Mohon tunggu...
Dellia AjengRamadhani
Dellia AjengRamadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - berprofesi sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi

memiliki kepribadian yang humble dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bijak Kelola Sampah dengan Terapkan Bank Sampah

8 April 2024   12:39 Diperbarui: 8 April 2024   12:57 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah merupakan sisa hasil dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai dan bersifat dapat terurai ataupun tidak terurai sehingga dianggap tidak berguna atau tidak diinginkan lagi dan dibuang ke lingkungan setempat. 

Volume sampah yang dihasilkan setiap hari akan terus meningkat karena jumlah penduduk yang juga meningkat. Hingga kini, sampah masih menjadi masalah penting yang sulit diatasi. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup (2012), setiap hari penduduk Indonesia menghasilkan sebanyak 490.000 ton sampah, yang secara total mencapai 178.850.000 ton dalam setahun. 

Peran penduduk sangat diperlukan dalam menghadapi permasalahan sampah yang tak kunjung usai meskipun telah dilakukan berbagai macam upaya. Dalam mengatasi persoalan sampah, perlu pelaksanaan yang konsisten dalam menjalankannya. Jika tidak, besarnya volume sampah akan terus meningkat. 

Hampir sebagian besar masalah sampah yang terjadi dipicu karena besarnya volume sampah yang diperparah oleh keterbatasan lahan sebagai tempat pembuangan akhir. 

Adapun permasalahan yang menjadi fokus utama dalam menangani masalah sampah yaitu kurangnya edukasi bagi masyarakat dalam hal penanganan sampah dan kurang tersedianya sarana pra sarana yang belum memadai seperti lahan pembuangan sampah yang terbatas menyebabkan masyarakat tanpa berpikir panjang membuang sampah ke lahan yang seharusnya tidak dijadikan pembuangan sampah. 

Hal ini diperparah juga atas pertumbuhan dan urbanisasi penduduk yang semakin meningkat khususnya di daerah perkotaan yang menjadi pusat dari kegiatan industri.

Tidak hanya di kota-kota besar, permasalahan sampah masih kerap menjadi pembicaraan sampai ke tingkat pedesaan dan perkampungan. Tidak jarang masyarakat yang berasal dari perkampungan masih menerapkan cara tradisional sebagai bentuk peduli lingkungan dengan membuang sampah di sungai, dibakar, dan dikubur. 

Sampah menjadi hal serius jika tidak ditangani dengan baik terlebih lagi jika tidak ada upaya pencegahan hal-hal negatif yang memungkinkan suatu hal yang tidak diinginkan dapat terjadi. 

Selain memberi dampak pada masalah lingkungan, upaya pencegahan yang tidak segera dilakukan dapat memicu dampak lain khususnya pada masalah kesehatan, ekonomi, dan sosial. Maka dari itu diperlukan upaya penting yang perlu ditindaklanjuti dalam mengolah sampah tidak terpakai menjadi barang yang bisa dimanfaatkan kembali.

Penyebab utama sampah yang semakin memburuk adalah perilaku konsumsi manusia yang berlebihan dan perilaku membuang sampah yang tidak bertanggung jawab. 

Masyarakat saat ini cenderung menggunakan produk kemasan sekali pakai karena dianggap praktis seperti kemasan berbahan plastik, botol air, dan kantong belanja yang setelah itu dibuang langsung setelah digunakan padahal memberi dampak buruk bagi lingkungan karena menggunakan bahan yang tidak terurai.  Selain itu, kurangnya infrastruktur dalam pengelolaan sampah yang efektif juga menjadi faktor dalam meningkatnya masalah sampah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun