Mohon tunggu...
Delima
Delima Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas islam negeri sumatera utara

hobi saya adalah membaca buku dan mengajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisa Studi Literatur Manfaat Berpikir Komputasi dalam Pemecahan Masalah Pembelajaran Matematika

9 Juli 2022   21:00 Diperbarui: 9 Juli 2022   21:14 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Dalam pembuatan artikel ini bertujuan memberikan pembelajaran mengenai berpikir komputasi dalam matematika. Dalam menghadapi perkembangan Information and Communcation Technology (ICT) berpikir komputasi sangat dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan yang sangat cepat dan komplek. 

Komputerisasi disegala bidang telah disyaratkan pada era industry  sekarang ini. Namun dengan demikian masih belum terlalu banyak praktik pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir komputasi bagi peserta didik. 

Kajian dalam berpikir komputasi masih sangat minim diindonesia ini. Pada artikel ini peneliti akan membahas kemampuan berpikir komputasi dalam memecahkan permasalahan dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan studi literature dan referensi jurnal.

KATA KUNCI: komputasi, penggunaan, pembelajaran, pemecahan masalah, manfaat.

ABSTRACT

In making this article aims to provide learning about computational thinking in mathematics. In dealing with the development of Information and Communication Technology (ICT), computational thinking is needed to deal with very fast and complex developments. 

Computerization in all fields has been required in today's industrial era. However, there are still not too many learning practices that aim to improve students computational thinking skills. Studies in computational thinking are still very minimal in indonesia. In this article, researchers will discuss computational thinking skills in solving problems in learning mathematics by using literature studies and journal references.  

Keywords : computing, use, learning, problem solving, benefits.  

PENDAHULUAN

Pada perkembangan zaman ini kemajuan teknologi yang sangat pesat, Indonesia merupakan negara terbuka yang menerima perkembangan zaman yang pesat ini dan merasa siap akan bersaing dengan beberapa negara besar dunia ini. Tetapi, dengan demikian ada berberapa catatan penting yang bisa menjadikan suatu pertimbangan agar memberikan gambaran tentang persiapan masyarakat indonesia pada saat ini. 

Persaingan ini bisa membuat negara indonesia sebgaai komoditas yang akan di serang oleh bangsa lain jika tidak dipahami dengan jelas. Keterampilan atau kemampuan harus kita siapkan segera dari sekarang untuk menghadapi era digital ini. 

Seseorang yang nantinya berada pada era modern ini bukan pekerjaan yang mudah karena tidak sanggup menghadapi cepatnya perkembangan teknologi komunikasi ini dan di tambah semakin sulit dan juga dengan permasalahan yang akan di hadapinya kelak. 

OECD menyebutkan bahwa dalam menyonsong abad ke-21, maka seseorang harus mempunyai keterampilan dalam mewujudkan nilai-nilai yang baru dengan berpikir yang kreatif dan inovatif dan mampu mengembangkan inovasi sebuah prodek dan pelayanan. Dapat merubah mental seseorang agar menjadi kolaboratif dan komunikatif, serta mampu berpikiran terbuka dengan menggunakan jenis dan metode yang terbaru. 

Pendidikan memiliki empat dimensi, yaitu pengetahuan, kemampuan atau keterampilan, metakognitif dan karakter maka center for Curriculum Redesign (CCR) menawarkan suatu kerangka kerja yang lengkap untuk menempuh pendidikan abad ke-21.

Sebagaimana dalam menerapkan suatu algoritma yaitu dengan menggunakan teknik yang biasa digunakan perangkat keras dalam menulias sebuah program dengan cara berpikir komputasi unutk menemukan pemecahan permasalahan dari data yang diinput. 

Berpikir komputasi bukan berarti memiliki pemikiran layaknya koputer, tetapi untuk mengurutkan sebuah permasalahan dalam berpikir komputasi serta juga berpikir komputasi dapat mengurutkan bentuk algoritma dengan baik serta kenapa kita tidak bisa mendapatkan solusi yang tepat maka kita harus bisa menjelaskan.

Menurut penjelasan diatas, sangat penting bagi peserta didik untuk memiliki kemampuan berpikir komputasi pada abad ke-21 ini. Pada beberapa tahun sebelumnya berpikir komputasi dianggap sangat penting oleh pemerintahan inggris. Maka materi belajar pemrograman ini sudah diberikan untuk peserta didik di Sekolah Dasar dan Seklah Menengah. 

Belajar pemrograman ini bertujuan ukan untuk menciptakan programmer tetapi untuk memperkenalkan dan mengembangkan kemampuan berpikir komputasi. Mereka yakin kemampuan berpikir komputasi bisa membuat para peserta didik menjadi lebih cerdas dan membuat peserta didik dapat lebih cepat memahami teknologi yang ada di sekitar peserta diidk. 

