Hampir semua sekolah di Seluruh Indonesia telah terdata. Bahkan setiap tiga bulan, lembaga pendidikan senantiasa melakukan perbaharuan data. Data dari kementrian pendidikan yang cukup akurat ini mungkin saja dapat membantu dalam merealisasikan program-program yang telah direncanakan oleh KPPPA, agar betul-betul efisien dan tepat sasaran.
Dari hasil kolaborasi Dua kementrian ini, dijamin hak-hak anak dapat terlindungi.
Di kampung-kampung, sebuah lembaga pendidikan baik Kelompok Bermain, PAUD, TK, SD, SMP, maupun SMA, kondisinya sangat memilukan. Sarana dan prasarana adalah masalah awal. Ketika pertama melihat kondisi sarana sebuah sekolah di pedalaman, kita sudah bisa langsung membayangkan, nyaman dan amannya dijamin apa tidak? Jangan lagi bicara soal mutu dan hasil output...tentu turut memprihatinkan. Ah semoga tidak!
Akhirnya Jika ingin mengakhiri kekerasan itu, bangunlah kerja sama dengan semua pihak, terutama kementrian pendidikan untuk urusan data, Kepolisian untuk keamanan, dan lembaga lainnya sesuai tupoksi mereka. Atau bila perlu datangi setiap lembaga pendidkan, terutama lembaga tempat anak-anak di kampung-kampung mengenyam pendidikan, dan kita akan tahu anak-anak amat membutuhkan penjaminan hak.
 Anda tidak akan pernah tahu, jika membicarakan perlindungan hanya dalam diskusi workshop, dan sosialisasi di dalam gedung hotel berbintang berdasarkan data satatistik dalam angka. Hingga pelaksanaanya, sekedar wacana yang penting ada foto laporan pertanggungjawaban maka kelar lah sudah.
Baiklah. Itu hanya sekedar pendapat saya yang sederhana. dengan cara berpikir saya yang tidak terlalu komplek. Kalupun ini hanya sebuah kekeliruan saya, tentu tak usah dipermasalahkan. dan Mohon dimaafkan.
Apakah persoalan di Sabu Raijua dapat dijadikan barometer untuk mengukur berhasilnya program Thre End itu? entahlah.....
Bila saja kerja sama dalam mencanangkan program Three End telah dilaksanakan dan hasil akhirnya adalah seperti kejadian di Sabu Raijua, maka, kita perlu berbenah sambil mendengarkan Tembang milik Ebied G. Ade. dengan kutipan liriknya sebagai berikut "
mungkin Tuhan mulai bosan...
melihat tingkah kita...
yang selalu salah dan bangga