Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) yang sedang melakukan program pertukaran pelajar di Universitas Tunku Abdul Rahman (UTAR), Malaysia, menemukan bahwa perbedaan budaya pendidikan tidak menghalangi mereka untuk merasakan harmoni dan belajar satu sama lain.
Dalam pengalaman unik ini, mahasiswa UMSIDA, yang mayoritas berasal dari latar belakang Islam, mendapatkan wawasan mendalam tentang budaya pendidikan yang berbeda di UTAR, yang didominasi oleh mahasiswa keturunan Tionghoa. Meskipun perbedaan ini awalnya menimbulkan kekhawatiran, para mahasiswa UMSIDA menemukan bahwa budaya ketertiban dan disiplin yang kuat di UTAR memberi mereka lingkungan belajar yang kondusif.
Fernanda, salah satu mahasiswa UMSIDA yang mengikuti program pertukaran pelajar, mengungkapkan, "Awalnya saya agak khawatir bagaimana kami akan beradaptasi di UTAR karena perbedaan budaya dan agama. Namun, saya kagum dengan tingkat disiplin di sini. Itu membuat lingkungan belajar sangat baik, dan kami merasa diterima dengan baik meskipun kami merupakan minoritas di sini."
Perbedaan budaya pendidikan juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa UMSIDA untuk memperluas pemahaman mereka tentang keragaman budaya. Mereka secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kultural yang diadakan di UTAR, seperti pameran dan pertunjukan di acara Farewell Party, yang  menyumbangkan pada pemahaman yang lebih dalam tentang keberagaman budaya di Malaysia.
Sementara itu, mahasiswa UTAR juga merasa terbantu dalam memahami perspektif budaya dan agama yang berbeda melalui interaksi dengan mahasiswa UMSIDA. Chen Wei, seorang mahasiswa UTAR, menyatakan, "Kami belajar banyak dari teman-teman kami dari Indonesia. Mereka membawa pandangan yang berbeda tentang banyak hal, dan itu membuka pikiran kami."
Anisa, salah satu mahasiswa pertukaran pelajar dari UMSIDA, menyatakan, "Program pertukaran pelajar adalah kesempatan yang sangat berharga bagi mahasiswa untuk belajar tidak hanya dalam hal akademik, tetapi juga untuk tumbuh secara pribadi dan memperluas wawasan budaya mereka. Pengalaman yang diperoleh oleh mahasiswa kami di UTAR adalah contoh yang luar biasa tentang bagaimana perbedaan budaya dapat menjadi sumber belajar dan pertumbuhan bagi semua orang yang terlibat."
Program pertukaran pelajar antara UMSIDA dan UTAR terus menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan antara kedua negara dan menginspirasi generasi muda untuk menjadi warga dunia yang lebih terbuka dan toleran terhadap perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H