Anak-anak akan mulai mengeja kata di kelas satu, tetapi sebagian besar pelajar cenderung memiliki pemahaman dasar tentang aturan ejaan di kelas dua, atau antara usia 7 dan 8 tahun. Sejak saat itu, yang terpenting adalah menyempurnakan dan membangun kepercayaan diri dalam keterampilan mengeja dasar, seperti yang tercantum di atas.
Ejaan tidak hanya tentang cara mengeja kata-kata, tetapi juga menghubungkan kemampuan membaca dan menulis yang lebih baik. Seperti Fearn dan Farnan (2001) menyatakan bahwa kebutuhan pengejaan ditentukan oleh keterampilan yang mereka pelajari. Jika siswa belajar menulis, mereka hanya perlu keterampilan yang cukup untuk membaca selembar kertas dan mengeditnya. Ejaan berpengaruh pada pelajar. Ejaan mendukung membaca dan melek huruf. Membentuk kata membantu siswa membuat bentuk visual dari suara yang mereka hasilkan.
Dapat di simpulkan, Dalam mengajarkan ejaan, seseorang harus tahu beberapa pendekatan atau fondasi yang mendasari hal itu. Siswa perlu diajarkan cara belajar dan mengingat ejaan kata-kata. Ini dapat dicapai melalui kesadaran fonemik di mana siswa dapat mengenali suara dan membedakannya dengan kata-kata yang diucapkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) : Ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Selain itu ejaan perlu diperhatikan, Karena ejaan adalah bagian yang sangat mendasar dalam keterampilan membaca dan menulis, maka dari itu ejaan harus diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Dalam buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia (2019) Karya Yunus Abidin,
Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya Widya Fitriantiwi,
Qamariah Hijjatul dan Sri wahyuni "Pentingnya Mengajarkan Ejaan Kepada Anak-Anak (Refleksi Bagi para guru)." PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR 2018. STKIP Bina Bangsa Getsempena 2018.Â
Rahmaningsih, Pitasari. "Mengajarkan ejaan pada siswa sekolah dasar." Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif 20.1 (2016).
Zulfah Fitryah Prodi S1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nadhatul Ulama Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H