Pada mata pelajaran komputer atau pemrograman apakah hanya mata pelajaran ini yang bisa dikenalkan?. Jawabannya tentu tidak kerena dalam proses berpikir komputasi yang didasari ilmu komputer juga dapat diterapkan dalam ilmu kedisiplinan dan ilmu lainnya. Penulisan jurnal ini dipaparkan lebih lanjut mengenai konsep dan indicator dalam berpikir komputasi dan proses berpikir komputasi yang bagaimana yang dipekenalkan dalam pembelajaran matematika ini.  

Berpikir komputasi ini merupakan suatu cara dalam menyelesaikan dan memahammi suatu permasalahan yang komplek dengan memakai teknik mempelajari ilmu pemrograman, misalnya dekomposisii, pengenalan pola, abstraksi dan algoritma sebagai salah satu kemampuan yang dipandang oleh banyak ahli karena berpikir komputasi banyak menopang dimensi pendidikan pada abak ke-21 ini. 

Berpikir komputasi ini peserta didik dibimbing untuk mempunyai keterampilan dalam berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan dengan memiliki pemikiran yang kritis, keterampilan yang kreatif, serta kemampuan komukatif dan mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah.  

Berpikir komputasi juga bisa mengasah kemampuan pengetahuan logis dan juga matematis, serta mekanis yang dikombinasikan dengan pengetahuan yang lebih modern tentang teknologii, digitalisasi, ataupun komputerisasi juga membuat karatkter yang lebih percaya dengan dirinya, serta berpikikiran terbuka, toleran dan juga peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Teknologi yang berkembang dalam hal mencapai kemudahan dan kenyamanan dalam kegiatan sehari-hari di kerjakan dalam waktu yang singkat.pengembangan teknologi berbasis komputasi berabsis internet pada saat ini lebih diarahkan pada sistem aplikasi yang mudah tanpa membutuhkan banyak tenaga dan waktu. 

Pada prinsipnya pengembangan teknologi informasi ini dapat membantu manusia dalam melakukan interaksi dengan sesame dan dengan objek-objek yang ada di sekitarnya. Perubahan teknologi inilah yang membuat sistem komunikasi dan sistem komputer menjadi lebih mudah kolaboratif dan transparan kepada pemakai.

Kemampuan matematika dan sains orang indonesia sangat lemah, kata-kata tersebut datang dari Elizabeth Pisani yang menjadi tamparan keras. Dalam artikel Elizabeth Pisan yang memiliki judul Indonesian kid's don't know how stupid they are and apparently, 42% of young indonessians are good for nothing. 

Elizabeth Psani memberikan gambaran tersebut berdasarkan data dari studi Programme for International Student Assessment (PISA). Ada 79 negara yang dijadikan sebagai obejek kajian pada tahun 2018 dapat kita lihat pada studi PISA. Dalam kategori membaca kemampuan peserta didik indonesia berada pada tingkat ke-74. 

Dalam kategori matematika kemampuan peserta didik Indonesian berada pada peringkat ke-73, sedangkan peringkat ke-71 termasuk kedalam kategori kinerja sains indonesia.

Dari fakta-fakta persoalan diatas tersebut, seharusnya sudah ada terobosan yang selama ini ada diindonesia dalam memecahkan persoalan pendidikan. Salahh satunya yaitu dengan mengenalkan kepada peserta didik tentang mempunyai kemampuan berpikir komputasi yang sudah diterapkan pada negara-negara maju. 

Logika komputasi, Matematika, Algoritma, dan Rasionalitas sangat berkaitan dengan berpikir komputasi dan yang telah dipaparkan diatas itu adalah kemampuan utama yang menjadi kelemahan peserta didik. Penulis akan membahas hakikat berpikir komputasi dan karakteristiknya di dalam artikel ini. 

Melakukan kajian dan peneltian membutuhkan kajian dan penelitian yang lebih mendalam untuk melengkapi artikel ini, teru tama dalam efektivitas penerapannya bagi peserta didik terkhusunya diindonesia.     

Tabel 1. Indikator Berpikir Komputasi

Keterampilan Berpikir Komputasi

Indikator 

Dekomposisi

Mengidentifikasi informasi yang diketahui dari soal pemecahan masalah yang disajikan.

Informasi yang di jelaskan dari soal pemecahan masalah yang disajikan harus diidentifikasi.

Pengenalan Pola

Memecahkan soal pemecahan masalah yang di sajikan harus mengetahui pola atau karakteristiknya sama atau berbeda berguna untuk membangun suatu penyelesaian.

Berpikir Algoritma

Menyususn suatu penyelesaian dari soal pemecahan masalah yang disajikan menggunakan langkah-lankah yang logis.

Generalisasi Pola dan Abstraksi

Pola umum yang disebutkan dari persamaan dan perbedaan yang ditemukan dalam soal pemecahan masalah yang disajikan. 

