Mohon tunggu...
Delia Puspita
Delia Puspita Mohon Tunggu... Penulis - SMAN 1 PADALARANG

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pelangi Hitam

8 Februari 2020   08:40 Diperbarui: 8 Februari 2020   08:50 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku gak mau lihat kamu lagi."

Dara pergi meninggalkan Al,Al tidak pernah menyesal menyatakan perasaan yang sebenarnya pada Dara, walaupun sekarang Dara marah pada Al, hingga Al tidak pernah bisa melihatnya lagi. Bahkan mereka tidak pernah saling menghubungi lagi. Al tahu Dara sudah bahagia bersama yang lain. Mungkin memang harus seperti ini agar Al bisa Melupakannya. Melupakan segala kenangan indah tentang Dara. Al harap Dara baik baik saja disana.

**

Satu tahun kemudian

Pagi yang cerah, kenangan yang sudah hilang tak akan Al ingat kembali.

Al pun segera beranjak dari tempat tidurnya untuk pergi ke kampus tempat dimana segala sesuatu menjadi bahagia dan membuat ia lupa tentang masa lalu. Sudah lama Al tidak melihatnya.Dara yang telah lama pergi karena Al yang memiliki perasaan lebih padanya.

Dara, dia adalah orang yang bertahun tahun membuat Al berubah menjadi sosok yang lebih baik, dia yang telah bertahun tahun membuat senyum di wajah Al, dan air mata keluar dimatanya, dia lah yang telah membahagiakan dan melukai. Bertahun tahun lamanya Al sudah sangat mengenalnya. Sayang, manusia memang diciptakan untuk menemani kita hanya sementara.

"Al!", suara itu mengingatkan Al pada masa lalu.

"Kamu?" dengan nada heran dan wajah yang  bahagia, entah kenapa hati Al masih bergetar melihatnya.

"Kamu kok bisa ada di sini?" tanya Al.

"Aku rindu Al" jawabnya, jawaban yang bukan Al tanyakan. Al terdiam semua jadi hening."Al,aku mau kita bisa sama sama lagi."

Al tidak mengerti apa yang dia katakan, mungkin ini hanya mimpi. Al mencubit pipinya sekuat mungkin. Namun ternyata ini adalah nyata.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun