"Engkau beribadah kepada Allah seolaholah engkau melihat-Nya, maka bila engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu."
D. Hubungan Islam, Iman dan Ihsan
Islam, Iman dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena merupakan unsur-unsur agama (Ad-Din). Islam, Iman dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah SWT.
Selain itu Islam, Iman dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan diantara ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling berkaitan. Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara Islam, Iman dan Ihsan. Didalam Al-Qur'an juga disebutkan bahwa Islam, Iman dan Ihsan memiliki keterkaitan, yaitu: dalam QS. Al-Maidah ayat 3 dan QS. Ali-Imran ayat 19 yang berbunyi:
Allah Berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 3:
Artinya:
"Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian dan Aku telah menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah meridhai Islam adalah agama yang benar bagi kalian".
Allah Berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 19:
Artinya:
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam".
Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan kata ad-din yang artinya agama. Ad-din terdiri atas 3 unsur yaitu: Islam, Iman dan Ihsan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa Iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-Islam dan menyerahkan sepenuh hati kepada Allah SWT dengan menjalankan syariatnya dan meninggalkan segala yang dilarang oleh syariat Islam.