Pola umum yang ditemukan dalam soal pemecahan masalah dapart di Tarik kesimpulannya.

 

STUDI LITERATUR

Pengertian Komputasi    

Seymour Papert yang mengenalkan berpikir komputasi pertama kali pada 23 tahun yang lalu. Lalu berpikir komputasi di populerkan oleh Jeanette Wing pada sepuluh tahun setelah Seymourt Papert. Proses pemikiran dalam memecahkan suatu masalah yang berasal dari seperangkat ilmu komputer tetapi dalam lingkungan sekitar juga bisa diterapkan, baik itu dalam proses ppemecahan masalah dalam kedisiplinan ilmu yang lain. 

Berpikir komputasi menurut definisi para ahli lain yaitu proses berpikir dalam memahami suatu permasalahan, dalam suatu penyelesaian dalam mengembangkan pemikiran secara otomatis terdapat beberapa tingkat abstraksi. 

Maka berpikir komputasi berkaitan erat dengan pemecahan suatu masalah. Jeanette Wing dalam menyampaikan bahwa suatu pemecahan masalah terlibat langsung dengan berpikir komputasi. Seperti yang David Barr definisikan bahwa dalam merumuskan suatu masalah, mengatur semua data, dan menganalisis data secara logis dengan proses abstraksi, seperti bentuk dan simulasi. 

Mengidentifikasi, menganalisis, dan mengimplementasikan suatu solusi yaitu cara dan strategi yang paling efisien dan efektif.     

Bukanlah hal yang mudah untuk mendefinisikan berpikir komputasi. Berberapa para ahli banyak yang mengartikannya dengan pendapat yang berbeda-beda. Bahkan dengan adanya perbedaan pendapat ini berkaitan dengan unsur-unsur yang penting dalam berpikir komputasi ini. 

Menurut Karl Beecher melihat konsep berpikir komputasi ini mempunyai akar pemikiran yang banyak memiliki persamaan dengan konsep yang procedural thingking yang dicetuskan oleh Seymourt Papert. Maksudnya adalah Berpikir Prosedur adalah memberikan peserta didik suatu cara dalam memecahkan suatu permasalahan dengan sistem komputer. 

Bagaimana dalam menciptakan suatu solusi algoritma dalam pemecahan suatu permasalahan dengan baik dan mudah adalah pemikiran procedural thinking. 

Dimana sistem komputer tersebut dapat memecahkan suatu permasalahan dengan mudah. Disebutkan oleh Papert bahwa bahasa pemrograman (programming language) merupakan suatu bentuk pemecahan suatu permasalahan dalam sistem komputer.

Dengan demikian, kajian dan penelitian terjadi semenjak di terbitkannya artikel Wing (2006) mengenai berpikir komputasi. Wing mengatakan berpikir komputasi sebagai suatu kemampuan dalam pendektan dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dapat merancang suatu sistem dan pahami tingkah laku manusia dengan menggambarkan suatu konsep dasar dalam berpikir komputasi. 

Dalam berpikir komputasi yang biasa digunakan untuk memecahkan suatu masalah merupakan sebuah cara dalam berpikir analitik, melakukan pendekatan berpikir yang matematis yang secara keseluruhan yang memungkinkan untuk merancang dan mengevaluasi sistem kompleks didunia yang nyata. Dalam  memahami keterampilan komputasi pendekatan saintek secara umum adalah kecerdasan, pemikiran dan tingkah laku. 

Pembahasan dan kajian berpikir komputasi terus melakukan perkembangan selama lebih dari satu decade hingga saat ini. Sebagaimana yang di rangkum oleh Beecher, pada tahun 2006 yang dikemukakan oleh Wing termasuka yang memperbaiki pengertian dalam berpikir komputasi.

Definisi berpikir komputasi 

Menurut para ahli terdapat beberapa definisi berpikir komputasi yaitu:

  • Menurut (Wing, 2014), Berpikir komputasi adalah  suatu proses berpikir yang terlibat dalam merumuskan suatu masalah dan mengungkapkansolusi permasalahan dengan demikian rupa sehinggam komputer atau mesin bisa dilakukan dengan efektif.
  • Yadav et al. 2014 mendefinisikan bahwa berpikir komputasi adalah aktivitas mental untuk mengabstraksikan suatu permassalahan dan merumuskan solus yang bisa di otomatisi.
  • Menurut (Furber, 2012) " Proses mengenai aspek komputasi di dunia yang mengelilingi kita, dan menerapkan alat dan teknik dari ilmu komputer untuk memahami dan menalar tentang sistem dan proses alami dan buatan".
  • Menurut (Denning, 2017) "Berpikir komputasi adalah proses berpikir yang terlibat dalam merumuskan masalah sehingga solusi mereka direpresentasikan sebagai langkah-langkah komputasi dan algoritma yang dapat dilakukan secara efektif oleh agen pemrosesan informasi".

Dari berbagai definisi yang disebutkan oleh para ahli tersebbut, Selby menberikan pendapatnya tentang perbedaan mendasar dari definisi- definisi tersebut. menurut Selby beberapa pengertian diatas bisa diambil dua kategori   yaitu konsep peripheral dari berpikir komputasi. Adapun konsep dasar berpikir komputasi yang dimaksud adalah:

  • Berpikir logis
  • Dekomposisi
  • Generalisasi dan pengenalan
  • Pemodelan
  • Abstraksi
  • Evaluasi

Hodges mengatakan bahwa karakteristik dasar tidak jauh berbeda. memberikan karakteristik dasar yang tidak jauh berbeda. Menurut Hodges terdapat terdapat karakteristik yang bisa di pakai untuk pijakan pemahaman dalam berpikir komputasi, yaitu:

  • Data di analisis dan diorganisasikan secara logis.
  • Memformulasikan suatu permasalahan dalam menyelesaikan perrmasalahan dengan menggunakan program sistem komputer atau aplikasinya.
  • Memutuskan suatu masalah yang mendetail apakah harus di tampilkan atau dipertimbangkan atau malah diabaikan serta istilah abstarksi ini sudah biasa dikenal.  
  • Sebuah data disajikan dengan menggunakan suatu pola atau bentuk dan simulasi.
  • Serangkaian cara yang biasa di kenal dengan istilah berpikir algoritma sebagai solusi otomasi.
  • Kombinasi yang digunakan agar lebih efisien dan efektif sumber daya yang dimiliki berdasarkan langkah-langkah untuk mencapai kemungkinan suatu solusi dari sebuah massalah dengan mengidentifikas, menganalisis dan mengimplementasikan.
  • Menurut Rich Hodges, ditemukan bahwa berbagai masalah yang sama dalam suatu tempat adalah dengan menggenarilisasi dan mengirimkan proses solusi pemecahan suatu masalah.

Sikap-sikap yang sangat didukung dalam karakteristik berpikir komputasi adalah sebagai berikut:

  • Dalam suatu permasalahan yang kopleks peserta didik harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
  • Tetap emiliki kegigihan dalam bekerja ketika sedang menghadapi suatu permasalahan yang rumit.
  • Dalam suatu peserta didik yang berbeda harus menciptakan sikap toleransi.
  • Suatu permasalahan yang terbuka harus diselesaikan dengan kemampuan yang dimiliki.
  • Untuk mencapai suatu tujuan untuk mendapatkan solusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang baru.  

Adapun pendapat Rich, Hodges dan Selby ketiga pendapat tersebut mempunyai konsep dasar yang hampir mendekati sama dalam menjabarkan berpikir komputasi. hal ini dipengaruhi oleh penjabaraan dari Wing sebagai pencetus awal yang menjelaskan bahwa karakteristik berpikir komputasi yaitu:

  • Konseptualisasi: seseorang harus berpikir layaknya seperti para ilmuan komputer. Untuk memprogram suatu komputer kiita membutuhkan kemampuann berpikir dalam banyak level abstarksi dan caracara berpikir yang tinggi.
  • Keterampilan dasar untuk semua orang: berpikir komputasi adalah suatu hal yang harus diketahui pada setiap orang dalaam rangkaa mengahadapii era digital.
  • Cara berpikir manusia terkhusus dalam mengahadapi masalah yang besar dan kompleks yaitu merupakan cara seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Berpikir seperti komputer tidak berarti berpikir hitam putih.
  • Berpikir logis, matematis dan mekanis harus dilengkapi dna dikombinasikan.
  • Melengkapi dan mengkombinasikan berpikir logis, matematis dan mekanis.
  • Pemikiran, dalam memecahkan sebuah permasalahan dapat diberikan konsep komputasi yang bisa menata serta menguatkan komunikasi dan interaksi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Pada hari selanjutnya integrase antara suatu teknologi dan suatu pembelajaran dipandng berhasil, terkhusus dalam hal efektivitas dan efisien yang tak lepas dari adanya pemahaman yang jelas yang tidak hanya mengenai teknologi tetapi bagaimana cara mengajar yang tepat dan juga materi apa yang bisa diajarkan atau membuat konten pembelajarann. 

Oleh karena itu memberikan pengjaran berpikir komputasi mensyaratkan suatu pemahaman tentang penggunaan alat-alat yang dipakai dalam berpikir komputasi. Dalam penggunaan berpikir komputasi memiliki strategi dan materi pembelajaran yang sesuai serta juga pemahaman berpikir mengenai kkomputasi itu sendirii.

Berpikir komputasi adalah dalam kehidupan sehari-hari yaitu bagaimana cara bekerja sistem komputer sebagai suatu kemampuan kepribadian seseorang dalam menerapkan konsep suatu pemikiran yang mendasar yang berasal dari seorang ilmuan komputer digital. 

Banyaknya data yang tersedia membbuat seseorang bisa mengembangkan pemikirannya, dalam menyeesaikan suatu masalah dapat dibantu, dapat menghindari berbagai kesalahan dan juga melakukan interaksi dengan orang lain dengan baik dan dapat meningkatkan efisiensi.

Menjadi ahli teknisi komputer tidak perlu menjadi seorang ahli komputer dalam memperoleh kemampuan berpikir komputasi, tetapi seseorang teknisi hanya perlu mengetahui konsep dasar bagaimana komputer bekerja dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi menurut data yang sudah ada dan menjadi lebih objektif dalam melihat suatu persoalan.

Kunci sukses dalam menghadapi abad ke-21 adalah dengan memperoleh keuntungan yang praktis diperoleh dalam menerapkan berpikir komputasi bagia siswa. Penerapan berpikir komputasi bagi siswa adalah membantu seseorang siswa dalam meningkatkan kemmampuan dalam pemecahan permasalahan, meningkatkan pemikiran yang logis dan kemampuan yang analitis.

Dalam perkembangan zaman seorang pendidik sudah harus  bisa menyiapkan individu yang memiliki kemampuan yang akan digunakan dalam persaingan nyata globalisasi dan industrialisasi sebab mau tidak mau perkembangan teknologi yang sangat cepat telah mengubah kondidsi ekonomi dan eskalasi suatu kompetisi yang ada.

Bagaimana Penggunaan Berpikir Komputasi

Berpikir komputasi dalam persoalan pemecahan permasalahan bisa dilakukan oleh setiap orang. Tidak hanya ilmu komputer saja yang menggunakan pemikiran komputasi tetapi berpikir komputasi juga dapat dilakukan di berbagai ilmu lain.

Seseorang yang memiliki pemikiran algoritma berbeda-beda disetiap bidangnya. Mengenai permasalahan algoritma dan aplikasinya selalu berbeda dalam setiap bidang ilmu komputer. Algoritma merupakan serangkaian pemfaktoran atau cara-cara perhitungan dalam ilmu matematika. 

Menghitung suatu fungsi diperlukan beberapa arahan dengan cara yang efektif yang telah dijelaskan dengan baik dalam suatu algoritma yang diekspresikan dengan rangkain yang tak terbatass. Banyak cara yang dapat dilakukan seorang ilmuan algoritma yaitu algoritma bisa memiliki makna cara-cara yag telah dilakukan dalam melaksanakan eksperimentasi. 

Dalam bidang pendidikan tidak jauh berbeda bisa dimaknai langkah-langkah dalam mencapai tujuan dalam pembelajaran.

Karakteristik berpikir komputasi salah satunya adalah abstraksi. Ilmu matematika dalam berpikir komputasi yaitu suatu model perhitungan dengan menggunakan rumus aljabar termasuk dengan makna abstraksi. Dalam penelitian berpikir komputasi bermakna sebagai suatu ringakasan tentang semua pembahasan yang dimulai dari tujuan dari suatu penelitian, metode apa yang akan digunakan dalam penelitian dan juga hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.

Berpikir komputasi adalah suatu pendekatan menggunakan bantuan sebuah kmomputer dalam mengimplementasikan suatu pemecahan permasalahan. Siswa yang memiliki kemampuan dalam berpikir komputasi, tidak mengaharapkan peserta didik sebagau seorang yang yang menggunakan perangkat tetapi siswa yang bisa merancang suatu perangkat itu sendiri. 

Siswa bisa menggunakan serangkaian konsep absstraksi rekursi dan lain sebagainya dalam memproses dan menganalisis suatu data dan mampu mencipatakn desain yang nyata maupun virtual. Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti Barr dan Stephenson mereka mengatakan bahwa seorang peserta didik yang telah diberikan arahan dalam suatu pembelajaran dalam meningkatkan pemikiran untuk para peserta didik. 

Penggunaan komputer dalam memecahkan permasalahan, memberikan kenyamanan dalam menguji coba serta mampu menciptakan suasan yang menggambarkan kebersamaan dalam bekerja sama para siswa terlihat sedang memanfaatkan penggunaan komputre tersebut.

Menurut Barr dan Stephenson dalam penelitiannya mengatakan bahwa dalam praktik berpikir komputasi dalam pembelajaran menciptakan kemampuan sebagai berikut:

  • Dalam merancang suatu solusi permasalahan yaitu dengan menggunakan abstraksi, otomasi dan menciptakan algoritma dalam pengumpulan data yang analisis.
  • Menerapkan suatu perangcangan dalam suatu program yang tepat.
  • Menciptakan sistem penilaian.
  • Dapat menganalisis bentuk simulasi dan sistem.
  • Mpraktik dan komunikasi dapat di refleksikan.
  • Menggunakan kosakata dalam penggunaannya.
  • Dapat mengenalkan abstraksi dan suatj kemajuan antara tingkatan dari abstraksi.
  • Dpat menginovasi,eksplorasi dan kreativitas dalam lintas disiplin
  • Dapat memecahkan permasalahan secara berdiskusi.
  • Dapat menerapkan strateggi belajar dalam beraneka ragam.

Dalam menerapkan pembelajaran berpikir komputasi bisa memberikan suatu pengalaman belajar yang bisa menumbuhkan sikap-sikap yaitu sebagai berikut:

  • Menghadapi suatu permasalahan dengan selalu percaya diri.
  • Menekuni pekerjaan walaupun sedang mengalami suatu permasalahan yang sulit.
  • Memiliki keterampilan dalam mengahadapi permasalahan ambiguitas. 
  • Bisa menangani permasalahan dengan terbuka.
  • Membedakan suatu perbedaan dalam bekerja dengan orang asing atau orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam memecahkan suatu maslaah.  
  •   Bisa mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahan seseorang dalam bekerja dengan
  • orang lain

METODEOLOGI

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan. Metode kepustakaan yaitu proses pengumpulan bahan referensi dari buku, jurnal, atau situs internet yang di perlukan sesuai judul jurnal yang akan dibuat. Dan juga metode yang dilakukan dengan tahapan prosedur pengembangan yaitu analisis kebutuhan berupa pengumpulan informasi yang berkaitan dengan pengembang an, standart kompetesi, kompetensi dasar, dan buku yang digunakan. 

Dimana peneliti mencari berbagai sumber jurnal atau buku-buku yang di jadikan sebagai referensi untuk membuat jurnal tersebut. Metode ini mempunyai tiga tahapan dalam menyelesaikan artikel ini yaitu mengatur, menyinkronkan, dan mengidentifikasikan. Adapun tahapan pertama yaitu mengatur. 

Maksudnya penulis mengatur literature apa yang akan digunakan. literature yang ditinjau sehingga bisa relevan dengan suatu masalah. Tahapan yang kedua yaitu menggabungkan hasil dari pengorganisasian literature dalam ide tahap ini, tujuan dan kesimpulan daei berbagai literature tersebut. Tahapan yang ketiga yaitu mengidentifiksdiksn hsl-hsl yn dianggap sangat penting untuk dianalisis mencari bergabung . 

Melalui tahap ini , artikel yang dibuat peneliti bisa memuat pengetahuan, suatu ide, atau temuan yang terkandyng didalam literature berbagai jurnal ilmiah mengenai pemikiran komputasi dalam suatu pembelajaran matematika. .

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Indikator Berpikir Komputasi 

Dalam pemecahan suatu masalah berpikir komputasi bisa kita ukur dengan memberikan berbagai persoalan. Soal-soal tersebut sudah dirancang menggunakan cara-cara menyelesaikan indicator dalam berpikir komputasi. Dalam berpikir komputasi memiliki 4 keterampilan yaotu, dekomposisi permasalahan dalam berpikir algoritma, pengenalan pola, serta abstraksi dan generalisasi. Adapun keterampilan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Dekomposisi Masalah
  • Pada dekomposisi yaitu keterampilan dalam mengurai suatu informasii atau data yang besar menjadi bagian-bagian yang kecil dan bagian tersebut sehingga mudah dipahami, juga dapat dipecahkan dengan mudah serta dikembangkan dan dievaluasi dengan terpisah sehingga dapat dengan mudah dipahami kompleksitas dari suatu permaslahan.
  • Berpikir Algoritma
  • Berpikir algoritma yaitu suatu keterampilan yang berorientasi pada suatu kemampuan dalam memahami dan menganalisis suatu masalah, dapat mengembangkan sutau prosedur atau urautan langkah-langkah menuju suatu solusi permasalahan  yang sesuai, dan juga bisa mendapatkan cara-cara sebagai pengganti agar memastikan bahwa pendekatan alternative untuk solusinya terpenuhi.
  • Pengenalan Pola
  • Pada pengenalan pola yaitu suatu kemampuan mengidentifikasi dalam mengenali dan mengembangkan suatu pola, suatu hubungan atau suatu persaaaman dalam memahami sutau data ataupun cara yang bisa diguanakan untuk memahami sata yang besar dan juga bisa memperkuat suatu ide-iide abstraksi.
  • Abstraksi dan Generalisasi
  • Abstraksi yang termasuk yaitu dengan embuat suatu makna dari data yang telah di dapatkan serta implikasinya. Sedangkan generalisasi yaitu suatu langkah yang cepat dalam memnyelesaikan permasalahan yang baru berdasarkan sutau permasalan yang sejenis seperti sebelumnya.
  •  

Berpikir Komputasi dalam Pembelajaran Matematika

Pada era revolusi industry 4.0 sampai pada era seterusnya pemecahan masalaha adalah salah satu kemampuan yang sangat dibutuhkan. Pada setiap aktivitasnya era ini menggunakan teknologi informasi dan internet. Maka pada ha inilah para peserta didik harus bisa mempunyai keterampilan bisa beradaptasi dan bisa mempersiapkan kemampuannya terutama kemampuan dalam berpikir bagaimana suatu teknologi informasi bisa memecahkan suatu maslah. 

