak lagi yang perlu dan musti di rancang.


Organisasi yang baik adalah organisasi yang administrasinya baik semoga ada perubahan yang tergambar dalam sejarah dunia kembali sebagai inovasi perubahan baru. Semoga tulisan selanjutnya bisa menanggapi hal hal lain, ayo berbenah dari sekarang tidak ada yang akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri. Salam YAKUSA. assalamualaikum


Riau 10 Februari 2023

Delpi Susanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun