Mohon tunggu...
Delima AsaKertana
Delima AsaKertana Mohon Tunggu... Akuntan - Delima

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebahagiaan

24 Februari 2021   09:44 Diperbarui: 24 Februari 2021   09:58 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Wa'allaikumsallam," Jawabku sembari melongo

Aku hanya bisa diam dan menunduk. Aku tidak tau harus bagaimana apa yang aku lihat saat itu, aku langsung tidak bisa berkata kata.

Disaat bapaku datang saat hari ulang tahun ku  saat itu hadiah yang dia berikan padaku adalah hadiah yang sangat sangat aku ingin kan pada saat itu, kedatangannya sangat membuatku bahagia walaupun dia menemui ku hanya di hari istimewa ku.

" Apa kabar Adel? Bapa kangen banget sama Adel?!," Sembari memelukku dengan erat

" Aadel,, sehat pa, adel pun kangen bapa" Jawabku dengan kesedihan

Tidak bisa ku pungkiri, bahwa itu pertemuan yang sangat singkat saat itu, sekarang saat aku sudah beranjak kelas 4  aku tidak pernah bertemu lagi dengan nya, entah kenpa bapaku tidak datang untuk menemuiku lagi saat saat ulang tahunku, tiba-tiba ibu ku pun tidak pernah menemuiku lagi saat ulang tahunku. Disaat itu aku dengan nenek dan kakek.Tapi kalian kan tahu sepandai-pandainya pun kita menyembunyikan sesuatu pasti akan tercium juga bangkainya. Akhirnya aku ketahuan sama nenek dan kakek kalau aku selalu sedih dengan ketidak hadiran mereka saat hari ulang tahunku.

"Jangan pernah memikirkan hal apapun yang akan membuatmu sedih terlarut larut, semua sayang Adel, semua sedang mencari uang untuk hidup Adel, jadi jangan pernah sedih dengan ketidak adaan nya mereka disisi Adel ya," ucap nenek dengan matanya yang sedih menatapku.

Aku tidak bisa menjawab aku hanya diam dan tunduk karena aku hanya ingin bertemu mereka kala itu. Dan akhirnya nenek pun menelpon ibuku karna nenek tau aku sangat sangat merindukan ibu saat itu. Dan akhirnya akupun tidak terlalu memikirkan nya lagi karna sudah berbicara dengan ibu di telfon saat itu.

Nenek ku tidak pernah mengharapkan apapun pada bapaku saat itu, karna keadaan  yang memilih untuk tidak mengharapkan apapun untuk kehidupan ku. Karna kakaku sampai sekarang tidak pernah diperbolehkan untuk datang kerumah nenek ku apalagi untuk bertemu dengan ibuku.

Perpisahan mereka yang tidak aku inginkan membuat kakaku tertekan dengan keadaan, sampai sampai kakakku salah pergaulan karna ketidak inginan nya melihat perpisahan ibu dan bapa saat itu.

Saat aku kelas 4 kakaku terkenal sangat sangat nakal di sekolahnya, sampai sampai dia pernah tidak naik kelas, aku tidak tau apa yang membuat kakakku menjadi seperti itu, akan tetapi kakakku selalu membuat masalah yang bisa membawanya untuk bisa bertemu dengan ibu, walaupun saat itu bapa tidak pernah membolehkan kakak untuk mendatangi keluarga ibuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun