Hilangnya kaku mayat segera disusul oleh proses pembusukan. Pembusukan ini terjadi oleh karena proses autolisis dan aktivitas mikroorganisme terutama oleh bakteri anaerob. Terjadi perlunakan dan pencairan jaringan. Pembentukan gas pembusukan, dan perubahan warna mayat akibat reaksi H2S dan Hb. Permukaan lapisan atas kulit (epidermis) dengan mudah dapat dilepas dengan lapisan bawahnya (dermis). Timbul bula-bula (gelembung berisi cairan coklat kemerahan) dengan diameter 5-7,5 cm yang berbau busuk. Kuku dan rambut mudah lepas. Gas pembusukan membuat tubuh mayat membengkak menyeluruh. Bibir mayat terlihat menonjol, bola mata keluar, lidah terjulur, cairan darah keluar dari mulut dan hidung, keluar urin juga feses (kotoran) akibat tekanan intra abdoment (dalam rongga perut) yang meningkat.
Empat hari lamanya Lazarus menjadi mayat, seharusnya sudah mengalami semua tahapan di atas. Tahap-tahapan ini adalah proses alamiah. Tapi bagaimana dengan Lazarus? Lazarus dibangkitkan dan berjalan keluar kemudian hidup lagi seperti manusia sehat lainnya.
Kalau mau dipikirkan secara sains, itu tidak masuk akal. Seandainya seseorang membawa mayat datang padaku dan berkata : " Tolonglah dok, hidupkan lagi jenazah keluargaku yang sudah meninggal ini..". Aku akan berpikir, orang itu pasti sudah hampir gila. Aku manusia biasa, kemampuanku terbatas. Membangkitkan orang mati bukan lagi zona manusia. Seorang dokter, dokter sehebat apapun di dunia ini belum ada yang mampu melakukan itu.
Tapi apa sih yang terlalu mustahil bagi Yesus? Dia Tuhan yang berkuasa atas maut. Tidak ada yang mustahil bagi Dia. Yesus sanggup melakukannya.
Pertolongan Tuhan sering kita ukur dengan waktu kita dan kita bilang "sudah terlambat". Bacalah ayat di bawah ini:
Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya. ( Yohanes 11:14-15).
Tuhan Yesus sengaja menunda kedatangan-Nya ke Betania, hanya supaya kita dapat melihat dan menjadi percaya. Kemuliaan-Nya dinyatakan. Kalau hari ini, kita merasa Tuhan sangat terlambat maka tetaplah percaya waktu Tuhan selalu tepat untuk kita. Apakah yang terlalu mustahil bagi Dia?. Tidak ada yang mustahil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H