Anak-anak yang memiliki sikap negatif terhadap proses perceraian orang tua cenderung memiliki pandangan pesimistis tentang kehidupan mereka sendiri dan masa depan. Di sisi lain, anak-anak yang merasa terlibat dalam proses perceraian, di mana mereka diberi kesempatan untuk menyuarakan perasaan dan pendapat mereka, cenderung memiliki tingkat optimisme yang lebih tinggi terkait dengan masa depan.
Mengatasi Dampak Perceraian Orangtua pada Anak
Meskipun perceraian orang tua dapat menyebabkan dampak yang mendalam, ada cara-cara untuk membantu anak-anak menghadapi perubahan ini dengan lebih positif:
1. Komunikasi Terbuka:Â Orang tua harus menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak untuk berbicara tentang perasaan dan pertanyaan mereka terkait perceraian.
2. Dukungan Emosional: Anak-anak perlu merasa didengar dan didukung selama dan setelah proses perceraian.
3. Mencari Bantuan Profesional: Jika diperlukan, konseling atau dukungan psikologis dapat membantu anak-anak mengatasi perasaan negatif yang terkait dengan perceraian orang tua.
4. Mempertahankan Rutinitas Stabil: Orang tua harus berusaha menjaga rutinitas harian dan lingkungan stabil bagi anak-anak untuk mengurangi ketidakpastian.
Kesimpulan
Perceraian orang tua bisa menghancurkan 10 tahun terakhir dalam hidup anak-anak. Dampak psikologisnya dapat mencakup stres, kecemasan, dan gangguan emosional yang dapat berdampak jangka panjang. Namun, melalui dukungan yang tepat, komunikasi terbuka, dan pemahaman, orang tua dapat membantu anak-anak menghadapi perubahan ini dengan lebih baik dan menciptakan pandangan optimis tentang masa depan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H