Bagaiman algoritma pada suatu program komputer yang teratur dan juga logis maka peserta didi hharus bisa memiliiki kemampuan algoritma dalam berpikir yang baik dan benar. 

Sedangkan dalam pemecahan suatu masalah sangat erat kaitannya dengan berpikiran logis. Maka peserta didik di era revolusi industry 4.0 harus memiliki kemamapan dalam dalam memecahkan masalah yang sanagt dibutuhkan peseerta didik agar proses berpikir komputasi dalam proses pemikirannya berasal dari ilmu komputer.

Matematika adalah suatu bidang ilmu yang sangat tepat sebagai suatu sarana untuk mengembangkan keterampilan kepada peserta didik selain ilmu komputer karena  berpikir komputasi berkaitan dengan berpikir komputasi dengan pemecahan masalah serta bisa diimplementassikan dalam berbagai disiplin ilmu. 

Mengapa matematika apat melatih peserta didik? Itu dikarenakan matematika bisa membuat peserta didik berpikir dengan logis, dan logis sangat berhubungan dengan pemecahan suatu pemecahan masalah. 

Berpikir komputasi dapat diterapkan dengan memberikan soal-soal kepada peserta didik yang diimplementasikan dalam pembelajaran matematika. Dibawah ini adalah contoh persoalan mateatika dalam bidang aljabar yang diselesaikan menggunakan indicator berpikir komputasi.

Pada tabel 1 dijelaskan solusi alternative jika suatu masalah dapat dipecahkan dengan menggunakan cara-cara berpikir komputasi. Siswa akan terlatih berpikir logis, runtut dan bisa menentukan strategi yang tepat dalam menentukan solusi melalui pemberian soal-soal dengan cara menyelesaikan indicator kemampuan berpikir komputasi. 

Berpikir komputasi berkaitan dengan pemikiran divergen, kreativitas, peecahan masalah, dan pemikiran. Keterkaitan ini ditinjau dengan kemampuan-kemampuan berpikir komputasi dalam pembelajaran matematika dan teori pembelajaran matematika.

 Tabel 1. Penyelesaian soal tes berpikir komputasi

Siswa diminta untuk bisa memecahkan masalah

Dalam kerempilan ini menjadi beberapa bagian yang membuat

Menjadi lebih mudah. Pada bagian ini mencakup informasi

Atau suatu hal diketahui dan pertanyaan yang diketahui.

                                                                                                                                  Dekomposisi

Diketahui:                                                                                                                                     

1. Ririn bekerja pada bulan ini tepat menjadi 3 tahun.                                                                                                  2. Gaji ririn perbulannya adalah sebesar Rp. 5.000.000                                                                                                                3. Ririn mendapatkan kenaikan gaji sebesar Rp. 5.00.000 setiap 3 bulan sekali.

Ditanya :

Jadi gaji yang dapat diperoleh Ririn pada bulan ini adalah...

Peserta didik diminta untuk mengembangkan urutan

cara-cara agar mendapatkan solusi yang tepat dalam

memahami dan menganalisis masalah. Agar mengetahui

gaji Ririn pada bulan ini maka diperlukan cara-cara yang tepat                         Berpikir Algoritma

yaitu sebagai berrikut:

  • Tentukan banyak barisan aritmatika yang terbentuk dari
  • pernyataan tersebut.
  • Menentukan baris pertama dan beda
  • Menentukan rumus yang akan digunakan untuk menghitung gaji
  • Ririn pada bulan ini.
  • Menentukan gaji Ririn pada tepat 3 tahun atau bulan ke-36 

Dalam memahami dan mengembangkan pola dalam

menentukan solusi yang akan digunakan maka siswa dapat

membuat pola bilangan aritmatika.                                                                    Pengenala pola

Karena gaji Ririn naik setiap 3 bulan sekali

sebesar Rp. 500.000 maka jumlah barisannya ada  ,

dengan pola bilangan sebagai berikut:

5.000.000, 5.000.000 + 5.00.000, 5.000.000 + 5.00.000 + 5.00.000,...

5.000.000, 5.500.000, 6.000.000,...

Maka dapat diketahui a = 5.000.000 dan b = 500.000

Gaji Ririn tepat 3 tahun pada bulan yang ke-36 dapat menggunakan rumus

Barisan aritmatika 

peserta didik bisa menggunakan langkah yang mudah

dengan memilih dan dapat menghubungkan informasi

yang tepat. Sudah diketahui dari soal diaatas maka

peserta didik bisa menyelesaikan berapa gaji yang

diperoleh ririn pada 3 tahun.                                                                  Abstraksi dan Generalisasi

 ;

Maka gaji ririn 3 tahun tepat pada bulan ini yaitu Rp. 10.500.000;

           

Dalam menggunakan strategi yang sangatt tepat dan efisien dalam menyelesaikan suatu masalah siswa diajarkan untuk berpikir logis, runtut, kritis. Dari informasi yang didapat terlihat bahwa matematika dan pembelajarannya bisa di terapkan agar bisa mengembangkan kemampuan berpikir komputasi.     

KESIMPULAN

            Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diketahui bahwa subjek mampu memecahkan masalah dengan berpikir komputasi dengan 3 tahapan yaitu dekomposisi, abstraksi, algoritma.

Perkembangan zaman pada abad ke-21 ini pserta didik sudah selayaknya menyesuaikan diri dengan pendidikan dan perkembangan zaman. Dimasa yang akan datang dibutuhkan kemampuan yang sesuai dengan memberikan pengalaman belajar yang hendaknya juga mempertimbangkan kemampuan-kemampuan yang bersesuaian.

Peserta didik akan di buat bingung jika mengabaikan kemampuan yang diberikan jika kemampuan tersebut sesuai karena ketidaksiapan peserta didik beberapa decade dalam menghadapi dunia yang jauh lebih berbeda dari sebelumnya. 

Suatu langkah yang bisa di persiapkan dalam menghadapi adalah dengan memberikan ilmu kemampuan dalam pemikiran komputasi yang telah diyakini banyak mneumbuhkan kemampuan dan cara yang sanagt mendukung persiapan peserta didik dalam mengahadapi permasalahan di era digital yang semakin kompleks.

DAFTAR PUSTAKA

Azmi, Rizal Dian, and Siti Khoiruli Ummah. "Analisis Kemampuan Computational Thinking Dalam Pembuatan Media Pembelajaran Matematika." Abdinesia: Jurnal Pendidikan Matematika: Judika Education 4.1 (2021): 34-40.

Cahdriyana, Rima Aksen, and Rino Richardo. "Berpikir Komputasi Dalam Pembelajaran Matematika." LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) 11.1 (2020): 50-56.

Christiani, Lydia. "Peluang dan Tantangan Penerapan Cloud Computing (komputasi awan) Sebagai Solusi Automasi Kerjasama Antar Perpustakaan." Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi 2.1 (2018):43-53.

Danindra, Lintang Sekar. "Proses berpikir komputasi siswa SMP dalam memecahkan masalah pola bilangan ditinjau dari perbedaan jenis kelamin," Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 9.1 (2020): 95-103.

Duskarnaen, M. Ficky, Dwi Ramadhani, and Hamidillah Ajie. "Analisis Dan Perancangan Sistem E-Learning Berbasis Moodle Pada Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Universitas Negeri Jakarta." PINTER: Jurnal Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer 2.2 (2018): 126-131.

Heripracoyo, Sulistyo. "Analisis Studi Literatur Manfaat Implementasi Komputasi Awan Untuk Perusahan." Com Tech: computer, Mathematics and Engineering Applications 5.1 (2014): 154-162.

Hasanah, Uswatun, and Herjan Haryadi."Pendamping Mahasiswa dalam Berpikir Secara Komputasi (Computational Thinking)." Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2.1 (2022): 7-14

Irwansyah, Irwansyah. "Membingkai Teknologi Komputasi Awan: Perspektif Wartawan."Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi 4.1 (2012): 13-28

Julianti, Nurma Haya, Puguh Darmawan, and Dzurotul Multimmah. "COMPUTATIONAL THINKING DALAM MEMECAHKAN MASALAH HIGH ORDER THINKING SKILL SISWA." Prosiding: Konferensi Nasional Matematika dan IPA Universitas PGRI Banyuwangi 2.1 (2022): 1-7

Malik, Syaeful, Harsa Wara Prawaba, and Heni Rusnayati. "Peningkatan Kemampuan Berpikir Komputasi Siswa Melalui Multimedia Interaktif Berbasis Model Quantum Teaching and Learning." Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Desertasi tidak dipublikasikan (2017).8

Mutia, Intan. "Penerapan Teknologi Komputasi Awan (Cloud Computing) Untuk Pembelajaran Mahasiswa di Perguruan Tinggi. "Faktor Exacta 9.3 (2016): 283-292

Maulidiyah, Nur Rahmawati, and Yeni Anistyasari. "Studi Literatur Pengaruh Media Robotik Terhadap Berpikir Komputasi Siswa. "IT-Edu: Jurnal Information Technology and Education 5.01 (2020): 133-140

Mutia, Intan. "Pemanfaatan Komputasi Awan (Cloud Computing) Bagi Pembelajaran Mahasiswa Perguruan Tinggi. "STRING (Satuan Tulisan Riset Dan Inovasi Teknologi) 1.1 (2016).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun