Perjalanan yang panjang dan pelik membuat para demonstran harus akrab ditinggal kawan-kawan seperjuangan. Barangkali juga merasa dikhianati. Mungkin benar kata Gie, "Bersedialah menerima nasib ini, kalau kau mau bertahan sebagai seorang intelektual yang merdeka: sendirian, kesepian, penderitaan."
Demo memang hanya sebuah cara. Namun, dengan berbagai kerumitan yang menyertai tak banyak yang mampu bertahan dalam proses ini. Mereka yang masih militan dalam gerakan tentu orang-orang yang berani berkorban dan memang sering jadi korban.
"Ini bukan aksi heroik, tapi kita ingin menjaga asa. Ini bukan soal menang kalah. Namun, benar dan salah." Kira-kira begitulah ucapan orator di salah satu aksi yang saya datangi. Mereka saling menguatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H