Mohon tunggu...
DELPI SUSANTI
DELPI SUSANTI Mohon Tunggu... Penulis - Riseacher of Doctoral Universitas Riau

Baca Diskusi Aksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Urgensi Dinamika Kongres HMI XXXIII Bekasi

10 Februari 2023   00:43 Diperbarui: 10 Februari 2023   00:44 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

            Lanjut dari pada itu kita melihat kedepannya dengan adanya keterpilihan ketua umum PB HMI ini, maka  kita tidak lagi terlena dan terpaku kepada yang telah berlalu, yang musti diingat kejadian yang telah terjadi adalah pembelajaran pembelajaran beharga yang mendewasakan kita dalam berfikir secara benar. Maka untuk itu kedepannya kita melihat bahwa kepengurusan PB HmI ini musti lebih baik dari yang lebih baik kemaren. Sebab apa ketika keadaan kita sama dnegna hari kemarin allah bilang kita masih tergolong manusia yang merugi, apalagi menurun dari kemaren amat sangat merugi akan tetapi allah taalah sudah menggambarkan itu semua yang akan kita capai mesti harus lebih baik itulah baru manusia yang beruntung. Allah saja secara tidak langsung sudah menyuruh kita menjadi menusia yang beruntung, buktinya apa dalam shalat berjamaah sepanjang panjang nya diakhir sholat setelah salam doa yang panjang yang dinanti jamaah tetap rabbna atina fiddunya hasanah wa fil akhirotihasanah waqina ‘azabannar. Tidak ada manusia yang lebih beruntung dari pada manusia yang mendapati manfaat dan faedah keridoan dari doa ini. Allah saja menyuruh itu menjadi manusia beruntung dengan baiknya keadaan hari ini dari pada hari kemarin dengan mendapati syurganya allah, maka disini lah titik kumpul kita seharusnya dalam mencapai tujuan yang satu.

            Sedikit banyak kita harus merubah pola pikir kita dari yang dulunya berfikir kalau sholat Duha, Tahajjud, adalah sebagai pembuka pintu rizki sekrang kita harus berfikir bahwa ternyata dapat melaksanakan Sholat Dhuha dan Tahajjud itulah rezeki sesungguhnya masya Allah, maka kita dengan etos perjuangan bukan hasil nya apa namun lebih kepada bagaimana cara dan proses perjuangan itu dimulai, sebab yang maha baik akan tetap menilai kebaikan pada porsi kebaikan. Jadi persoalan ditrima tidak dtrima nya sholat bukan lagi alasan kita untuk tidak melaksanakan sholat, melainkan berprinsip dapat melaksanakannya itu adalah rezeki yang allah ridhoi seutuhnya. Persoalan menilai biarkan itu menjadi urusannya malaikat yang sudah allah tugaskan mencatatnya sesuai tupoksinya, ibarat kata yang bukan kerjaan kita jagnan kita pula yang mengambilnya kembalikan kepada ahlinya.

            Berkaitan dengan hal itu jugalah harusnya kepengurusan PB HMI kedepannya harus berpolakan tupoksi dan sesuai bidang keahliannya, jangan sampai amanah yang sejatinya menjadi ciri khas harga diri yang harus di junjung tinggi penyelesaiannya malah tak menentu dengan tidak meletakkan susuatu itu kepada ahlinya. Yakin dan percayalah allah katakana bahwasanya sesuatu yang tidak dikerjaan oleh ahlinya suatu saat allah janjikan kehancurannya.

            Kedepannya PB HMI harus ada inovasi baru dengan membuat pola pola baru yang terintegrasi dalam system perkembangan transparmasi globalisasi sebagai arus yang mau tidak mau harus dilewati sebab transpormasi digitalisasi tidak akan pernah mengikuti kita yang ada kita yang akan mengikuti perkembangannya agar tidak terjadi ketertinggalan arus. Namun setel kemudinya kita yang pegang mau dijalankan dan diarahkan bagaimana tergantung kepada kita.

            Tidak ada salahnya organisasi yang terlingkup dalam system kenegaraan mengikuti pula cara dan polanya meski terkadang kendalinya pengawasannya tetap harus kita control secara baik. Yang dimulai dari inovasi-inovasi baru :

  • Penyusunan kepengurusan yang menempatkan sesuai bidang keahlian dalam melaksanakan TUPOKSI kedepannya,
  • Membuat dan menyusun Rancangan  Peraturan HmI dan Peraturan Ketua Umum PB yang berimbas Kinerja Kepengurusan tanpa mengesamping RAPBN nya PBHMI yang nantinya akan dilingkupi seluruh cabang yang merupakan jantungnya HmI.
  • Mapping seluruh Renja dan Renstras Kementrian Indonesia dan Dinas Dinas mulai dari pusat sampai daerah yang disilalirkan ke HmI cabang. Agar ;
  • Jelas pembahasan, dan follow up pengawasan HmI kedepannya
    dan jelas juga standarisasi perjuangan kader kepada masyarakat sudah sampai mana,
  • Kemudian akan berlanjut juga untuk  kepengrusan berikutnya kementrian mana dan sinyalir dinas mana yang belum terkontrol sama HmI agar jelas juga garis perjalanan HmI untuk ummatnya.
  • Menghidupkan kembali  social keummatan meskipun sudah pernah namun barangkali disini menambah daripada rangkaian kegiatannya di hari hari besar islam yang melibat kan tokoh tokoh islam, nsional, pahlawan, adat istiadat  dll sebagainya banyak lagi yang perlu dan musti di rancang.


Organisasi yang baik adalah organisasi yang administrasinya baik semoga ada perubahan yang tergambar dalam sejarah dunia kembali sebagai inovasi perubahan baru. Semoga tulisan selanjutnya bisa menanggapi hal hal lain, ayo berbenah dari sekarang tidak ada yang akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri. Salam YAKUSA. assalamualaikum


Riau 10 Februari 2023

Delpi Susanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun