Abd Wahid Estito dalam wikipedia dengan satu bahasa, yakni bahasa Arab adalah seorang novelis berbakat yang lahir di Tangier, Maroko pada tahun 1977. Ia telah memikat pembaca dengan karyanya yang paling menonjol 'Ala Ba'di Milmitri Wahid Faqat (Hanya Berjarak Satu Milimeter). Selain sebagai penulis, ia juga seorang jurnalis yang telah mengukir namanya di berbagai media lokal dan Arab sejak tahun 2000. Dengan pengalaman sebagai editor berita di Portal Teknologi Informasi Arab, suaranya telah menggema di Radio Tangier, Radio Kerajaan Maroko, dan Channel 4. Estito telah meraih sejumlah penghargaan bergengsi, termasuk Penghargaan Pembuat Konten Emirat pada tahun 2001 dan Penghargaan Persatuan Penulis Maroko untuk cerita pendek remaja pada tahun 2005, menjadikannya salah satu suara terkemuka dalam dunia sastra Maroko.[i]
Dalam artikelnya Saker berpendapat bahwa novelis Maroko, Abd Wahid Estito, meluncurkan halaman Facebook untuk novel digital interaktifnya yang berjudul 'Ala Ba'di Milmitri Wahid Faqat atau "Only One Millimeter Away". Karya tersebut jika ditelusur lebih lanjut merupakan sebuah gambar yang memikat dan tidak hanya merepresentasikan esensi novel, tetapi juga berfungsi sebagai sampul yang menarik perhatian pembaca. Interaksi antara novelis Abd Wahid Estito dan pembaca berlangsung melalui kuesioner dan pertanyaan langsung mengenai peristiwa dalam novelnya. Estito memanfaatkan berbagai fitur Facebook, seperti foto dan video, untuk memperkaya pengalaman membaca. Ia membagikan gambar dari lokasi dalam novel 'Ala Ba'di Milmitri Wahid Faqat (Hanya Berjarak Satu Milimeter) serta klip audio yang menceritakan setiap bab. Tak lupa, ia aktif berinteraksi dengan publik yang merespons karyanya.[ii] Selain itu, Asma Ibrahim dalam jurnalnya menyoroti Abd Wahid Estito sebagai pionir novel Arab interaktif di Facebook yang kemudian di unggah di akun facebook - | Facebook pada tanggal 17 Januari 2013.[iii]
Novel 'Ala Ba'di Milmitri Wahid Faqat (Hanya Berjarak Satu Milimeter) karya Abd Wahid Estito mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda yang terjebak dalam rutinitas monoton di kota Tangier, Maroko. Tokoh utama, yang merupakan seorang pengangguran, menghabiskan hari-harinya di dalam kamar, terhubung dengan dunia luar melalui media sosial, terutama Facebook. Dalam kesendiriannya, ia berusaha mencari makna hidup dan mengatasi rasa hampa yang menggerogoti jiwanya.
Cerita ini dimulai ketika sebuah komentar negatif di akun Facebook tokoh utama yang memicu dialog tak terduga dengan seorang wanita bernama Huda. Interaksi ini membangkitkan kembali kepercayaan dirinya dan membuka jalan bagi hubungan yang lebih dalam. Namun, kehidupan tokoh utama berbalik ketika ia terlibat dalam misteri pencurian lukisan bersejarah Moroccan Mona Lisa.
Latar belakang kota Tangier yang kaya akan sejarah dan budaya memberikan nuansa yang mendalam pada cerita. Novel ini mengeksplorasi tema cinta, kehilangan, dan pencarian identitas di tengah tantangan hidup. Dengan alur yang penuh ketegangan dan intrik, pembaca diajak untuk mengikuti perjalanan tokoh utama dalam menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihannya, serta bagaimana ia berusaha untuk menemukan kembali jati dirinya di tengah kekacauan yang melanda.
Melalui gaya puitis, Abd Wahid Estito menciptakan karya yang menghibur dan menggugah pemikiran. Setiap halaman dipenuhi deskripsi indah tentang Kota Tangier, yang seolah menjadi karakter hidup, menciptakan suasana mendalam. Novel ini membangkitkan kembali kecintaan pembaca terhadap sejarah dan warisan tanah air melalui kisah seorang pemuda pengangguran yang berjuang mengembalikan lukisan artistik ke tempat asalnya.
Berikut kutipan Novel 'Ala Ba'di Milmitri Wahid Faqat (Hanya Berjarak Satu Milimeter) karya Abd Wahid Estito :
يرشف كأس الشاي الساخن ببطء وينظر إلى سقف الغرفة متأملا. الغرفة عالمه والسقف سماؤه. يقضي هنا كل يومه بل ونصف ليله عاطل هو غير يائس وغير متفائل. يعتبر نفسه شخصا محايدا. لقد كفّ عن التفلسف منذ مدة. فقط يجلس ويفسبك. يبحر في عالم الفيسبوك ليل نهار. يقتل الوقت. يقتله الوقت.
لديه 2111 صديق لحد الآن لا يعرف عشرهم لكنهم يؤنسون وحدته.. يملؤون فراغه الذي فرغ من كل شيء منذ تخرّج.. هكذا مثل بالونة شككتها بدبوس فأصبحت كجلد عجوز في الغابرين.[vi]
(Dia perlahan-lahan menyeruput secangkir teh panasnya dan menatap langit-langit, merenungkan ruangan itu sebagai dunianya dan langit-langit sebagai langitnya. Dia menghabiskan sepanjang hari dan bahkan separuh malamnya di sini, menganggur. Dia tidak putus asa dan tidak optimis. Dia menganggap dirinya sebagai orang yang netral. Dia berhenti berfilsafat beberapa waktu yang lalu. Dia hanya duduk dan mengamati. Dia menjelajahi dunia Facebook. Siang dan malam dia menghabiskan waktu. Waktu membunuhnya. Dia memiliki 2.111 teman sejauh ini. Dia tidak mengenal sepersepuluh dari mereka, tetapi mereka menemaninya. Mereka mengisi kekosongannya, yang telah kosong sejak ia lulus. Ini seperti balon yang disematkan dengan peniti dan menjadi seperti kulit orang tua di masa lalu).