Mohon tunggu...
Delicia
Delicia Mohon Tunggu... profesional -

GP, White Lily

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perubahan Post Mortem Tubuh Mayat dan Kebangkitan Lazarus

21 Maret 2017   09:17 Diperbarui: 22 Maret 2017   04:03 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hilangnya kaku mayat segera disusul oleh proses pembusukan. Pembusukan ini terjadi oleh karena proses autolisis dan aktivitas mikroorganisme terutama oleh bakteri anaerob. Terjadi perlunakan dan pencairan jaringan. Pembentukan gas pembusukan, dan perubahan warna mayat akibat reaksi H2S dan Hb. Permukaan lapisan atas kulit (epidermis) dengan mudah dapat dilepas dengan lapisan bawahnya (dermis). Timbul bula-bula (gelembung berisi cairan coklat kemerahan) dengan diameter 5-7,5 cm yang berbau busuk. Kuku dan rambut mudah lepas. Gas pembusukan membuat tubuh mayat membengkak menyeluruh. Bibir mayat terlihat menonjol, bola mata keluar, lidah terjulur, cairan darah keluar dari mulut dan hidung, keluar urin juga feses (kotoran) akibat tekanan intra abdoment (dalam rongga perut) yang meningkat.

Empat hari lamanya Lazarus menjadi mayat, seharusnya sudah mengalami semua tahapan di atas. Tahap-tahapan ini adalah proses alamiah. Tapi bagaimana dengan Lazarus? Lazarus dibangkitkan dan berjalan keluar kemudian hidup lagi seperti manusia sehat lainnya.

Kalau mau dipikirkan secara sains, itu tidak masuk akal. Seandainya seseorang membawa mayat datang padaku dan berkata : " Tolonglah dok, hidupkan lagi jenazah keluargaku yang sudah meninggal ini..". Aku akan berpikir, orang itu pasti sudah hampir gila. Aku manusia biasa, kemampuanku terbatas. Membangkitkan orang mati bukan lagi zona manusia. Seorang dokter, dokter sehebat apapun di dunia ini belum ada yang mampu melakukan itu.

Tapi apa sih yang terlalu mustahil bagi Yesus? Dia Tuhan yang berkuasa atas maut. Tidak ada yang mustahil bagi Dia. Yesus sanggup melakukannya.

Pertolongan Tuhan sering kita ukur dengan waktu kita dan kita bilang "sudah terlambat". Bacalah ayat di bawah ini:

Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya. ( Yohanes 11:14-15).

Tuhan Yesus sengaja menunda kedatangan-Nya ke Betania, hanya supaya kita dapat melihat dan menjadi percaya. Kemuliaan-Nya dinyatakan. Kalau hari ini, kita merasa Tuhan sangat terlambat maka tetaplah percaya waktu Tuhan selalu tepat untuk kita. Apakah yang terlalu mustahil bagi Dia?. Tidak ada yang mustahil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun