Bercanda gurau setiap hari
Tertawa seperti tiada hari esok
Tawanya sungguh lepas
Hari-hari yang membahagiakan.
Berbeda dengan hari itu,
Sangat sunyi
Dahan pun tidak bergerak
Tetapi, ada satu bergerak
Karena burung gagak hitam itu hinggap.
Suasana sunyi
Bahkan deru nafasnya pun tidak terdengar
Hanya tersisa raga,
Yang terbalut kain panjang batik.
Rasanya seperti baru kemarin,
Memakan roti buaya bersamanya
“Hati-hati ini bisa gigit loh” katanya saat itu,
Sungguh lagak jahil yang ku rindukan.
Sekarang, membuka kamar sebuah kenyataan pahit
Tidak ada lagi tawa nya
Hanya tertinggal wangi vanila,
Menguar bersama bayang tawanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H