Mohon tunggu...
Delima Safarina
Delima Safarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... Halo teman-teman tercinta!!! Perkenalkan Nama saya Delima Safarina, panggilan Saya adalah Adel. Saya lahir di Bekasi pada tanggal 16 Maret 2005. Anak terakhir dari 5 bersaudara dan berasal dari keluarga yang sederhana. Saya menempuh pendidikan sekolah dasar pada tahun 2011-2017 di SD Negeri Karang Setia 03, Tahun 2017-2020 di Mts Misbahul Barokah, dan tahun 2020-2023 di SMA Darunnadwah Jurusan IPA. Pekerjaan saya saat ini adalah sebagai guru TK di TK Aranka Bilingual School, kecamatan karang Bahagia Kabupaten Bekasi. Saya merupakan salah satu mahasiswa aktif di Universitas Pelita Bangsa Cikarang. Saya dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora, program studi PGSD. Alasan saya mengambil program studi PGSD karena sudah niat dalam diri saya untuk menjadi guru SD dan ingin membangun karakter anak Bangsa Indonesia untuk menjadi lebih baik dan kreatif. Menjadi mahasiswa sambil bekerja bukanlah hal yang mudah, tetapi saya tetap bersyukur karena ini adalah jalan yang terbaik untuk saya menuju masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Mengajarkan Ejaan pada Siswa Sekolah Dasar

8 Januari 2024   21:50 Diperbarui: 9 Januari 2024   17:24 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mendidik adalah suatu hal yang memproses siswa menjadi baik,disiplin,dan bertanggung jawab. Sedangkan mengajar adalah suatu hal yang memproses orang menjadi pintar, cerdas, dan pandai. Dalam kata lain memberikan ilmu lalu menjelaskannya sehingga siswa pun mengerti. Guru sekolah dasar harus mengerti dalam berbagai mata pelajaran karena Guru sekolah dasar adalah seorang pendidik yang bertanggung jawab dalam mengajar siswa-siswa di tingkat pendidikan dasar (SD/MI) dalam berbagai mata pelajaran. Seperti hal nya pentingnya Ejaan dalam pembelajaran sekolah dasar pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

 Penulisan bahasa Indonesia, tentu ejaan sangatlah penting untuk diperhatikan. Ejaan merupakan suatu faktor utama terbentuknya sebuah tulisan, tanpa ejaan pembaca tidak akan mengerti tujuan serta konsep dari tulisan tersebut. Maka dari itu ejaan sangatlah penting bagi siapapun terutama peserta didik. Menurut Yunus Abidin, ejaan merupakan aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi bentuk huruf, kata serta kalimat. Adapun Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Dikutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya Widya Fitriantiwi, ejaan disebut juga sebagai kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat tercapai. Dari beberapa pengertian tersebut, bisa dikatakan bahwa ejaan adalah cara dalam menuliskan kata atau kalimat serta penggunaan tanda baca yang benar.

Adapun mengeja di tingkat sekolah dasar adalah tentang membantu anak mengembangkan pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip ejaan yang penting. Bahkan dari kelas satu pun anak sekolah dasar sudah di ajarkan meengeja yaitu ejaan dasar. Di kelas satu dan dua, pelajar menggunakan pengetahuan foniknya untuk mengenali pola ejaan umum, vokal dan konsonan, melihat kata-kata, dan belajar mengeja pilihan prefiks dan sufiks. Sedangkan dikelas tiga dan empat, anak-anak harus percaya diri dengan keterampilan yang dibangun di tingkat kelas sebelumnya dan memanfaatkannya untuk membangun pemahaman umum tentang teknik dan prinsip ejaan, seperti aturan akhir, dan cara mengeja kata-kata yang sering membingungkan, yang juga dikenal sebagai kata-kata yang sering membingungkan, dengan benar homofon.Pada kelas lima dan enam, pelajar harus menjadi pengeja yang kompeten, dan memiliki kosakata prefiks, sufiks, rumpun kata, dan banyak lagi yang terus berkembang.

Adapun di tingkat sekolah dasar, ada tujuh keterampilan mengeja utama yang akan dikembangkan anak:

1. Memahami fonik - mengetahui ejaan bunyi.

2. Kata Penglihatan & Kata Frekuensi Tinggi

3. Menambahkan akhiran pada kata dasar.

4. Pola Suku Kata (ada 7 jenis suku kata yang diajarkan kepada siswa yang mendukung ejaan)

5. Aturan Akhir - misalnya mengubah y menjadi ies carry > carry

6. Keluarga Kata - bantuan > membantu, pembantu, membantu, tidak membantu, ... 

7. Ejaan berdasarkan posisi - misalnya i sebelum e kecuali setelah c

Anak-anak akan mulai mengeja kata di kelas satu, tetapi sebagian besar pelajar cenderung memiliki pemahaman dasar tentang aturan ejaan di kelas dua, atau antara usia 7 dan 8 tahun. Sejak saat itu, yang terpenting adalah menyempurnakan dan membangun kepercayaan diri dalam keterampilan mengeja dasar, seperti yang tercantum di atas.

Ejaan tidak hanya tentang cara mengeja kata-kata, tetapi juga menghubungkan kemampuan membaca dan menulis yang lebih baik. Seperti Fearn dan Farnan (2001) menyatakan bahwa kebutuhan pengejaan ditentukan oleh keterampilan yang mereka pelajari. Jika siswa belajar menulis, mereka hanya perlu keterampilan yang cukup untuk membaca selembar kertas dan mengeditnya. Ejaan berpengaruh pada pelajar. Ejaan mendukung membaca dan melek huruf. Membentuk kata membantu siswa membuat bentuk visual dari suara yang mereka hasilkan.

Dapat di simpulkan, Dalam mengajarkan ejaan, seseorang harus tahu beberapa pendekatan atau fondasi yang mendasari hal itu. Siswa perlu diajarkan cara belajar dan mengingat ejaan kata-kata. Ini dapat dicapai melalui kesadaran fonemik di mana siswa dapat mengenali suara dan membedakannya dengan kata-kata yang diucapkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) : Ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Selain itu ejaan perlu diperhatikan, Karena ejaan adalah bagian yang sangat mendasar dalam keterampilan membaca dan menulis, maka dari itu ejaan harus diperhatikan.

DAFTAR PUSTAKA

Dalam buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia (2019) Karya Yunus Abidin,

Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya Widya Fitriantiwi,

Qamariah Hijjatul dan Sri wahyuni "Pentingnya Mengajarkan Ejaan Kepada Anak-Anak (Refleksi Bagi para guru)." PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR 2018. STKIP Bina Bangsa Getsempena 2018. 

Rahmaningsih, Pitasari. "Mengajarkan ejaan pada siswa sekolah dasar." Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif 20.1 (2016).

Zulfah Fitryah Prodi S1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nadhatul Ulama Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun