Mohon tunggu...
Delima AsaKertana
Delima AsaKertana Mohon Tunggu... Akuntan - Delima

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebahagiaan

24 Februari 2021   09:44 Diperbarui: 24 Februari 2021   09:58 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari setelah itu kita masih terus dekat bahkan aku dan dia selalu bertemu setiap harinya, jika siang tidak bertemu kami bertemu saat malam hari  dan sebaliknya, hingga beberapa bulan kemudian aku sudah menjalin hubungan dengan lama bersamanya, akan tetapi hal yang tidak aku ingin kan terjadi juga padaku saat itu.

Sejujurnya aku sangat kecewa dengan semua ini, permasalahan terjadi saat kita sudah sangat sangat dekat. Sejujurnya nenek tidak menginginkan aku untuk dekat dengan nya, nenek menyuruh ku untuk tetap fokus pada sekolah ku, akan tetapi aku sangat tidak bisa untuk melepaskan nya saat itu. Hingga akhirnya terjadi pertengkaran antara keluarga ku dan keluarga nya. Sampai sampai bapaku datang ke sini hanya karena masalah ini. Aku tidak ingin mengingat nya, akan tetapi aku mengambil pelajaran dari semua ini, apapun yang dilarang oleh orang tua itu lah yang terbaik buat kita.

***

Waktu itu tahun 2020 dibulan Januari semua sangat baik baik saja bahkan tidak ada permasalahan yang terjadi, saat itu keluarga sedang berkumpul dan mengadakan berkemah bersama, akan tetapi ibuku tidak ada tetapi itu tidak jadi masalah karna aku terbiasa berpergian bersama Nya.

Selama berkemah, fisik dan angin malam membuat hidung mampet, kepala pusing dan mulai demam, aku sangat tidak kuat dengan kedinginan dimalam hari. Sepanjang hari aku hanya istirahat dirumah, kondisi ku saat lima hari kemudian. Sudah mulai bisa tertawa dan kuat seperti biasanya. Dan aku mulai melanjutkan aktifitas ku seperti biasanya.

Aku sungguh sangat tidak bisa melupakan apa yang terjadi pada malam itu, suasana sangat hangat bakar bakar ikan, ayam, dan mengadakan acara game untuk cucu cucu. Jujur aku sangat senang dengan tanpa beban, aku sudah lega karna tidak memiliki masalah lagi, walaupun kejadian 2tahun lalu itu tidak bisa pernah kulupakan karna aku merasa seperti berada di dalam ruang yang sangat kosong tidak ada kebagiaan pada diriku saat itu. Dan Minggu ini ada banyak kajadian yang menyenangkan dan besok adalah penutup akhir pekan. Kegembiraan datang meluap karna adanya keluargaku.

Setelah keluargaku sudah harus pulang, semua hening lagi tidak ada keramaian lagi. Kesokan nya aku bermain dengan Ica, bisa disebut dia adalah orang yang sangat dekat denganku, dia yang kadang selalu menghibur saat aku sedang tidak baik, tidak lama dari itu Ica mengajaku pergi kesuatu tempat hingga akhirnya sampai ditempat itu. Aku duduk menghadap kearah parkiran motor, setelah aku sudah memesan minuman bersama Ica, begitupun datang lah minuman itu. Aku terdiam dan terkejut, menatap ke arah dimana ada seseorang yang diam berdiri tepat jauh dibelakang Ica duduk. Ya allah sejujurnya aku sangat sedih dan tidak bisa menahan air mataku saat itu apa yang sesungguhnya telah terjadi ini? Apa yang harus ku lakukan?

Saat aku mau meminum minuman yang telah kupesan, aku sangat terkejut dengan kehadiran seseorang itu, karna jujur sudah lama aku tidak bertemu dengan dia, aku bahkan berharap tidak ingin untuk bertemu nya lagi, perpisahan kita pun sudah membuat ku tidak kuat untuk menerima semua kenyataan, akan tetapi saat itu hari itu aku bertemu lagi. Aku terdiam lama sambil meminum minuman itu, aku tidak kuasa menahan air mata, seperti aku ingin pergi dan tidak berani untuk melihat nya lagi. Yang menumpuk harapan menyatakan bahwa semua sudah tidak baik baik sajatahun ke tahun aku malah semakin ingat dengan semua kejadian sejak perkenalan kami, masa masa saling menyatakan perasaan, fase komitmen hubungan yang saling menyatukan kami.

Saat itu dia menghampiriku. Lulutku gemetar aku mengenal kesempatan meski tidak pernah mengerti apa yang pernah terjadi, dia menyapaku dan meminta duduk bersama dengan teman nya di mejaku.

"Hii, boleh aku duduk disini bersama kalian?, " ucapnya.

"Aapa? Emm yaa boleh boleh, " Kata ku sembari gugup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun