Namun, perlu dicatat bahwa pandangan tentang fenomena infotainment dapat bervariasi di antara pemikiran Islam yang berbeda. Beberapa mungkin melihatnya dengan lebih toleran, sementara yang lain mungkin mengambil sikap yang lebih kritis. Pendapat dalam Islam dapat dipengaruhi oleh faktor budaya, tradisi, dan interpretasi individu.
Penting untuk mencari pengetahuan yang lebih mendalam tentang pandangan ulama atau tokoh agama terkemuka untuk mendapatkan perspektif yang lebih rinci dan beragam tentang fenomena infotainment dalam Islam.
Dalam konteks ini, kita bisa menduga bahwa sebagai mayoritas, dapat dipastikan umat Islam juga merupakan pemirsa terbesar setiap mata acara dan berita (televisi, internet). Untuk tidak mengatakan bahwa sebagian besar konsumen juga dari kalangan kaum Muslimin. Media selalu berusaha meraih khalayak seluas mungkin demi bisnis. Karenanya, program-program siaran yang mereka tampilkan cenderung mengabaikan program-program yang sebenarnya penting seperti program pendidikan dan moral. Artinya informasi dapat berlangsung dengan baik apabila dilakukan pemahaman dan tindakan yang sifatnya konstruktif yang sesuai dengan kebutuhan umat di era informasi dan komunikasi dengan menginformasikan dan menggunakan komunikasi Islam yang bersumber dari Al-Quran, As Sunnah dan pendapat ulama melalui media. (Batubara, 2013)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H