TIGA DIMENSI TRILOGI DALAM AJARAN ISLAM YAITU: ISLAM, IMAN DAN IHSAN
A. Pengertian Islam
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata Kerja -- -- yang secara etimologi mengandung makna "Sejahtera, tidak cacat, selamat". Seterusnya kata salm dan silm, mengandung arti: Kedamaian, kepatuhan dan penyerahan diri. Dari kata-kata ini, dibentuk kata salam sebagai istilah dengan pengertian: Sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh dan berserah diri. Dari uraian kata-kata itu pengertian Islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri kepada Allah SWT.
Pengertian Islam menurut istilah yaitu: sikap penyerahan diri (kepasrahan, ketundukan, kepatuhan) seorang hamba kepada Tuhannya dengan senantiasa melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya, demi mencapai kedamaian dan keselamatan hidup, di dunia maupun di akhirat. Islam sebagai agama, maka tidak dapat terlepas dari adanya unsur-unsur pembentuknya yaitu berupa rukun Islam, yaitu:
- Membaca dua kalimat Syahadat,
- Mendirikan shalat lima waktu,
- Menunaikan zakat,
- Puasa Ramadhan,
- Haji ke Baitullah jika mampu.
B. Pengertian Iman
Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja (fi'il) "- -- " mengandung beberapa arti yaitu percaya, tunduk, tentram dan tenang. Imam Al-Ghazali memaknakannya dengan kata tashdiq () yang berarti "pembenaran". Pengertian Iman adalah membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan. Iman secara bahasa berasal dari kata Asman-Yu'minu-limaanan artinya meyakini atau mempercayai. Pembahasan pokok Akidah Islam berkisar pada Akidah yang terumuskan dalam rukun Iman, yaitu:
- Iman kepada Allah,
- Iman kepada Malaikat,
- Imankepadakitab-kitab,
- Iman kepada Rasul-rasul,
- Iman kepada hari akhir,
- Iman kepada Takdir Allah.
C. Pengertian Ihsan
Kata Ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi`il) yaitu: -- -- (Perbuatan baik). Para ulama menggolongkan Ihsan menjadi 4 bagian yaitu:
- Ihsan kepada Allah,
- Ihsan kepada diri sendiri,
- Ihsan kepada sesama manusia,
- Ihsan bagi sesama makhluk.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ihsan memiliki satu rukun yaitu engkau beribadah kepada Allah SWT seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu dalam kisah jawaban Nabi Muhammad SAW kepada Jibril ketika ia bertanya tentang Ihsan, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
Â
Artinya:
"Engkau beribadah kepada Allah seolaholah engkau melihat-Nya, maka bila engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu."
D. Hubungan Islam, Iman dan Ihsan
Islam, Iman dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena merupakan unsur-unsur agama (Ad-Din). Islam, Iman dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah SWT.
Selain itu Islam, Iman dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan diantara ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling berkaitan. Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara Islam, Iman dan Ihsan. Didalam Al-Qur'an juga disebutkan bahwa Islam, Iman dan Ihsan memiliki keterkaitan, yaitu: dalam QS. Al-Maidah ayat 3 dan QS. Ali-Imran ayat 19 yang berbunyi:
Allah Berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 3:
Artinya:
"Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian dan Aku telah menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah meridhai Islam adalah agama yang benar bagi kalian".
Allah Berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 19:
Artinya:
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam".
Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan kata ad-din yang artinya agama. Ad-din terdiri atas 3 unsur yaitu: Islam, Iman dan Ihsan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa Iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-Islam dan menyerahkan sepenuh hati kepada Allah SWT dengan menjalankan syariatnya dan meninggalkan segala yang dilarang oleh syariat Islam.
E. Perbedaan Antara Islam, Iman dan Ihsan
Disamping adanya hubungan diantara ketiganya, juga terdapat perbedaan diantaranya sekaligus merupakan identitas masing-masing. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan dalam hati. Islam merupakan sikap untuk berbuat dan beramal. Sedangkan Ihsan merupakan pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Dengan Ihsan, seseorang bisa diukur tipis atau tebal Iman dan Islamnya
Iman dan Islam bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima dan pengertian Iman adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun Iman yang enam. Dan bila hanya salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya adalah makna dan hukum keduanya.
Ruang lingkup Ihsan lebih umum dari pada Iman dan Iman lebih umum dari pada Islam. Ihsan lebih umum dari sisi maknanya; karena ia mengandung makna Iman. Seorang hamba tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali apabila ia telah merealisasikan Iman dan ihsan lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli Ihsan adalah segolongan ahli Iman. Maka, setiap muhsin adalah mukmin dan tidak setiap mukmin adalah muhsin. adalah mukmin.
F. Keutamaan Islam, Iman dan Ihsan Bagi Manusia
Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (Al-Islam) tidak sah tanpa Iman (Al-Iman) dan Iman tidak sempurna tanpa Ihsan (Al-Ihsan). Sebaliknya, Ihsan adalah mustahil tanpa Iman dan Iman juga tidak mungkin tanpa Islam.
Ali Bin Abi Thalib mengemukakan tentang keutamaan Islam, Iman dan Ihsan sebagai berikut:
:
Artinya:
"Sahabat Ali Berkata: sesungguhnya iman itu terlihat seperti sinar yang putih, apabila seorang hamba melakukan kebaikan, maka sinar tersebut akan tumbuh dan bertambah sehingga hati (berwarna) putih. Sedangkan kemunafikan terlihat seperti titik hitam, maka bila seorang melakukan perkara yang diharamkan, maka titik hitam itu akan tumbuh dan bertambah hingga hitamlah (warna) hati".
Jadi Islam, Iman dan Ihsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam pandangan Islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Surga oleh Allah SWT sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Penulis: Dr. Hamidullah Mahmud, MA. dan Della Fathiah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H