Semua makam hanya berbentuk gundukan tanah dengan batu yang ditancapkan. Tidak ada bangunan-bangunan besar yang menandakan itu adalah kuburan orang besar. Padahal disanalah sahabat-sahabat terkemuka Nabi di makamkan.
Bukan hanya tidak ada bangunan besar sebagai penanda, bahkan batu nisan nya pun tidak bernama. Tidak jelas itu malam siapa.
Jadi bila kita ziarah kubur ke Jannatul Baqi dan bertanya kepada petugas dimanakah makam Utsman bin Affan, mereka akan menggelengkan kepala. Atau mengatakan tidak ada satu orang pun yang tahu. Atau dia akan bertanya balik, untuk apa mengetahui lokasi makam Utsman bin Affan untuk mencari barokah?
Sepertinya itulah tiga struktur dasar tata ruang ketika Nabi Muhammad saw., memimpin. Masjid, rumah, dan kuburan. Tata ruang yang menunjukan pentingnya pengaturan kehidupan di dunia, namun dasarnya adalah kematian. Bukan kehidupan itu sendiri.
Namun hasilnya ternyata bukan kematian, tapi kehidupan. Denyut keseharian Masjid Nabawi tidak menunjukan bahwa Nabi Muhammad Saw sudah meninggal, tapi tetap hidup sampai sekarang.
Mungkin itulah cara terpanjang untuk menjelaskan tentang Nabi Muhammad Saw dan Masjid Nabawi.
Adapun cara terpendek untuk memahami Masjid Nabawi dan Nabi Muhammad saw adalah dengan memperhatikan Gate 1 Masjid Nabawi. Beserta kumpulan orang diluar Masjid yang mengarahkan wajahnya ke arah kuburan Nabi Muhammad.
Gate 1 adalah pintu masuk untuk melihat satu sisi dari makam Nabi Muhammad Saw. Sebuah lorong bersebelahan dengan Raudah.
Di lorong itu, orang melangkahkan kakinya hanya untuk melihat satu sisi makam Nabi sambil mengekspresikan berbagai rasa cinta dan suka ria bisa melihat makam Nabi.Â
Ada yang sambil mengucapkan shalawat, ada yang terdiam sambil mencucurkan air mata, ada juga yang berdoa untuk Nabi.
Sementara diluar, terlihat beberapa Jamaah yang berkumpul sesuai dengan negaranya masing-masing. Ada Jamaah dari Indonesia yang mengucapkan shalawat dan berbagai kalimah thoyyibah sambil berdiri dan menghadap makam Nabi,.